Lelang Frekuensi 1,4 GHz: Dorongan Baru Menuju Internet Cepat dan Terjangkau di Indonesia
Tanggal: 25 Feb 2025 09:57 wib.
Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan lelang untuk jaringan frekuensi 1,4 GHz, yang direncanakan akan berlangsung pada semester pertama tahun tersebut.
Frekuensi ini sangat penting dalam pengembangan layanan internet di tanah air, mengingat semakin tingginya permintaan akan akses internet yang cepat dan terjangkau. Koordinator Kebijakan Penyelenggaraan Infrastruktur Digital dari Kementerian Komunikasi dan Digital, Benny Elian, menyatakan bahwa telah terdapat setidaknya tujuh penyelenggara yang menunjukkan ketertarikan terhadap frekuensi ini.
Benny Elian mencatat bahwa dalam penjaringan minat, lebih dari sepuluh penyelenggara layanan telekomunikasi telah dilibatkan, dan dari sana, tujuh di antaranya telah mengekspresikan niat untuk ikut berkompetisi. Namun, Benny tidak merinci secara spesifik siapa saja penyelenggara tersebut.
Dia menjelaskan bahwa penyelenggara yang berminat terdiri dari operator seluler serta beberapa penyelenggara layanan internet nirkabel dan kabel, yang sering dikenal sebagai internet tinggal.
Dari pengumuman tersebut, tampak bahwa lelang frekuensi ini tidak hanya akan diikuti oleh tujuh peserta yang telah dinyatakan; jumlah penyelenggara dapat bertambah saat proses seleksi dilakukan. Benny menambahkan bahwa penyelenggaraan pita frekuensi 1,4 GHz berfokus pada peningkatan layanan Fixed Broadband, yang tidak hanya terbatas pada Fiber Optic saja. Frekuensi ini juga bertujuan untuk menyediakan layanan modem internet dan konektivitas di rumah.
Salah satu tujuan utama dari penyelenggaraan frekuensi ini adalah untuk merangkul masyarakat dengan ekonomi yang lebih rendah, melalui penawaran harga layanan yang lebih terjangkau. Menurut Benny, tarif yang diharapkan berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per bulan. Dengan adanya langkah ini, diharapkan lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati akses internet berkualitas dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dalam suasana diskusi yang berlangsung dalam acara bertajuk "Lelang Frekuensi untuk Siapa?", banyak pihak menunjukkan antusiasme terhadap peluang yang ada. Salah satu di antara mereka adalah Surge, di mana Direktur Utama, Yune Marketatmo, menegaskan bahwa perusahaan mereka berkomitmen untuk ikut serta dalam lelang frekuensi 1,4 GHz. Yune menyatakan bahwa, jika diberikan kesempatan oleh pemerintah, pihaknya optimis dapat mempercepat penyediaan layanan internet cepat dengan tujuan menawarkan akses internet 100 Mbps dengan harga yang sangat kompetitif, yaitu Rp 100.000.
Penetrasi internet di Indonesia saat ini masih berada di level 15%, dengan kecepatan rata-rata sebesar 31,75 Mbps. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas internet ini sangat diharapkan dapat tercapai dalam waktu cepat. Dalam pandangan Yune, internet telah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat saat ini dan harus diperlakukan sebagai hak yang harus dipenuhi.
Tak hanya Surge, beberapa penyelenggara seluler lainnya juga menunjukkan ketertarikan untuk berpartisipasi dalam lelang frekuensi 1,4 GHz, salah satunya adalah XL Axiata. Group Head Corporate Communications & Sustainability XL Axiata, Reza Mirza, menyampaikan bahwa perusahaan mereka sudah menyatakan minat untuk ikut serta. Target mereka adalah memanfaatkan frekuensi ini untuk menciptakan ekosistem yang sehat dalam industri telekomunikasi di Indonesia.
Reza menekankan pentingnya agar lebih dari dua penyelenggara terlibat dalam lelang ini. Dengan model kompetisi yang sehat, industri telekomunikasi dapat lebih berkembang dan memastikan akses yang fair bagi seluruh pengguna.
Salah satu langkah yang disarankan oleh Reza adalah pembagian spektrum frekuensi menjadi dua blok, hal ini agar tidak ada pengguna tunggal yang mendominasi spektrum tersebut. Pendekatan ini dipandang perlu untuk menjaga keseimbangan dan keberlangsungan ekosistem telekomunikasi di Indonesia baik saat ini ataupun di masa yang akan datamg.
Keberadaan layanan internet berkualitas tinggi diharapkan dapat merangsang perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Dalam konteks masa depan, kualitas dan kecepatan internet yang lebih baik dijanjikan akan menciptakan banyak peluang baru, baik bagi pengusaha maupun masyarakat umum. Keterlibatan banyak penyelenggara dalam lelang frekuensi ini diharapkan mampu meningkatkan standardisasi dan kemudahan akses internet untuk semua kalangan.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang berpartisipasi, masyarakat Indonesia pun bisa menikmati berbagai keuntungan yang ditawarkan, mulai dari layanan yang lebih cepat, biaya yang lebih terjangkau, hingga inovasi dalam bidang teknologi informasi.
Dapat dipastikan, langkah-langkah ini sangat krusial dalam rangka memajukan infrastruktur digital Indonesia, yang merupakan komponen penting dalam mendukung transformasi digital nasional. Kementerian Komunikasi dan Digital berharap semua pihak dapat bersinergi untuk mencapai tujuan bersama dalam menyediakan layanan internet yang cepat, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.