Sumber foto: iStock

Malware Lumma Mengancam 394 Ribu Komputer Windows: Bagaimana Peretas Curi Data Finansial Anda?

Tanggal: 23 Mei 2025 07:00 wib.
Ancaman keamanan siber kembali menjadi sorotan global dengan ditemukannya malware bernama Lumma yang berhasil menyerang lebih dari 394 ribu komputer berbasis Windows di berbagai negara. Serangan ini tidak hanya mengancam keamanan data, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian finansial yang besar bagi para korban. Lumma mampu mencuri informasi sensitif, seperti data rekening bank hingga dompet mata uang kripto, sehingga meningkatkan risiko pencurian aset digital yang semakin marak.

Periode serangan malware ini berlangsung dari 16 Maret hingga 16 Mei 2025 dan mencakup wilayah global. Berdasarkan laporan dari Microsoft, para peretas mendapatkan malware Lumma melalui forum-forum underground yang ada sejak tahun 2022. Malware ini dikembangkan secara terus menerus, dengan fitur yang makin canggih dan kemampuan penyebaran yang semakin mudah menembus berbagai sistem keamanan komputer.

Bagaimana Lumma Menyebar dan Mengancam?

Malware Lumma dirancang dengan kemampuan luar biasa untuk menyusup ke dalam komputer target dengan mudah. Kelebihan utama malware ini adalah kemampuannya menembus sistem pertahanan keamanan yang biasanya efektif menghalau virus atau program berbahaya lainnya. Kemudahan penyebaran tersebut membuat Lumma mampu menginfeksi puluhan ribu perangkat secara cepat dan efisien.

Selain itu, Lumma memanfaatkan berbagai teknik canggih, termasuk serangan phishing yang menipu korban untuk mengunduh perangkat lunak berbahaya atau membocorkan informasi pribadi mereka. Salah satu kasus serangan phishing yang dilaporkan terjadi pada Maret 2025, di mana pelaku menyamar sebagai platform perjalanan online populer Booking.com untuk menarik korban dan menjerat mereka dalam skema kejahatan finansial.

Upaya Penghancuran Malware oleh Microsoft dan Mitra Internasional

Menyadari dampak besar yang ditimbulkan oleh Lumma, Microsoft mengambil langkah tegas untuk menghancurkan proyek malware ini. Mereka berhasil membongkar berbagai domain yang menjadi pusat operasi Lumma serta menghentikan komunikasi antara malware dan para korbannya. Untuk mencapai keberhasilan ini, Microsoft bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk penegak hukum dan mitra industri di seluruh dunia.

Salah satu kunci sukses dalam operasi ini adalah dukungan dari Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utara Georgia yang memberikan perintah hukum untuk membantu membongkar infrastruktur Lumma. Bersama dengan Europol dan lembaga penegak hukum lainnya, Microsoft juga berhasil menyita sebanyak 1.300 domain yang digunakan oleh jaringan Lumma, termasuk 300 domain yang dialihkan ke sistem “lubang pembuangan” milik Microsoft guna mencegah penggunaannya kembali oleh para pelaku.

Keterlibatan Departemen Kehakiman AS dan Penegak Hukum Jepang

Selain Microsoft, Departemen Kehakiman Amerika Serikat juga berperan penting dalam menggempur jaringan kriminal yang menggunakan Lumma. Mereka berhasil mengambil alih pusat kendali komando utama malware ini dan menghancurkan tempat pembelian serta pengembangan Lumma. Ini adalah langkah besar dalam memutus rantai operasi kejahatan siber yang beroperasi secara global.

Tak hanya itu, pusat kendali kejahatan siber di Jepang juga melakukan tindakan penangguhan terhadap infrastruktur lokal yang digunakan oleh Lumma, menunjukkan bahwa ancaman ini mendapat perhatian serius dari berbagai negara dengan tujuan menekan aktivitas kejahatan siber lintas batas.

Implikasi Keamanan Siber dan Kesiapsiagaan Pengguna

Kasus Lumma menjadi peringatan keras bagi pengguna komputer Windows dan semua pihak yang mengandalkan teknologi digital dalam aktivitas sehari-hari. Ancaman malware seperti Lumma tidak hanya berdampak pada kerusakan teknis sistem komputer, tetapi yang lebih serius adalah risiko kebocoran data pribadi dan finansial yang dapat mengakibatkan kerugian besar.

Pengguna disarankan untuk selalu waspada terhadap email atau pesan yang mencurigakan, terutama yang berisi tautan atau lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Selain itu, memperbarui sistem keamanan komputer dan menggunakan perangkat lunak antivirus terbaru merupakan langkah penting untuk meminimalisir risiko infeksi malware.

Evolusi Ancaman Siber dan Tantangan Penanggulangan

Malware Lumma adalah contoh nyata bagaimana ancaman keamanan siber terus berevolusi dan menjadi semakin kompleks. Para pelaku kejahatan siber menggunakan teknik-teknik canggih dan bahkan menjual malware melalui forum bawah tanah untuk memperluas jangkauan serangan mereka. Hal ini menuntut respon cepat dan kolaborasi global antar perusahaan teknologi dan lembaga penegak hukum.

Microsoft dan mitra internasional menunjukkan bagaimana kerja sama lintas sektor sangat penting dalam menghadapi ancaman ini. Dengan dukungan hukum yang kuat dan koordinasi yang efektif, serangan malware dapat dihentikan dan infrastruktur kritis dilindungi dari kerusakan yang lebih luas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved