Lonjakan Pengguna Ponsel 5G di Indonesia: Apa Penyebabnya?
Tanggal: 18 Feb 2025 09:31 wib.
Penggunaan ponsel 5G di Indonesia semakin meningkat pesat. Berdasarkan laporan IDC, pangsa pasar ponsel 5G di Tanah Air mengalami lonjakan signifikan, mencapai 25,8% pada tahun 2024. Angka ini meningkat dari hanya 17,1% pada tahun 2023.
Kenaikan ini dipicu oleh peluncuran berbagai model ponsel 5G terbaru, serta semakin terjangkaunya harga perangkat yang mendukung teknologi ini. Menurut IDC, tren ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang beralih ke jaringan 5G untuk mendapatkan pengalaman internet yang lebih cepat dan stabil.
Dominasi Samsung dan Pesaing yang Makin Mendekat
Saat ini, pasar ponsel 5G di Indonesia masih didominasi oleh Samsung. Namun, IDC mengungkapkan bahwa Oppo semakin mengejar posisi teratas, terutama menjelang akhir tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan di industri smartphone 5G semakin ketat, dengan berbagai produsen berlomba-lomba menawarkan produk terbaiknya.
Penurunan Harga, Peningkatan Minat
Salah satu faktor utama yang mendorong adopsi ponsel 5G adalah turunnya harga jual rata-rata (ASP). IDC mencatat bahwa harga ponsel 5G mengalami penurunan sebesar 20,4% secara tahunan. Pada tahun 2024, harga rata-rata perangkat ini tercatat sebesar US$441 atau sekitar Rp 7,2 juta. Dengan semakin banyaknya opsi ponsel 5G yang lebih terjangkau, tidak mengherankan jika konsumen di Indonesia semakin tertarik untuk beralih.
Pertumbuhan Pasar Smartphone di Indonesia
Selain lonjakan ponsel 5G, pasar smartphone secara keseluruhan di Indonesia juga mencatat pertumbuhan sebesar 15,5% year-on-year (yoy) sepanjang tahun 2024. Hal ini cukup menggembirakan mengingat sebelumnya pasar mengalami penurunan selama beberapa kuartal. Khusus untuk kuartal IV tahun 2024, pertumbuhan tahunan mencapai 9,6%, meskipun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya terjadi stagnasi dengan penurunan tipis -0,2%.
Tantangan dan Proyeksi Masa Depan
Meski pasar smartphone, khususnya ponsel 5G, menunjukkan tanda-tanda pemulihan, IDC menyebutkan bahwa kondisi ini belum sepenuhnya stabil. Analis IDC Indonesia menekankan bahwa meskipun ada pertumbuhan, permintaan masih lesu karena ketidakpastian politik dan ekonomi global yang memengaruhi daya beli masyarakat.
Menurut Vanessa, analis riset IDC, pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia diperkirakan hanya akan mencapai angka satu digit lebih rendah pada tahun 2025. Ini menandakan bahwa meskipun tren positif terlihat, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi oleh industri.
Kesimpulan
Lonjakan penggunaan ponsel 5G di Indonesia didorong oleh peluncuran model terbaru, harga yang semakin terjangkau, serta peningkatan penetrasi jaringan 5G di berbagai daerah. Namun, meskipun pasar menunjukkan pertumbuhan, masih ada tantangan yang harus diatasi, termasuk ketidakpastian ekonomi dan politik yang memengaruhi daya beli masyarakat.
Dengan semakin banyaknya merek yang bersaing di industri ini, konsumen akan semakin dimanjakan dengan berbagai pilihan ponsel 5G yang lebih canggih dan terjangkau. Akankah tahun 2025 menjadi tahun di mana ponsel 5G benar-benar menjadi standar utama di Indonesia? Kita tunggu perkembangannya!