Sumber foto: Apple

Kenapa Apple Tetap Tenang Meski DeepSeek Mengguncang Industri Teknologi? Ini Alasan di Baliknya!

Tanggal: 1 Feb 2025 20:42 wib.
Banyak raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) yang terkena dampak keras dari kemunculan sistem kecerdasan buatan (AI) DeepSeek asal China, namun Apple justru menunjukkan performa yang stabil. Ketika saham perusahaan besar seperti Nvidia dan Oracle mengalami penurunan drastis, Apple justru berhasil menjaga kestabilannya, bahkan mengalami kenaikan saham sebesar 3% pada awal pekan ini. Keuntungan yang diperoleh Apple jauh berbeda dengan kerugian yang dialami banyak perusahaan teknologi lainnya, yang menyaksikan kekayaan 500 orang terkaya di sektor teknologi dan energi lenyap hingga mencapai US$108 miliar.

Lalu, apa yang membuat Apple berbeda? Kenapa perusahaan ini tampak tak tergoyahkan meskipun berada dalam situasi yang penuh tantangan? Dilansir dari Marketwatch, Apple sebenarnya termasuk salah satu perusahaan teknologi yang agak terlambat dalam mengadopsi teknologi AI dibandingkan para pesaingnya. Apple juga belum menggelontorkan dana sebanyak perusahaan teknologi lainnya untuk pengembangan AI, bahkan sempat ada kekhawatiran dari Wall Street bahwa perusahaan ini akan tertinggal dan kesulitan bersaing di pasar.

Namun, kemunculan DeepSeek ternyata malah mengubah pandangan investor. Sebelumnya, banyak pihak yang meragukan kemampuan Apple untuk bersaing dengan pesaing-pesaing besar dalam pengembangan AI. Akan tetapi, dengan adanya alternatif yang lebih murah dari DeepSeek, investor mulai mempertanyakan bagaimana perusahaan lain yang telah menghabiskan dana besar untuk AI bisa mendapatkan hasil yang setimpal, sementara DeepSeek menawarkan solusi yang lebih hemat biaya.

Dalam laporan kinerja keuangan kuartal-IV 2024, meskipun pendapatan Apple dari penjualan iPhone mengalami penurunan akibat tekanan persaingan di pasar China, perusahaan ini melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 4%. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan besar di pasar, Apple tetap mampu mempertahankan kinerja keuangannya dengan baik.

CEO Apple, Tim Cook, memberikan tanggapan positif terhadap kehadiran DeepSeek. Menurutnya, inovasi yang mendorong efisiensi dalam industri teknologi adalah hal yang sangat baik. Cook menyatakan, "Secara umum, saya pikir inovasi yang mendorong efisiensi adalah hal baik. Itu yang bisa kita lihat dari model itu [DeepSeek]," yang menunjukkan bahwa Apple melihat perkembangan teknologi yang lebih efisien sebagai hal yang bermanfaat.

Namun, berbeda dengan banyak perusahaan teknologi lainnya yang berfokus sepenuhnya pada pengembangan AI, Apple memilih pendekatan yang lebih hati-hati. Apple memutuskan untuk menggunakan metode hibrida dalam mengembangkan sistem AI mereka. Untuk tugas-tugas standar, Apple menjalankan model AI internal pada perangkat mereka. Namun, untuk tugas-tugas yang lebih kompleks, Apple menggandeng penyedia model AI pihak ketiga, dengan satu mitra utama yang saat ini dimiliki Apple yaitu OpenAI yang terkenal dengan ChatGPT.

Apple juga menunjukkan bahwa kemitraannya dengan OpenAI tidak bersifat eksklusif. Artinya, Apple berpotensi untuk mengintegrasikan sistem AI dari perusahaan lain, seperti Gemini milik Google atau Claude milik Anthropic, untuk mendukung kebutuhan AI mereka di masa depan. Meski tidak menyebutkan DeepSeek secara langsung, banyak pihak yang melihat kemungkinan bahwa perusahaan ini bisa menjadi mitra potensial untuk Apple, khususnya di pasar China. Hal ini terkait dengan fakta bahwa AI Apple Intelligence hingga kini belum tersedia di China, karena Apple harus bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk mematuhi regulasi yang berlaku.

Rumor yang beredar juga mengungkapkan bahwa Apple tengah mempertimbangkan untuk menggandeng Ernie milik Baidu, meski belum ada konfirmasi resmi terkait hal ini. Tidak dapat dipastikan apakah Apple akan bekerja sama dengan DeepSeek, namun opsi tersebut tetap terbuka sebagai pilihan yang menarik. Kerja sama ini bisa menjadi solusi untuk memperkenalkan teknologi AI Apple di China, mengingat keterbatasan yang ada bagi perusahaan asing yang ingin meluncurkan produk AI di pasar tersebut.

Jadi, meski Apple terlambat dalam mengadopsi teknologi AI dibandingkan pesaing lainnya, langkah hati-hati dan cerdas yang diambil perusahaan ini ternyata membawa keuntungan. Dengan pendekatan yang fleksibel dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan kemitraan, Apple mampu bertahan dan tetap relevan meskipun pasar teknologi global terus berubah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved