Sumber foto: The Independent

Ledakan Starship SpaceX Ganggu Penerbangan di Florida, Penumpang Terhambat!

Tanggal: 8 Mar 2025 14:18 wib.
Pada hari Kamis, 6 Maret, Lembaga Penerbangan Federal (FAA) mengambil langkah darurat dengan memerintahkan ground stop atau penghentian sementara penerbangan di empat bandara utama di Florida, yaitu Miami, Fort Lauderdale, Palm Beach, dan Orlando.

Keputusan ini diambil untuk menjaga keselamatan penumpang setelah insiden yang melibatkan satelit roket Starship milik SpaceX, yang menimbulkan kekhawatiran akan puing-puing berbahaya yang bertebaran di udara. Akibatnya, banyak penerbangan yang terpaksa ditunda, meninggalkan penumpang dengan rasa pasrah saat jadwal keberangkatan mereka tak menentu.

Insiden ini terjadi setelah roket Starship mengalami kegagalan dalam peluncurannya dari Texas, Amerika Serikat. Saat bertolak dari landasan, roket tersebut mengalami masalah teknis yang mengakibatkan ledakan beberapa menit kemudian di luar atmosfer. Ini merupakan kegagalan kedua yang dialami SpaceX secara berurutan dalam upayanya untuk menyebarkan satelit tiruan yang menjadi bagian dari program ambisius menjelajahi Mars yang digagas oleh Elon Musk.

Video-video yang beredar di media sosial dengan cepat menjadi viral, menunjukkan pemandangan mengerikan puing-puing berapi yang jatuh dari langit di atas wilayah selatan Florida dan Bahama. Sejak saat itu, penumpang di bandara-bandara yang terpengaruh harus menunggu lama dengan harapan bisa melanjutkan perjalanan mereka. Keterangan resmi dari SpaceX mengungkapkan bahwa tim mereka telah segera berkoordinasi dengan otoritas keselamatan untuk menerapkan respons darurat yang telah disiapkan sebelumnya.

Dalam siaran langsung yang disiarkan oleh SpaceX, jelas terlihat bagaimana mesin roket Starship berfungsi tidak sebagaimana mestinya. Sepanjang peluncuran, roket tersebut mulai berputar tak terkendali sebelum akhirnya meledak berkeping-keping. Kejadian ini semakin memperkuat kritik terhadap program ambisius Musk yang sepertinya mengalami kemunduran sistematis. Hanya lebih dari sebulan sebelumnya, SpaceX pun mengalami kegagalan serupa dengan peluncuran Starship ke-7, yang juga berakhir dengan ledakan.

Keberhasilan dalam fase awal peluncuran roket menjadi kunci penting dalam setiap misi antariksa, dan SpaceX tampaknya sedang menghadapi tantangan yang lebih besar dari biasanya. Misi-misi sebelumnya selalu mampu melewati fase penting ini dengan relatif mudah, namun munculnya dua kegagalan beruntun ini menunjuk kepada adanya masalah teknis yang mendalam. Sementara itu, upaya Elon Musk untuk mempercepat misi ke Mars tahun ini sepertinya semakin jauh dari harapan.

Kepala komunikasi SpaceX, Dan Huot, dalam pernyataannya mengakui bahwa insiden ini bukanlah yang pertama kali terjadi pada program mereka. "Sayangnya, kecelakaan ini sudah terjadi sebelumnya. Namun, saat ini kami sudah memiliki lebih banyak pengalaman untuk menghadapinya," ungkapnya dalam wawancara dengan CNBC International. Pernyataan ini sepertinya berusaha menenangkan publik terkait tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.

Meskipun waktu dan banyak latihan telah mereka lakukan, tampaknya masalah teknis yang memicu ledakan kali ini mungkin disebabkan oleh sistem penghentian penerbangan otomatis yang seharusnya melindungi roket dari kerusakan lebih lanjut. Ketika sistem ini mendeteksi malfungsi pada roket, ia langsung bertindak untuk menghentikan penerbangan. Namun, semua dugaan ini masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut mengenai keabsahannya.

Sebelumnya, insiden lain yang mirip terjadi pada bulan Januari lalu, saat sebuah roket SpaceX meledak sekitar delapan menit setelah peluncuran. Dalam kejadian tersebut, puing-puing dari roket tersebut menghujani sejumlah pulau di kawasan Karibia dan bahkan menyebabkan kerusakan pada sebuah mobil di Kepulauan Turks dan Caicos. Kejadian-kejadian beruntun seperti ini tidak hanya menunjukkan tantangan teknis yang dihadapi oleh SpaceX, tetapi juga dampaknya terhadap reputasi perusahaan dalam dunia penerbangan dan antariksa.

Sebagai salah satu pelopor dalam industri antariksa swasta, SpaceX telah menarik perhatian dunia dengan programnya yang ambisius dan inovatif. Namun, menghadapi sejumlah kegagalan dalam waktu dekat ini menjadi tantangan berat bagi Elon Musk dan timnya.

Mereka kini tidak hanya perlu memikirkan inovasi baru tetapi juga bagaimana memperbaiki masalah teknis yang mengganggu perjalanan menuju misi Mars. Keterlambatan dan kegagalan dalam peluncuran bisa berdampak langsung pada kepercayaan investor dan publik terhadap perusahaan ini. 

Dengan berbagai tantangan yang ada, perhatian dunia kini tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil SpaceX selanjutnya untuk memastikan keselamatan dan keberhasilan misi-misi mereka di masa depan. Bagaimana mereka menghadapi tekanan dari publik dan teknologi yang terus berkembang menjadi pertanyaan yang menarik untuk ditunggu. Keberhasilan atau kegagalan dalam beberapa peluncuran mendatang tentu akan menjadi penentu arah perusahaan antariksa ini, sekarang lebih dari sebelumnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved