Sumber foto: iStock

Israel Unggul dalam Talenta Digital AI: Negara Kecil yang Menyulap Dunia Teknologi!

Tanggal: 28 Apr 2025 06:33 wib.
Israel, yang dikenal sebagai negara kecil di Timur Tengah, baru-baru ini mencatatkan prestasi luar biasa dengan menjadi negara dengan talenta digital AI tertinggi di dunia. Pencapaian ini tidak hanya mengesankan karena negara ini memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan raksasa teknologi seperti Amerika Serikat (AS) dan China, tetapi juga menunjukkan betapa besar kemajuan yang telah dicapai Israel dalam hal kecerdasan buatan (AI).

Laporan terbaru dari LinkedIn yang dirilis pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa Israel telah menempati posisi teratas dalam hal konsentrasi talenta AI, melampaui dua negara yang dikenal sebagai kekuatan besar dalam pengembangan teknologi ini, yaitu AS dan China. Temuan ini menjadi sorotan global, terutama bagi perusahaan dan negara yang tengah berusaha mengembangkan ekosistem AI mereka.

Menurut riset yang dilakukan oleh Microsoft dan LinkedIn, sekitar 66% pemimpin perusahaan di seluruh dunia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut karyawan yang tidak memiliki keterampilan AI. Sementara itu, 71% di antaranya lebih memilih untuk mempekerjakan individu yang mungkin belum memiliki pengalaman kerja yang luas, tetapi memiliki penguasaan AI yang solid, daripada orang yang berpengalaman namun tidak terampil dalam AI. Tren ini mencerminkan betapa pentingnya keterampilan AI dalam dunia kerja modern.

Penyebaran talenta AI di berbagai negara diukur menggunakan metrik yang disebut 'Konsentrasi Talenta AI', yang didasarkan pada data profil pengguna LinkedIn. Metrik ini mempertimbangkan keterampilan dalam bidang engineering AI, seperti machine learning dan natural language processing (NLP), serta literasi AI, termasuk penggunaan alat seperti ChatGPT dan GitHub Copilot. Berdasarkan data ini, Israel menempati posisi pertama dengan konsentrasi talenta AI sebesar 1,98%, jauh di atas rata-rata global. Negara-negara seperti AS dan China, meskipun memiliki ambisi besar dalam pengembangan AI, tidak masuk dalam daftar 10 besar negara dengan konsentrasi talenta AI terbanyak.

Namun, perlu dicatat bahwa ketidakmampuan untuk menghimpun data dari China mungkin disebabkan oleh penyensoran ketat terhadap platform buatan AS, yang menghambat banyak talenta AI dari negara tersebut untuk memiliki akun LinkedIn, sehingga tidak dapat dihitung dalam survei ini.

Peringkat negara dengan talenta AI terbanyak menurut LinkedIn adalah sebagai berikut:



Israel (1,98%)


Singapura (1,64%)


Luksemburg (1,44%)


Estonia (1,17%)


Swiss (1,16%)


Finlandia (1,13%)


Irlandia (1,11%)


Jerman (1,09%)


Belanda (1,07%)


Korea Selatan (1,06%)



Dari daftar ini, terlihat bahwa negara-negara dengan konsentrasi talenta AI tertinggi umumnya adalah negara kecil dengan populasi terbatas. Meskipun demikian, negara-negara ini mampu menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan talenta AI dengan pesat. Menurut Chua Pei Ying, Kepala Ekonom LinkedIn untuk wilayah Asia Pasifik, keberhasilan negara-negara seperti Israel, Singapura, Luksemburg, dan Estonia dalam mengembangkan talenta AI dapat dikaitkan dengan kombinasi investasi perusahaan dalam pelatihan karyawan dan kebijakan pemerintah yang mendorong pembelajaran berkelanjutan.

Israel sendiri berhasil menciptakan ekosistem yang mendukung pendidikan dan pelatihan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri AI global. Faktor lain yang mendukung perkembangan pesat talenta AI di negara ini adalah kebijakan pemerintah yang mengutamakan pengembangan sumber daya manusia dalam bidang teknologi, yang memungkinkan para profesional muda untuk terus meningkatkan keterampilan mereka melalui program pendidikan dan pelatihan yang relevan.

Selain itu, India, meskipun tidak masuk dalam daftar 10 besar, menunjukkan perkembangan pesat dalam hal talenta AI. Sejak tahun 2016, India mengalami peningkatan 252% dalam perekrutan yang berhubungan dengan AI. Pada tahun 2024 saja, India mencatatkan kenaikan 33,4% dalam perekrutan AI dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menandakan bahwa negara dengan jumlah penduduk besar ini juga semakin serius dalam mengembangkan talenta AI untuk mendukung ekosistem teknologi global.

Singapura, yang berada di peringkat kedua setelah Israel, juga mencatatkan kenaikan yang signifikan dalam perekrutan talenta AI. Dalam survei LinkedIn, Singapura tercatat mengalami peningkatan 25% dalam perekrutan terkait AI pada tahun 2024. Negara ini juga dikenal dengan kultur pembelajaran yang kuat, di mana pekerja di Singapura menghabiskan 40% lebih banyak waktu untuk belajar keterampilan AI dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Hal ini menjadikan Singapura salah satu negara yang sangat kompetitif dalam era kecerdasan buatan.

Perkembangan talenta AI di Israel dan negara-negara kecil lainnya memberikan gambaran tentang bagaimana negara-negara dengan populasi terbatas mampu mengatasi tantangan besar dalam pengembangan teknologi. Sementara itu, negara-negara besar seperti AS dan China masih harus menghadapi berbagai kendala dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan talenta AI secara optimal.

Dengan meningkatnya permintaan akan talenta AI di seluruh dunia, sangat penting bagi negara-negara untuk terus berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan yang mendukung keterampilan digital ini. Bagi mereka yang tertarik untuk berkarir di bidang AI, meningkatkan keterampilan melalui pelatihan dan pendidikan yang relevan akan menjadi kunci sukses di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved