Sumber foto: iStock

Jangan Biarkan Laptop Terus Di-Cas Semalaman, Ini Alasannya

Tanggal: 25 Okt 2024 19:19 wib.
Salah satu kebiasaan yang sering terjadi adalah meninggalkan laptop tercolok charger setelah selesai digunakan. Meskipun dilakukan demi kenyamanan dan kemudahan, kebiasaan ini sebenarnya dapat memberikan dampak negatif pada perangkat tersebut. Sebagaimana elektronik lainnya, laptop juga dapat mengalami kerusakan jika terus-menerus dalam kondisi tercolok cas.

Ada beberapa masalah yang kemungkinan akan dirasakan saat laptop terus-menerus dalam kondisi terpasang cas:

1. Umur Baterai

Laptop umumnya menggunakan baterai berjenis lithium-ion yang memiliki siklus pengisian terbatas, berkisar antara 300 hingga 500 kali. Saat laptop terus-menerus di-charge, ini dapat mengurangi kapasitas baterai lebih cepat dari seharusnya.

Jika baterai sudah terdegradasi, kinerja baterai pun menurun, bahkan pada akhirnya, baterai tersebut akan perlu diganti dengan yang baru. Hal ini tentu menjadi kerugian bagi pemilik laptop tersebut, mengingat biaya penggantian baterai laptop yang lumayan mahal.

2. Kelebihan Pemanasan

Pengisian yang terlalu lama juga dapat mempengaruhi suhu laptop saat digunakan. Kelebihan pemanasan pada laptop dapat merusak komponen internal, bahkan dapat mempengaruhi kesehatan baterai, dan mempercepat proses penurunan kapasitas baterai.

3. Merusak Sistem Perlindungan

Pengisian daya terlalu lama juga dapat merusak sistem yang berfungsi untuk mencegah overcharging, di mana sistem tersebut seharusnya akan berhenti mengisi daya saat baterai sudah penuh. Apabila terjadi demikian, hal tersebut dapat merusak baterai dan memicu overheat pada perangkat.

4. Gangguan Kalibrasi Baterai

Saat pengisian daya terlalu lama dilakukan secara terus-menerus, hal ini dapat mengganggu kalibrasi baterai. Akibatnya, informasi terkait daya yang tersisa pada baterai juga dapat menjadi tidak akurat. Dalam kondisi normal, untuk menjaga kalibrasi baterai sebaiknya digunakan hingga sekitar 40-60% kemudian diisi ulang.

Asal pengaturan ulang ini bisa dilakukan dengan mengurangi pengisian daya laptop selama beberapa kali. Misalnya, saat baterai sekitar 30%, biarkan laptop bekerja tanpa charger hingga baterai mencapai kisaran 20-25%, kemudian dapat diisi ulang hingga 80-85%.

Untuk menghindari kerusakan pada baterai maupun laptop secara umum, sebaiknya laptop dicabut dari cas saat sudah mencapai baterai penuh. Hal ini akan membantu memperpanjang umur baterai dan menjaga kondisi laptop agar tetap optimal.

Selain itu, mengatur penggunaan daya baterai dan pengisian daya secara bijaksana juga dapat membantu memperpanjang umur baterai laptop. Jika memungkinkan, sebaiknya menggunakan mode hemat daya ketika tidak perlu bekerja dengan performa maksimal.

Dengan mengerti lebih dalam tentang dampak buruk dari kebiasaan membiarkan laptop terus terpasang cas, kita dapat mengurangi risiko kerusakan pada laptop serta memperpanjang umur baterai. Dengan mengetahui cara merawat baterai dan laptop dengan baik, kita juga dapat menghemat biaya penggantian baterai atau bahkan penggantian laptop yang baru.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved