Sumber foto: iStock

Kisah di Balik Kompensasi Rp572 Miliar Apple untuk Pengguna iPhone 7: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Tanggal: 14 Feb 2025 21:49 wib.
Dua tahun lalu, tepatnya pada 2023, Apple setuju untuk membayar US$35 juta (sekitar Rp572 miliar) sebagai bentuk penyelesaian gugatan class action di Amerika Serikat (AS). Kompensasi ini ditujukan bagi pengguna iPhone 7 dan iPhone 7 Plus yang mengalami masalah teknis pada perangkat mereka. Bagaimana kisah lengkapnya? Simak ulasan berikut untuk mengetahui detailnya!

Apa yang Menjadi Penyebab Gugatan Class Action Ini?

Gugatan class action ini melibatkan pengguna iPhone 7 dan iPhone 7 Plus yang mengalami masalah teknis yang dikenal sebagai "Loop Disease". Masalah ini terkait dengan kerusakan pada chip IC audio di kedua model iPhone tersebut. Akibatnya, pengguna mengalami berbagai kendala, seperti:



Ikon speaker berwarna abu-abu saat melakukan panggilan telepon.


Penurunan kualitas audio secara signifikan.


Gangguan pada fitur Voice Memo.


Hilangnya fungsi perintah suara di asisten virtual Siri.



Gugatan ini mencakup semua warga AS yang memiliki iPhone 7 atau iPhone 7 Plus antara tanggal 16 September 2016 hingga 3 Januari 2023. Meskipun Apple menyetujui penyelesaian dengan membayar kompensasi, perusahaan ini tetap membantah melakukan kesalahan atau pelanggaran pada perangkat mereka.

Berapa Besar Kompensasi yang Diterima Pengguna?

Pengguna yang telah mendaftarkan klaim sebelum batas waktu yang ditentukan berpeluang menerima kompensasi hingga US349(sekitarRp5,7juta).Namun,menurutlaporandari∗∗9to5Mac∗∗,sebagianbesarpenggugatmenerimakompensasisekitarUS349(sekitarRp5,7juta).Namun,menurutlaporandari∗∗9to5Mac∗∗,sebagianbesarpenggugatmenerimakompensasisekitarUS200. Jumlah ini tentu tidak sedikit, terutama bagi mereka yang telah lama mengalami masalah dengan perangkat mereka.

Sayangnya, batas waktu untuk mengajukan klaim telah berakhir pada tahun lalu. Artinya, jika Anda baru mengetahui tentang gugatan ini sekarang, sudah terlambat untuk menerima pembayaran kompensasi. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi konsumen untuk selalu memantau informasi terkait produk yang mereka gunakan.

Mengapa Apple Digugat?

Gugatan ini bermula dari keluhan pengguna iPhone 7 dan iPhone 7 Plus yang mengalami masalah Loop Disease. Pada 2019, Apple digugat di beberapa negara bagian AS dengan tuduhan melanggar undang-undang perlindungan konsumen dan jaminan produk. Penggugat mengklaim bahwa Apple tidak memberikan solusi yang memadai untuk masalah teknis yang dialami oleh pengguna.

Meskipun Apple akhirnya menyetujui penyelesaian dengan membayar kompensasi, perusahaan ini tetap tidak mengakui adanya kesalahan dalam desain atau produksi perangkat mereka. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menghindari proses hukum yang lebih panjang dan berisiko.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kasus Ini?

Kasus ini memberikan beberapa pelajaran penting, baik bagi perusahaan teknologi maupun konsumen:



Bagi Perusahaan: Penting untuk merespons keluhan konsumen dengan cepat dan memberikan solusi yang memadai. Mengabaikan masalah teknis yang dialami pengguna dapat berujung pada gugatan hukum yang merugikan secara finansial dan reputasi.


Bagi Konsumen: Selalu pantau informasi terkait produk yang Anda gunakan. Jika ada masalah, segera laporkan dan ajukan klaim sebelum batas waktu yang ditentukan.



Dampak bagi Reputasi Apple

Meskipun Apple telah menyelesaikan gugatan ini, kasus ini sedikit banyak memengaruhi reputasi perusahaan. Sebagai salah satu merek teknologi terkemuka di dunia, Apple diharapkan dapat memberikan produk berkualitas tinggi dan layanan purna jual yang memuaskan. Namun, kasus ini menunjukkan bahwa bahkan perusahaan sekelas Apple pun tidak luput dari masalah teknis dan tuntutan hukum.

Bagaimana dengan Pengguna di Luar AS?

Sayangnya, kompensasi ini hanya berlaku untuk pengguna di Amerika Serikat. Pengguna iPhone 7 dan iPhone 7 Plus di negara lain, termasuk Indonesia, tidak termasuk dalam gugatan class action ini. Namun, hal ini bisa menjadi pelajaran bagi konsumen global untuk lebih kritis terhadap produk yang mereka gunakan.

Gugatan class action terhadap Apple ini menjadi bukti bahwa perusahaan teknologi, sebesar apa pun, harus bertanggung jawab atas produk yang mereka hasilkan. Bagi konsumen, kasus ini mengingatkan pentingnya untuk selalu memantau informasi terkait produk dan mengambil tindakan jika mengalami masalah.

Meskipun batas waktu klaim telah berakhir, kisah ini tetap relevan untuk dipelajari. Bagaimana pendapat Anda tentang kasus ini? Apakah Anda juga pernah mengalami masalah serupa dengan perangkat Apple? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!
Copyright © Tampang.com
All rights reserved