Sumber foto: Google

Komdigi Janjikan Internet Murah 100 Mbps Tahun Ini, Tarif Mulai Rp100 Ribu per Bulan

Tanggal: 14 Feb 2025 21:52 wib.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana meningkatkan kecepatan internet di Indonesia dengan menghadirkan layanan internet berkecepatan 100 megabyte per second (Mbps) dengan harga terjangkau. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah melelang frekuensi 1,4 GHz untuk mempercepat infrastruktur digital di Tanah Air.

Komdigi memastikan bahwa lelang frekuensi 1,4 GHz akan segera dilakukan tahun ini. Lelang ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan internet di seluruh wilayah Indonesia. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa pemerintah ingin mempercepat pemerataan akses internet dengan tarif yang lebih murah bagi masyarakat.

"Dengan pelelangan frekuensi 1,4 GHz ini, kita ingin memastikan bahwa internet cepat dan terjangkau bisa dinikmati masyarakat di berbagai daerah, bukan hanya di kota-kota besar," ujar Meutya dalam konferensi pers, Kamis (15/2/2025).

Pemerintah menargetkan bahwa dengan adanya kebijakan ini, masyarakat bisa menikmati internet berkecepatan 100 Mbps dengan harga mulai dari Rp100 ribu per bulan.

Keputusan untuk mempercepat akses internet ini diambil karena kecepatan internet di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga. Berdasarkan laporan Speedtest Global Index yang dirilis oleh Ookla hingga Desember 2024, kecepatan internet fixed broadband di Indonesia hanya mencapai rata-rata 32,07 Mbps.

Dengan angka tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-9 di kawasan ASEAN, jauh tertinggal dari negara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia yang memiliki kecepatan unduh internet lebih tinggi.

"Kita tidak bisa terus tertinggal dalam infrastruktur digital. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mendorong kecepatan internet minimal 100 Mbps agar bisa bersaing dengan negara lain di kawasan," tambah Meutya.

Selain meningkatkan kecepatan internet, Komdigi juga menargetkan pemerataan akses hingga ke daerah-daerah terpencil. Program ini diharapkan bisa membantu sektor pendidikan, ekonomi digital, serta layanan publik yang semakin mengandalkan koneksi internet stabil dan cepat.

"Kami ingin internet murah dan cepat ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat di perkotaan, tetapi juga di pelosok desa," kata Meutya.

Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan operator telekomunikasi dan penyedia layanan internet untuk memastikan infrastruktur yang diperlukan bisa segera terbangun dengan baik.

Meskipun rencana ini mendapat sambutan positif, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur telekomunikasi, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang masih memiliki keterbatasan jaringan.

Beberapa analis juga menyoroti tantangan dalam harga perangkat dan layanan tambahan yang mungkin tetap menjadi kendala bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, Komdigi menyatakan bahwa mereka sedang menyiapkan skema subsidi atau insentif bagi operator agar harga tetap terjangkau.

Upaya Komdigi untuk menghadirkan internet murah dengan kecepatan 100 Mbps merupakan langkah penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia. Jika berhasil, kebijakan ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas internet, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.

Dengan harga mulai Rp100 ribu per bulan, masyarakat diharapkan bisa menikmati layanan internet berkualitas tinggi tanpa harus membayar mahal. Kini, publik menunggu realisasi dari janji pemerintah agar akses internet yang lebih cepat dan murah bisa segera menjadi kenyataan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved