Sumber foto: Google

Kecerdasan Buatan Kian Canggih, Apakah AI Akan Menggantikan Pekerjaan Manusia?

Tanggal: 12 Mei 2025 22:41 wib.
Tampang.com | Kecerdasan buatan (AI) kini semakin banyak digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga industri kreatif. Dengan kemampuan AI yang terus berkembang, muncul pertanyaan besar: Apakah teknologi ini akan menggeser pekerjaan manusia, atau justru membuka peluang baru?

Dalam sebuah laporan terbaru dari McKinsey & Company, diperkirakan bahwa 30% pekerjaan di seluruh dunia bisa digantikan oleh AI dan otomatisasi pada tahun 2030. Namun, dampak dari AI terhadap dunia kerja lebih kompleks dari sekadar penggantian pekerja.

“AI memang bisa mengambil alih tugas-tugas yang berulang dan berbasis pola, tetapi teknologi ini juga menciptakan pekerjaan baru yang sebelumnya tidak terpikirkan,” jelas Dr. Reza Mahendra, pakar teknologi dan inovasi dari Universitas Indonesia.

Dampak Positif dan Negatif AI terhadap Pekerjaan

Di sisi positif, AI memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, mempercepat proses bisnis, dan mengurangi kesalahan manusia. Beberapa sektor yang paling terpengaruh oleh otomatisasi AI termasuk manufaktur, transportasi, dan customer service.

Namun, pada sisi negatifnya, AI bisa menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang selama ini bergantung pada keterampilan manual atau rutinitas. Misalnya, pekerjaan di lini produksi, sopir taksi, dan customer service yang banyak dilakukan oleh manusia.

“AI dapat menyelesaikan tugas secara lebih cepat, lebih murah, dan lebih akurat. Tapi jika kita tidak mempersiapkan transisi dengan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan, banyak orang akan kehilangan pekerjaan,” tambah Dr. Reza.

Pekerjaan Baru yang Diciptakan oleh AI

Sementara beberapa pekerjaan hilang, muncul juga peluang pekerjaan baru. Beberapa contoh pekerjaan yang bisa berkembang seiring dengan kemajuan AI termasuk:



Pengembang AI dan Data Scientist: Pekerjaan yang berfokus pada pengembangan algoritma AI dan analisis data yang semakin dibutuhkan.


Pengelola Sistem Otomatis: Profesional yang mampu mengelola dan memantau sistem otomatisasi berbasis AI.


Pekerjaan Kreatif: Dalam bidang seni, desain, dan konten, AI mendukung proses kreatif, tetapi masih membutuhkan manusia untuk sentuhan akhir yang emosional dan inovatif.


Pendidikan dan Pelatihan Teknologi: Pengajaran dan pelatihan keterampilan digital yang relevan dengan penggunaan teknologi AI.



“Seiring perkembangan teknologi, kita membutuhkan lebih banyak orang yang terlatih untuk bekerja dengan AI, bukan melawan AI,” kata Dr. Reza.

Persiapan untuk Masa Depan: Adaptasi atau Kehilangan

Untuk memitigasi dampak negatif dari AI terhadap pekerjaan manusia, pemerintah dan sektor swasta harus bekerjasama untuk memfasilitasi pelatihan ulang dan pengembangan keterampilan. Pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) juga harus lebih digalakkan untuk menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi era digital.

“Pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh AI adalah pekerjaan yang mengutamakan keterampilan sosial, kreativitas, dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengembangkan keterampilan tersebut,” jelas Dr. Reza.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved