Sumber foto: iStock

iPhone Bangkit! Penjualan Melejit di China dan AS, Siap Singkirkan Pesaing Lokal?

Tanggal: 23 Jun 2025 11:52 wib.
Setelah sempat mengalami penurunan selama tiga tahun berturut-turut, penjualan iPhone akhirnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Dalam periode dua bulan, yakni April hingga Mei 2025, penjualan iPhone di Tiongkok melonjak hingga 15% secara tahunan (year-on-year). Angka ini membuat pangsa pasar Apple di negara tersebut mencapai 17,4%, yang sekaligus menjadi pencapaian tertinggi sejak pandemi COVID-19 melanda dunia.

Tidak hanya di Tiongkok, performa iPhone juga mencatatkan pertumbuhan positif di Amerika Serikat, yang bersama Tiongkok merupakan dua pasar terbesar Apple secara global. Kondisi ini membawa angin segar bagi perusahaan asal Cupertino tersebut, yang sebelumnya harus menghadapi tantangan berat akibat penurunan penjualan dalam beberapa tahun terakhir.


iPhone Kuasai Pasar HP di China, Kalahkan Vendor Lokal

Pada Mei 2025, Apple berhasil menempatkan iPhone sebagai ponsel paling laris di Tiongkok, mengungguli pemain lokal seperti Xiaomi, Oppo, Vivo, dan Huawei. Kemenangan ini cukup signifikan mengingat persaingan pasar di negara tersebut sangat ketat, dan brand-brand lokal biasanya mendominasi dengan strategi harga yang agresif.

Capaian ini dilaporkan oleh firma riset Counterpoint, dan dikutip oleh MacDailyNews pada Selasa (17/6/2025). Menurut Ivan Lam, analis senior dari Counterpoint, tren positif penjualan ini menunjukkan bahwa kuartal kedua (Q2) 2025 menjadi masa penting bagi Apple. Namun, ia juga menekankan bahwa nasib penjualan iPhone masih sangat bergantung pada dua pasar kunci: Amerika Serikat dan Tiongkok.


Diskon Besar-Besaran dan Isu Tarif Jadi Pendorong

Ivan Lam menyebut bahwa ada beberapa faktor yang mungkin menjadi alasan di balik lonjakan penjualan iPhone dalam dua bulan terakhir. Di Tiongkok, misalnya, Apple diduga meluncurkan program diskon besar-besaran untuk meningkatkan permintaan. Potongan harga ini diyakini menjadi pemicu utama meningkatnya minat konsumen terhadap produk iPhone di negara tersebut.

Sementara itu, di Amerika Serikat, peningkatan penjualan bisa jadi dipicu oleh kekhawatiran terhadap kemungkinan kenaikan tarif pada produk impor dari China. Situasi ini membuat konsumen berlomba-lomba membeli iPhone sebelum harga naik lebih tinggi, akibat kebijakan dagang pemerintah yang tidak menentu.

Lam menegaskan bahwa meskipun saat ini pertumbuhan terlihat menjanjikan, penting untuk dicermati apakah strategi diskon dan ketakutan terhadap tarif dapat dipertahankan untuk menjaga momentum positif hingga kuartal-kuartal mendatang.


Teknologi AI Belum Jadi Penentu Utama Pembelian iPhone

Analis lain, Jeff Fieldhack, juga menyampaikan pandangannya terkait fenomena ini. Ia mengatakan bahwa lonjakan permintaan terhadap iPhone, baik di Tiongkok maupun AS, menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti teknologi AI (Artificial Intelligence) saat ini belum menjadi penentu utama dalam pengambilan keputusan konsumen.

Menurut Fieldhack, konsumen iPhone saat ini masih lebih tertarik untuk memperbarui perangkat mereka berdasarkan fitur dasar dan kepercayaan terhadap merek, bukan karena keunggulan kecerdasan buatan. Meski begitu, ia meyakini bahwa Apple sedang memanfaatkan momen ini untuk menyiapkan inovasi AI yang lebih matang, terutama dalam mengembangkan fitur Siri yang lebih cerdas dan intuitif.

Fieldhack menambahkan bahwa setelah Apple menggelar konferensi WWDC minggu ini, dirinya melihat indikasi bahwa perusahaan sedang “membeli waktu” untuk menghadirkan perubahan besar dalam iterasi Siri berikutnya. Hal ini dianggap penting untuk mempertahankan posisi Apple dalam persaingan AI, yang kini juga melibatkan perusahaan raksasa seperti Google, Meta, hingga startup AI seperti OpenAI dan Anthropic.


Jepang dan iPhone 16e Jadi Penopang Pasar Global

Di luar dua pasar utamanya, Apple juga mencatat pertumbuhan positif di negara lain seperti Jepang, India, dan kawasan Timur Tengah. Di Jepang, keberhasilan penjualan iPhone sebagian besar ditopang oleh model iPhone 16e, yang merupakan versi terjangkau dari lini iPhone 16 dan suksesor dari seri iPhone SE.

iPhone 16e menawarkan spesifikasi solid dengan harga lebih rendah, menjadikannya pilihan ideal di pasar-pasar yang sensitif terhadap harga, seperti JiPhone Bangkit! Penjualan Melejit di China dan AS, Siap Singkirkan Pesaing Lokal?epang dan India. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menjangkau segmen pasar yang lebih luas, tanpa mengorbankan citra premium Apple.


Akankah Tren Positif Ini Bertahan?

Kendati angka penjualan yang menggembirakan ini memberi napas lega bagi Apple, banyak pihak masih menanti apakah momentum ini dapat bertahan hingga akhir tahun. Apakah Apple akan kembali meluncurkan strategi promosi besar-besaran? Atau apakah teknologi AI yang dikembangkan akan cukup menarik minat konsumen untuk terus memperbarui perangkat mereka?

Yang jelas, untuk saat ini, iPhone kembali menunjukkan dominasinya di pasar global. Dengan gebrakan di dua pasar terbesar, Apple tampaknya sedang menuju arah yang tepat untuk membalikkan tren negatif beberapa tahun terakhir.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved