Jaksa AS Pertimbangkan untuk Memaksa Google Bubarkan Sebagian Bisnisnya
Tanggal: 10 Okt 2024 05:33 wib.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengungkapkan pertimbangan untuk memaksa Google menjual sebagian bisnisnya guna meredakan dampak dari dominasi pasar pencarian online. Upaya ini merupakan bagian dari kasus antimonopoli yang sedang berlangsung, yang dapat memiliki dampak besar terhadap struktur bisnis raksasa teknologi tersebut.
Dalam pengajuan pengadilan pada Selasa, jaksa antimonopoli menyampaikan bahwa Hakim Amit Mehta dapat memerintahkan Alphabet Inc, induk perusahaan Google, untuk menjual sebagian bisnisnya. Selain itu, jaksa juga mempertimbangkan untuk memberikan akses pada data yang digunakan oleh Google untuk hasil pencarian dan produk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Departemen Kehakiman sedang mempertimbangkan berbagai perbaikan perilaku dan struktur yang dapat mencegah Google memanfaatkan produk-produknya secara ilegal, seperti Chrome, Play, dan Android, untuk menguntungkan bisnis pencarian online dan produk terkaitnya. Dorongan untuk melakukan perubahan ini disebutkan bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih adil bagi pesaing atau perusahaan baru dalam pasar tersebut.
Pengajuan tersebut, yang berisi 32 halaman, merinci berbagai opsi yang dapat dipertimbangkan oleh hakim dalam menangani kasus ini. DoJ berencana akan menyampaikan proposal lebih rinci terkait perbaikan tersebut pada bulan depan. Langkah ini merupakan upaya paling signifikan untuk mengendalikan perusahaan teknologi besar atas monopoli ilegal sejak era kasus Microsoft Corp dua dekade lalu.
Para jaksa antimonopoli juga mengungkapkan bahwa Google memperoleh keuntungan dalam skala dan data melalui perjanjian distribusi ilegal dengan perusahaan-perusahaan teknologi lain. Hal ini membuat mesin pencarian Google menjadi pilihan default pada smartphone dan web browser. Selain itu, bisnis Android Google, termasuk sistem operasi untuk perangkat smartphone dan aplikasi, juga menjadi sorotan dalam kasus ini.
Selain itu, Departemen Kehakiman mengindikasikan bahwa mereka dapat meminta persyaratan agar Google memberikan akses yang lebih terbuka pada situs web lain untuk memilih tidak menggunakan produk AI mereka. Mereka juga sedang mempertimbangkan berbagai persyaratan terkait dominasi Google atas iklan teks pencarian, termasuk kontrol yang lebih besar bagi pengiklan terkait penempatan iklan mereka.
DoJ juga menyatakan kemungkinan untuk melarang investasi Google dalam perusahaan sejenis pencarian atau pesaing potensial. Ini tentunya merupakan langkah yang serius dalam upaya untuk memperbaiki kompetisi pasar dan mencegah dominasi tak sehat.
Google sendiri memberikan tanggapan kritis terkait pengajuan Departemen Kehakiman. Mereka menyebutnya sebagai "radikal" dan menilai bahwa langkah tersebut akan memberikan konsekuensi yang tidak diinginkan bagi konsumen, bisnis, dan daya saing AS.
Intensitas tekanan antimonopoli terus meningkat terhadap Google, terutama setelah pengadilan menetapkan bahwa mereka melanggar undang-undang antimonopoli di pasar pencarian online dan iklan teks pencarian. Persidangan atas perbaikan yang diusulkan rencananya akan digelar pada musim semi mendatang, dengan keputusan yang diharapkan akan dikeluarkan pada Agustus 2025.
Tantangan besar pun akan dihadapi oleh Google, terutama dalam menjalani proses hukum yang mungkin akan berlangsung bertahun-tahun. Perusahaan ini berencana untuk mengajukan banding atas keputusan Mehta, tetapi akan dihentikan sementara sampai proses perbaikan diselesaikan.
Sekelompok negara bagian juga ikut terlibat dalam kasus monopoli pencarian yang menyangkut Google, dengan persyaratan yang mungkin termasuk pembiayaan kampanye edukasi publik mengenai cara mengganti mesin pencari. Inisiatif ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu monopoli dan pemilihan mesin pencari yang lebih adil.
Tak hanya itu, dalam kasus terpisah, Google juga diperintahkan untuk membuka toko aplikasinya selama tiga tahun ke depan sebagai bagian dari penyelesaian kasus antimonopoli. Ini menandai langkah signifikan dalam menyelesaikan kasus monopoli yang terus membelit perusahaan ini.