Masih Pakai Password “123456”? Ini Bukti Nyata Anda Sedang Duduk di Kursi Panas Dunia Siber!
Tanggal: 10 Mei 2025 06:47 wib.
Tampang.com | Di era digital yang semakin kompleks, ancaman keamanan siber bukan lagi sesuatu yang bisa dianggap remeh. Salah satu bentuk celah paling umum dan mematikan adalah penggunaan password yang lemah, sederhana, dan mudah ditebak. Meski sudah berkali-kali diperingatkan, ternyata banyak orang—termasuk di Indonesia—masih mengandalkan kombinasi klasik seperti "123456", "admin", hingga "password" untuk mengamankan akun pribadi maupun akses ke perangkat penting.
Laporan terbaru dari Cybernews, dikutip oleh ZDNet, membongkar fakta mencengangkan: dari 200 insiden kebocoran data yang dianalisis selama satu tahun terakhir, lebih dari 19 miliar password bocor ditemukan. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa mayoritas pengguna masih menggunakan pola sandi yang rentan. Kombinasi numerik yang sangat umum seperti “1234” dan “123456” masih menempati posisi teratas daftar password yang dibobol. Bahkan, password “1234” ditemukan di 727 juta akun yang telah diretas, sementara “123456” muncul 338 juta kali.
Yang lebih mengejutkan, password "admin" yang sering kali menjadi pengaturan bawaan dari berbagai perangkat router dan sistem digital juga masih dipakai tanpa diganti. Ini menjadi ancaman serius karena password default sangat mudah diakses oleh peretas, apalagi jika perangkat tersebut terkoneksi ke jaringan rumah maupun kantor tanpa pengamanan tambahan.
Pengulangan Password: Masalah Besar Dunia Maya
Menurut Neringa Macijauskait, peneliti keamanan siber di Cybernews, masalah terbesarnya bukan hanya pada password yang lemah, tapi juga praktik penggunaan ulang password di berbagai akun. Sekitar 94% dari password yang dianalisis merupakan hasil duplikasi—digunakan berulang kali oleh pengguna untuk banyak akun berbeda. Hanya 6% yang benar-benar unik dan cukup aman.
Fenomena ini digambarkan sebagai “epidemi global” oleh para pakar keamanan siber. Sebab ketika satu akun berhasil diretas, peretas bisa dengan mudah membobol akun lainnya dengan password yang sama. Ini menjadikan data pribadi pengguna semakin rentan, apalagi jika akun tersebut terhubung ke data keuangan, dokumen penting, atau layanan digital penting lainnya.
Password Populer yang Justru Bahaya
Selain kombinasi numerik, nama-nama populer seperti “Ana”, hingga karakter fiksi seperti “Mario”, “Batman”, dan “Thor” juga sering digunakan sebagai password. Bahkan kata-kata bernuansa positif seperti “love”, “freedom”, hingga kata-kata kasar pun masuk dalam daftar password populer yang paling sering muncul dalam data bocor. Ini menunjukkan bahwa banyak orang masih mengandalkan kata-kata yang mudah diingat, meskipun risikonya sangat tinggi.
Daftar Password Paling Banyak Digunakan di Indonesia Tahun 2024
Berikut ini adalah 20 password paling umum digunakan di Indonesia pada tahun 2024, termasuk estimasi waktu yang dibutuhkan untuk membobolnya dan jumlah pengguna:
123456 – <1 detik – 33.119 pengguna
12345 – <1 detik – 13.994
qwerty123 – <1 detik – 13.690
12345678 – <1 detik – 13.130
qwerty1 – <1 detik – 11.717
123456789 – <1 detik – 9.371
bismillah – <1 detik – 3.796
1234567890 – <1 detik – 3.647
password – <1 detik – 3.334
qwerty – <1 detik – 3.177
1234567 – <1 detik – 2.766
santoso7 – 51 detik – 2.584
rahasia – 17 menit – 2.535
Qwerty123 – <1 detik – 2.330
Qwerty1234 – <1 detik – 1.869
admin – <1 detik – 1.792
Qwerty123! – 2 detik – 1.790
indonesia – 1 hari – 1.779
Qwerty1! – 2 detik – 1.660
sayang – <1 detik – 1.631
Sebagian besar dari password tersebut dapat dibobol dalam waktu kurang dari satu detik menggunakan teknik brute force dan tools otomatis yang kini sudah tersedia luas di internet.
Tips Mengamankan Akun dengan Password yang Kuat
Untuk menjaga keamanan data pribadi dan mencegah jadi korban peretasan, berikut adalah beberapa langkah penting yang direkomendasikan oleh Cybernews:
Gunakan Password dengan Panjang Minimal 12 Karakter
Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, serta karakter khusus agar password sulit ditebak.
Hindari Kata atau Nama yang Umum
Jangan gunakan nama sendiri, tanggal lahir, atau kata-kata populer seperti “qwerty” atau “admin”.
Aktifkan Autentikasi Multi-Faktor (MFA)
MFA menambahkan lapisan keamanan tambahan, membuat akun tetap aman meskipun password utama dicuri.
Gunakan Password Manager
Aplikasi ini dapat menyimpan dan membuat password kompleks secara otomatis, sekaligus mengingatkan saat harus mengganti sandi.
Pantau Potensi Kebocoran Data
Gunakan layanan yang memantau email dan akun untuk melihat apakah pernah terlibat dalam kebocoran data. Jika iya, segera ubah password yang terdampak.
Audit Keamanan Rutin untuk Organisasi
Perusahaan harus melakukan pemeriksaan berkala terhadap akses dan sistem keamanan. Kebijakan password yang ketat harus diterapkan agar seluruh staf menggunakan kredensial yang aman.
Penutup: Jangan Anggap Remeh Masalah Sandi
Meskipun membuat password yang kuat dan unik bisa terasa merepotkan, itu adalah investasi kecil demi perlindungan besar. Di dunia yang semakin terkoneksi ini, satu kesalahan kecil seperti penggunaan password lemah bisa membuka jalan bagi kerugian besar, baik secara pribadi maupun bisnis.
Jadi, sudah saatnya tinggalkan kebiasaan lama. Hapus “123456” dari daftar password Anda, dan lindungi diri Anda dari ancaman yang tidak terlihat tapi sangat nyata.