Sumber foto: iStock

Kehadiran Mobil Otonom dan Kiamat Driver Online

Tanggal: 8 Nov 2024 19:09 wib.
Kiamat driver online semakin dekat dan tandanya makin jelas dengan perkembangan pesat mobil otomatis sebagai moda transportasi publik, yang dikenal sebagai robotaxi. Salah satu perusahaan ride hailing ternama, Lyft, akan menjalin kemitraan dengan Mobileye dan dua perusahaan lain di industri robotaxi. Inisiatif ini bertujuan untuk menghadirkan mobil tanpa awak ke dalam platform mereka. Langkah ini sekaligus memberikan dukungan yang kuat terhadap penelitian dan pengembangan di sektor kendaraan otonom.

Kemitraan ini merupakan langkah strategis bagi Lyft dalam upaya bersaing dengan pesaing utamanya, Uber, yang sudah melakukan sejumlah kerjasama dengan pabrikan robotaxi. Melalui kemitraan ini, Lyft akan mengintegrasikan mobil yang dimiliki oleh operator armada pihak ketiga yang telah dilengkapi dengan sistem self-driving Mobileye Drive ke dalam platform mereka.

Menurut laporan dari Reuters, kesepakatan ini juga sebagai bagian dari strategi Lyft untuk terus bersaing dengan Uber. Selain itu, Lyft juga berencana untuk berkolaborasi dengan May Mobility guna mendistribusikan taksi self-driving di Atlanta mulai tahun depan. Kolaborasi mereka juga melibatkan Nexar, perusahaan yang fokus pada pengembangan produk untuk meningkatkan kemampuan berkendara dengan menggunakan pembelajaran mesin dan visi komputer.

Tak hanya itu, Lyft juga akan mengeksplorasi cara mendukung penelitian dan pengembangan dalam industri kendaraan otonom dengan memanfaatkan data armada Lyft dan bank rekaman video kendaraan perusahaan teknologi tersebut. Dengan demikian, mereka berusaha untuk terus mengikuti perluasan kerjasama Uber dengan Waymo, serta ikut meramaikan persaingan di segmen robotaxi.

Di sisi lain, Elon Musk, pendiri Tesla, juga tengah giat mengembangkan mobil otonom. Belum lama ini, Musk mengumumkan proyek robotaxi pertama Tesla yang bernama 'Cybercab'. Mobil ini ditargetkan akan mulai beroperasi di jalan-jalan Amerika Serikat pada tahun depan. Tak hanya itu, Musk juga memperkenalkan bus otomatis pertama milik Tesla yang diberi nama 'Cybervan' dengan jumlah penumpang yang lebih banyak.

Meski pengembangan mobil otonom menghadapi kendala teknis dan regulasi, namun perusahaan-perusahaan terkemuka ini tetap berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memperkenalkan kendaraan otonom ke masyarakat. Para analis dan pakar industri telah memperingatkan bahwa pengembangan sistem pengendalian otonom dan robotaxi tidak akan mudah, namun mereka juga optimis bahwa teknologi ini akan menjadi bagian penting dari masa depan transportasi.

Kehadiran robotaxi dan mobil otonom memang memberikan gambaran baru tentang masa depan transportasi. Di satu sisi, teknologi ini bisa memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam perjalanan. Namun di sisi lain, tantangan teknis dan regulasi masih menjadi hal yang perlu diperhatikan secara serius.

Hal ini menunjukkan bahwa industri robotaxi dan mobil otonom sedang memasuki era yang menarik, di mana persaingan antara perusahaan-perusahaan besar terus meningkat. Semua hal ini menandakan bahwa era kendaraan otonom bukan lagi sekadar mimpi, namun telah menjadi kenyataan yang semakin dekat. Yang jelas, kiamat driver online semakin dekat dan dialami oleh para pelaku industri transportasimodern.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved