Sumber foto: iStock

Masa Depan Industri Telko: Digitalisasi, AI, dan Big Data Jadi Motor Pertumbuhan

Tanggal: 21 Des 2024 12:30 wib.
Industri telekomunikasi merupakan salah satu sektor yang terus mengalami perkembangan pesat seiring dengan pertumbuhan digitalisasi di berbagai negara termasuk di Indonesia.

Menanggapi outlook industri telko hingga tahun 2025, Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, menekankan bahwa telekomunikasi tidak lagi sekadar berfokus pada bisnis data internet, melainkan telah meluas ke ranah bisnis digital yang diharapkan terus meningkat.

"Ketika kita berbicara tentang telekomunikasi, kita harus memahami konteksnya terlebih dahulu. Kehadiran era digital telah merubah paradigma. Telekomunikasi tidak hanya sebatas pembahasan terkait gigabyte, jika kita tetap terjebak pada pembahasan ini, maka peluang bisnis kita akan terbatas," ujar Merza saat melakukan Paparan Publik Kinerja Perusahaan di Jakarta, pada Jumat (20/12/2024).

Lebih lanjut, Merza mengungkapkan bahwa bisnis digital memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan bisnis konvensional di bidang telekomunikasi. Hal ini sejalan dengan tren penggunaan layanan suara (voice) yang telah mengalami penurunan, sementara penggunaan data internet terus mengalami peningkatan, yang pada akhirnya membawa dampak positif terhadap pendapatan para operator telekomunikasi.

Tidak hanya itu, pertumbuhan industri telekomunikasi juga didorong oleh adopsi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan data besar (big data). Merza menambahkan, "Pendapatan baru akan datang dari berbagai aspek, mulai dari bisnis digital, kecerdasan buatan, hingga pemanfaatan data besar. Semua ini menjadi sumber pendapatan baru yang dibuka oleh perkembangan teknologi.”

Mengenai kabar perusahaan, baru-baru ini Smartfren dan XL Axiata secara resmi mengumumkan proses penggabungan (merger) untuk membentuk XL Smart, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Proses penggabungan ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga tahun depan.

Meskipun proses ini berlangsung, ketiga produk unggulan dari XL, yaitu Axis dan Smartfren, rencananya akan tetap dipertahankan. Merza juga menjelaskan bahwa segmentasi produk-produk mereka kemungkinan akan diatur ulang sebagai bagian dari upaya merespon perubahan bisnis pasca-merger.

Eksistensi bisnis di era digital ini menjadikan industri telekomunikasi semakin menarik untuk diikuti. Seiring dengan perkembangan teknologi, peluang bisnis yang ditawarkan juga semakin meluas. Diperkirakan bahwa pertumbuhan ini akan menciptakan dampak positif terhadap berbagai aspek industri telekomunikasi di Indonesia, terutama dalam menciptakan kesempatan baru dan sumber pendapatan yang lebih beragam.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan, para pemangku kepentingan dalam industri ini diharapkan mampu bersinergi dalam memanfaatkan potensi digitalisasi untuk meningkatkan kualitas layanan, efisiensi operasional, dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.

Dengan demikian, industri telekomunikasi Indonesia diharapkan dapat terus bergerak maju sejalan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar yang semakin dinamis.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved