Medan Magnetik Bumi Bergerak: Implikasi Perubahan Kutub Utara bagi Teknologi GPS
Tanggal: 21 Des 2024 12:30 wib.
Medan magnet Bumi berubah posisi, menurut laporan terbaru World Magnetic Model 2025. Posisi magnet Kutub Utara pelan-pelan mendekat ke arah Rusia. Hal ini akan memberikan dampak signifikan terhadap teknologi GPS dan sistem navigasi lainnya di seluruh dunia. Perlu diketahui bahwa magnet Kutub Utara berbeda dengan posisi geografis Kutub Utara. Jadi, bukan posisi wilayahnya yang berubah, tetapi medan magnet yang mengelilinginya.
Posisi geografis Kutub Utara tetap berada pada 90° Lintang Utara, saat sumbu rotasi Bumi bertemu dengan permukaan. Sementara itu, magnet Kutub Utara memiliki poin yang berubah-ubah dan ditentukan oleh logam cair yang tumpah di sekitar inti luar Bumi. Logam cair ini bersifat konduktif dan bergerak konstan karena rotasi planet dan konveksi yang digerakkan oleh panas. Selaras dengan prinsip elektromagnetisme, gerakan tersebut menciptakan arus listrik yang menghasilkan medan magnet dengan dua kutub.
Medan magnet di dua kutub yang pelan-pelan berubah membuat Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan Badan Survei Geologis Inggris (BGS) secara reguler merivisi modelnya. Pada pekan ini, dikeluarkan laporan terbaru World Magnetic Model 2025 yang menunjukkan perubahan signifikan pada resolusi spasial sekitar 300 kilometer di garis khatulistiwa. Perubahan ini penting untuk teknologi yang bergantung pada medan magnet Bumi, seperti teknologi GPS dan sistem navigasi lainnya.
Sejak 1830-an, magnet Kutub Utara telah mengalami relokasi sekitar 2.250 kilometer di sepanjang area Belahan Bumi Utara, dari Kanada menuju Siberia. Sekitar 1990-2005, rata-rata perpindahan magnet kutub meningkat, dari kurang dari 15 kilometer per tahun menjadi sekitar 50-60 kilometer per tahun. Hal ini menunjukkan perubahan yang signifikan dalam periode yang relatif singkat.
"World Magnetic Model yang terbaru memberikan gambaran untuk memberikan sistem navigasi secara akurat hingga 5 tahun mendatang," kata Dr. William Brown, pakar dari BGS, dikutip dari IFL Science. "Perubahan magnet Kutub Utara saat ini menunjukkan pola yang tak pernah ada sebelumnya. Magnet Kutub Utara biasanya berubah pelan-pelan di sekitar Kanada sejak 1500-an. Namun, dalam 20 tahun terakhir, perubahannya makin cepat mengarah ke Siberia," tambah Brown.
Ia juga menyatakan bahwa kecepatan perubahan yang signifikan mulai melambat dalam 5 tahun terakhir. Pergeserannya mulai menurun dari 50 kilometer ke 35 kilometer per tahun. Hal ini menunjukkan adanya pola perubahan yang berkembang dalam medan magnetik Bumi yang perlu dipahami secara cermat.
Perubahan medan magnetik Bumi memiliki implikasi signifikan terhadap teknologi GPS dan sistem navigasi. Terutama, perubahan signifikan pada resolusi spasial seperti yang terlihat dalam laporan World Magnetic Model 2025 dapat mempengaruhi akurasi sistem navigasi global yang bergantung pada data magnetik Bumi. Penyesuaian dan revisi terhadap sistem navigasi yang ada menjadi penting untuk meminimalkan kesalahan dan memastikan keakuratan dalam navigasi.
Memahami perubahan medan magnetik Bumi juga dapat memberikan wawasan tentang dinamika internal planet kita. Studi lebih lanjut terhadap perubahan ini dapat membantu ilmuwan memahami perilaku Bumi secara keseluruhan dan memprediksi kemungkinan perubahan di masa depan. Dengan demikian, investasi dalam riset dan pemantauan terus-menerus terhadap medan magnetik Bumi menjadi penting untuk menjaga keandalan teknologi yang bergantung padanya.
Dalam hal ini, kolaborasi internasional antara lembaga riset dan pemerintah menjadi krusial untuk memahami perubahan medan magnetik Bumi dan mengembangkan solusi adaptasi yang diperlukan. Dengan bekerjasama, manfaat serta dampak perubahan medan magnet Bumi dapat dipahami dengan lebih baik dan langkah-langkah strategis dapat diambil untuk menghadapinya.
Dengan begitu, perubahan medan magnetik Bumi dapat dihadapi dengan pemahaman yang lebih baik serta adaptasi teknologi yang tepat. Melalui upaya kolaboratif dan pemantauan yang terus-menerus, kita dapat memastikan bahwa teknologi GPS dan sistem navigasi global tetap dapat beroperasi dengan akurat, meskipun dihadapkan pada perubahan medan magnet Bumi yang dinamis.