Kritik Tajam Zuckerberg: Apple Kehilangan Sentuhan Inovasi?
Tanggal: 14 Jan 2025 05:36 wib.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, melontarkan kritik pedas terhadap Apple, menyoroti minimnya inovasi serta kebijakan yang diterapkan pada App Store. Dalam sebuah wawancara di podcast Joe Rogan Experience yang tayang pada Jumat (10 Januari 2025), Zuckerberg menyatakan bahwa Apple terlalu bergantung pada produk lama, terutama iPhone, tanpa menghadirkan gebrakan baru selama dua dekade terakhir.
Menurutnya, meskipun iPhone merupakan produk revolusioner yang diciptakan oleh Steve Jobs, Apple kini tampak hanya "berjalan di tempat." Zuckerberg menilai bahwa Apple mengandalkan popularitas iPhone yang sudah ada tanpa memberikan pembaruan signifikan pada setiap iterasi model terbaru.
"IPhone adalah perangkat luar biasa yang memungkinkan hampir setiap orang memiliki telepon pintar, dan itu membuka peluang untuk berbagai hal menakjubkan," ujar Zuckerberg. "Namun, Apple menggunakan platform ini untuk menetapkan aturan yang terasa sewenang-wenang, dan mereka sudah lama tidak menciptakan sesuatu yang benar-benar hebat."
Kritik terhadap Penurunan Penjualan iPhone
Zuckerberg juga menyinggung penurunan penjualan iPhone, yang menurutnya disebabkan oleh kurangnya inovasi. Konsumen, katanya, semakin lama memperbarui ponsel mereka karena model terbaru tidak menawarkan peningkatan signifikan dibandingkan versi sebelumnya.
Ia menyoroti strategi Apple yang mengenakan biaya tinggi—15% hingga 30%—kepada pengembang aplikasi di App Store. Strategi ini dianggap sebagai cara Apple untuk mengompensasi penurunan pendapatan dari penjualan perangkat keras mereka.
"Apple menguras dompet pengguna dengan mengenakan pajak tinggi pada pengembang dan menjual lebih banyak aksesori yang hanya kompatibel dengan perangkat mereka," jelas Zuckerberg.
Hambatan bagi Pengembang Lain
Lebih jauh, Zuckerberg mengkritik kebijakan eksklusivitas Apple, seperti pada produk AirPods. Ia menyebutkan bahwa Apple secara sengaja mempersulit pengembang lain untuk menciptakan produk yang dapat terhubung secara optimal dengan perangkat iPhone.
"Mereka membuat produk seperti AirPods yang terlihat keren, tetapi pada saat yang sama, mereka membatasi pengembang lain untuk menciptakan sesuatu yang dapat berfungsi sebaik itu di ekosistem mereka," ungkapnya.
Apple sering berdalih bahwa kebijakan tersebut bertujuan melindungi privasi dan keamanan pengguna. Namun, Zuckerberg menilai argumen ini tidak sepenuhnya valid. Ia menyebut bahwa Apple seharusnya fokus pada pengembangan protokol keamanan yang lebih baik dan menggunakan enkripsi, alih-alih membatasi akses pihak ketiga.
"Jika Anda tidak membangun sistem keamanan yang andal, maka ekosistem Anda tidak aman. Namun, Apple justru menggunakan alasan ini untuk membenarkan mengapa hanya produk mereka yang mudah terhubung ke iPhone," tambah Zuckerberg.
Potensi Dampak pada Meta
Dalam wawancara tersebut, Zuckerberg juga mengungkapkan bahwa jika Apple berhenti menerapkan aturan yang ia anggap "aneh," laba Meta dapat meningkat hingga dua kali lipat.
Sebagai CEO Meta, ia melihat kebijakan Apple di App Store sebagai hambatan besar, terutama karena perusahaan seperti Meta bergantung pada platform tersebut untuk mendistribusikan aplikasi mereka. Biaya dan aturan yang diberlakukan Apple dianggap membatasi ruang gerak pengembang lain, sehingga menekan potensi keuntungan mereka.
Pandangan terhadap Vision Pro
Selain menyoroti kebijakan umum Apple, Zuckerberg juga mengomentari produk terbaru mereka, Vision Pro, sebuah headset realitas campuran yang mendapat tanggapan beragam di pasar Amerika Serikat.
Menurut Zuckerberg, Vision Pro adalah upaya Apple untuk menghadirkan terobosan baru. Namun, ia merasa produk tersebut masih jauh dari sempurna, terutama jika dibandingkan dengan Meta Quest, headset virtual yang dikembangkan oleh Meta.
"Saya rasa Vision Pro adalah langkah awal yang baik bagi Apple untuk mencoba sesuatu yang baru, tetapi versi pertamanya jelas belum begitu mengesankan," ujarnya. "Saya dengar produk itu sangat baik untuk menonton film, tetapi tidak banyak hal lain yang bisa ditonjolkan."
Meskipun demikian, Zuckerberg menyatakan bahwa produk generasi awal sering kali belum menunjukkan potensi maksimal. Ia mengakui bahwa diperlukan waktu dan iterasi untuk melihat sejauh mana produk tersebut dapat berkembang.
Tanggapan Apple: Masih Bungkam
Hingga kini, Apple belum memberikan komentar resmi terkait kritik yang dilontarkan Zuckerberg. Namun, perdebatan antara kedua perusahaan teknologi besar ini bukanlah hal baru. Meta dan Apple telah beberapa kali berselisih, terutama terkait isu privasi, keamanan, dan kebijakan di ekosistem masing-masing.
Zuckerberg berharap Apple dapat mempertimbangkan ulang kebijakan mereka agar lebih adil bagi pengembang lain. Baginya, kolaborasi yang terbuka dan inovasi yang berkelanjutan adalah kunci untuk terus berkembang di industri teknologi yang sangat kompetitif.