Sumber foto: Google

Kecerdasan Buatan Kini Bisa Baca Bibir, Teknologi Ini Digadang Mampu Bantu Komunikasi Tunarungu

Tanggal: 28 Mei 2025 16:19 wib.
Tampang.com | Perkembangan kecerdasan buatan semakin melampaui batas-batas imajinasi. Kini, para peneliti dan pengembang teknologi sukses menciptakan sistem AI yang dapat membaca gerakan bibir manusia secara akurat, tanpa suara. Terobosan ini membuka harapan besar bagi komunitas tunarungu untuk berkomunikasi lebih lancar dalam kehidupan sehari-hari.

Cara Kerjanya: Mendeteksi Gerakan Mikro Bibir
AI lip reading ini menggunakan algoritma deep learning yang dilatih dari ribuan jam video orang berbicara, tanpa suara. Kamera akan menangkap gerakan bibir, lalu sistem menerjemahkannya ke dalam teks secara real-time.

Keunggulannya tidak hanya terletak pada kecepatan, tapi juga akurasi. Teknologi ini mampu mengenali kata-kata dalam berbagai bahasa dan logat, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang tidak ideal.

Bantu Komunikasi Dua Arah Tanpa Hambatan
Dengan teknologi ini, pengguna tunarungu bisa lebih mudah menangkap pembicaraan lawan bicara tanpa perlu membaca gestur tangan atau tulisan. Lebih dari itu, AI ini juga mampu mengonversi hasil baca bibir menjadi suara digital, memungkinkan komunikasi dua arah secara instan.

Fitur ini bisa diterapkan pada perangkat wearable seperti kacamata pintar atau aplikasi mobile yang cukup diaktifkan saat dibutuhkan.

Terobosan untuk Dunia Aksesibilitas
Dalam dunia yang semakin digital, kebutuhan akan inklusivitas makin tinggi. AI pembaca bibir ini diharapkan dapat digunakan di ruang publik seperti stasiun, bandara, rumah sakit, hingga ruang belajar, memberikan kebebasan dan kenyamanan bagi penyandang disabilitas.

Tak hanya itu, teknologi ini juga menjanjikan manfaat besar di lingkungan kerja, tempat rapat, atau pelayanan pelanggan, di mana komunikasi cepat dan tepat sangat dibutuhkan.

Tantangan: Privasi dan Etika
Meski potensinya besar, teknologi ini tetap memunculkan pertanyaan seputar privasi. Sebab sistem lip reading berbasis kamera bisa saja disalahgunakan jika tidak diatur penggunaannya.

Para pengembang menekankan pentingnya transparansi, enkripsi data, serta batasan hukum yang jelas agar AI ini benar-benar digunakan untuk kebaikan dan tidak melanggar hak individu.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved