Sumber foto: iStock

Loyalitas Pengguna iPhone Mulai Retak: Apa yang Sebenarnya Membuat Mereka Berpaling?

Tanggal: 1 Jun 2025 10:09 wib.
Selama bertahun-tahun, pengguna iPhone dikenal sebagai kelompok paling setia dalam dunia smartphone. Tak sedikit dari mereka yang secara rutin mengganti iPhone lama mereka dengan model terbaru dari Apple. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa tren ini mulai berubah. Kesetiaan yang dahulu menjadi ciri khas pengguna iPhone kini mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Consumer Intelligence Research Partners (CIRP), tingkat loyalitas pengguna iPhone yang sempat menyentuh angka 94% pada tahun 2021, kini menurun menjadi 89% pada tahun 2024 hingga saat ini. Informasi ini dikutip dari laporan Apple Insider pada Rabu, 28 Mei 2025. Penurunan ini tentu menjadi perhatian tersendiri, terutama bagi Apple yang selama ini mengandalkan basis pelanggan setia untuk mempertahankan dominasinya di pasar premium.

Apple Insider menyebut bahwa penurunan ini bisa saja disebabkan oleh gangguan statistik semata. Namun, ada juga sejumlah faktor lain yang kemungkinan menjadi penyebab lebih mendasar dari tren ini. Salah satunya adalah meningkatnya harga jual iPhone baru, yang mungkin membuat sebagian pengguna berpikir dua kali sebelum melakukan upgrade. Selain itu, berbagai insentif menarik yang biasanya diberikan untuk pembelian atau penukaran iPhone juga dilaporkan mulai berkurang.

Tak bisa dipungkiri, kondisi ekonomi global yang tak menentu juga ikut memengaruhi keputusan konsumen. Di tengah naiknya harga kebutuhan pokok dan situasi ekonomi yang tidak stabil, membeli ponsel baru bukan lagi menjadi prioritas utama. Banyak orang lebih memilih untuk mempertahankan ponsel mereka selama mungkin, alih-alih mengeluarkan biaya besar untuk membeli perangkat baru yang harganya kian meroket.

Selain masalah harga, aspek teknologi dan fitur juga memengaruhi tingkat loyalitas pengguna. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah adopsi fitur RCS (Rich Communication Services) di iOS 18. Fitur ini memungkinkan pertukaran pesan lintas perangkat antara iPhone dan Android dengan pengalaman yang lebih modern. RCS menawarkan berbagai fitur menarik seperti pengiriman media beresolusi tinggi, tanda terima baca, dan indikator ketika seseorang sedang mengetik pesan. Hal ini membuat batas antara pengguna iPhone dan Android semakin kabur, dan mendorong sebagian pengguna untuk mempertimbangkan opsi di luar ekosistem Apple.

Menariknya, meskipun Apple masih memegang posisi puncak dalam hal loyalitas pelanggan, Samsung perlahan-lahan mengejar di posisi kedua. Tingkat loyalitas pelanggan Samsung dilaporkan meningkat menjadi sekitar 77%, sebuah angka yang cukup signifikan mengingat ketatnya persaingan di pasar smartphone global.

Samsung mendapat keuntungan besar setelah LG memutuskan mundur dari pasar ponsel di Amerika Serikat pada tahun 2021. Selain itu, jumlah pesaing Android yang semakin menyusut turut memperkuat posisi Samsung sebagai salah satu pilihan utama bagi konsumen yang mencari alternatif dari iPhone.

Salah satu strategi Samsung yang cukup berhasil adalah menghadirkan seri Galaxy A, yakni lini ponsel kelas menengah dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Perangkat dalam seri ini menawarkan spesifikasi kompetitif dengan harga yang ramah di kantong, ditambah dengan promosi tukar tambah yang sangat agresif. Strategi ini terbukti menarik perhatian segmen pasar yang lebih sensitif terhadap harga, dan berpotensi menggerus loyalitas pengguna iPhone yang sebelumnya sangat kuat.

Namun demikian, perlu dicatat bahwa belum ada kepastian apakah pembeli yang memilih perangkat Samsung merupakan pengguna setia baru, atau hanya konsumen yang sekadar mencari produk yang sudah dikenal dan terjangkau. Apple Insider menekankan bahwa beberapa dari mereka mungkin hanya mencari opsi praktis, bukan karena mereka sepenuhnya beralih kesetiaan.

Di tengah persaingan yang semakin ketat, Apple tentu perlu mengevaluasi pendekatannya terhadap pasar. Menjaga loyalitas pelanggan bukan hanya soal menghadirkan teknologi canggih, tetapi juga memastikan bahwa nilai yang ditawarkan tetap sebanding dengan harga yang dibayar. Transparansi, inovasi yang relevan, serta program loyalitas yang kuat akan menjadi kunci untuk mempertahankan basis pengguna yang selama ini menjadi kekuatan utama Apple.

Ke depan, pertarungan loyalitas pelanggan di pasar smartphone akan semakin menarik. Di satu sisi, Apple masih menjadi pilihan utama di segmen premium dengan reputasi solid dan ekosistem produk yang saling terintegrasi. Namun di sisi lain, kompetitor seperti Samsung terus melakukan inovasi dan strategi pemasaran agresif yang mampu menarik minat pengguna dari berbagai kalangan.

Perubahan tren ini menjadi pengingat bahwa loyalitas bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Dalam dunia teknologi yang terus berubah cepat, perusahaan perlu terus mendengarkan kebutuhan konsumen dan menyesuaikan strategi agar tetap relevan. Pertanyaannya sekarang: apakah Apple mampu mengembalikan kejayaan loyalitas penggunanya, atau justru akan tergeser oleh pemain lain yang lebih adaptif?
Copyright © Tampang.com
All rights reserved