Sumber foto: iStock

iPhone Akan Punah? Bos Apple Bocorkan Masa Depan Mengejutkan Dunia Teknologi

Tanggal: 10 Mei 2025 06:45 wib.
Tampang.com | Pernyataan mengejutkan datang dari salah satu eksekutif puncak Apple yang mengisyaratkan masa depan iPhone bisa saja berakhir dalam waktu satu dekade. Eddy Cue, Senior Vice President of Services Apple, mengungkapkan bahwa iPhone mungkin tidak akan lagi menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia dalam 10 tahun ke depan. Alasannya? Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dinilai akan mengguncang fondasi industri teknologi secara keseluruhan.

Cue menyampaikan pernyataan ini saat memberikan kesaksian dalam sidang antitrust yang melibatkan Google Search di Amerika Serikat. Ia menyoroti bahwa revolusi AI bisa membuka jalan bagi para inovator baru dan menggeser dominasi perusahaan teknologi yang saat ini berjaya. Dalam pandangannya, AI bukan sekadar inovasi tambahan, melainkan transformasi mendasar yang bisa membuat perangkat seperti iPhone menjadi usang.

“Kami bukan seperti perusahaan minyak atau produsen pasta gigi, yang produknya akan selalu dibutuhkan. Sangat mungkin bahwa dalam 10 tahun ke depan, Anda tak lagi membutuhkan iPhone,” kata Cue seperti dikutip dari The Verge pada Jumat, 9 Mei 2025.

Pernyataan tersebut jelas mengundang perhatian, mengingat saat ini iPhone masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar Apple, yakni lebih dari setengah total pemasukan perusahaan. Namun, menurut Cue, sejarah menunjukkan bahwa perusahaan yang mampu bertahan adalah mereka yang berani beradaptasi dan mengorbankan produk lamanya demi masa depan yang lebih besar.

Ia kemudian menyinggung keputusan penting Apple di masa lalu, ketika perusahaan memilih untuk menghentikan produksi iPod meskipun perangkat tersebut saat itu merupakan salah satu produk paling sukses. “Salah satu keputusan terbaik kami adalah menghentikan iPod. Kenapa kami membunuh angsa bertelur emas? Karena kami melihat adanya gelombang perubahan yang lebih besar di depan mata,” ujarnya.

Bagi Apple, AI adalah gelombang perubahan itu. Menurut Cue, perkembangan AI akan mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi secara menyeluruh. Bahkan perusahaan-perusahaan raksasa yang dulunya berjaya seperti Hewlett-Packard (HP), Sun Microsystems, hingga Intel, kini kehilangan pengaruh atau bahkan lenyap dari peta dominasi teknologi. Itu menjadi pengingat bahwa kejayaan saat ini tidak menjamin keberlangsungan di masa depan.

Perangkat berbasis AI perlahan mulai muncul sebagai alternatif dari smartphone tradisional. Salah satu contohnya adalah kacamata pintar Ray-Ban Meta yang mengintegrasikan asisten AI. Walau belum mencapai pasar massal, arah inovasi ini mengindikasikan bahwa era pasca-smartphone sedang dibangun. Apple sendiri dilaporkan tengah mengembangkan serangkaian perangkat canggih yang memanfaatkan AI secara lebih mendalam. Beberapa di antaranya termasuk Apple Watch generasi mendatang, AirPods dengan fitur kecerdasan kontekstual, serta kacamata pintar berbasis AI.

Pergeseran ini tidak hanya tentang perangkat keras, melainkan cara fundamental manusia mengakses dan menggunakan teknologi. Jika selama ini iPhone menjadi pusat kontrol digital—mulai dari komunikasi, navigasi, hiburan hingga produktivitas—maka dalam masa depan yang dibayangkan Cue, semua fungsi itu bisa diambil alih oleh sistem AI yang tersebar di berbagai perangkat ringan dan portabel.

Dalam konteks yang lebih luas, pernyataan ini menunjukkan bagaimana Apple tengah mempersiapkan diri untuk tetap relevan dalam lanskap teknologi yang berubah sangat cepat. Dalam dunia di mana inovasi datang dalam hitungan bulan dan tren teknologi bisa berubah drastis, ketahanan sebuah perusahaan bergantung pada kemampuannya membaca arah angin dan mengambil langkah berani sebelum terlambat.

Meskipun terdengar radikal, ide bahwa iPhone suatu hari nanti akan menjadi "teknologi masa lalu" tidaklah mustahil. Bahkan, pernyataan Eddy Cue seolah menjadi sinyal internal bahwa Apple mulai memosisikan ulang dirinya dari sekadar pembuat perangkat ke pengembang ekosistem berbasis kecerdasan buatan.

Namun tentu saja, perjalanan ke sana tidak akan mulus. Penggantian perangkat sebesar iPhone membutuhkan penerimaan pasar yang luas, infrastruktur teknologi yang matang, serta kemampuan untuk memberikan pengalaman pengguna yang setara atau lebih baik dari smartphone saat ini. Banyak perusahaan telah mencoba dan gagal dalam menghadirkan “pengganti smartphone,” tetapi jika ada yang mampu melakukannya dengan sempurna, Apple mungkin salah satunya.

Bagi konsumen, pergeseran ini membuka babak baru dalam hubungan manusia dengan teknologi. Kita tidak lagi hanya menggunakan perangkat, tetapi akan hidup berdampingan dengan sistem pintar yang memahami, merespons, dan bahkan memprediksi kebutuhan kita secara real-time. Masa depan itu bukan fiksi ilmiah, tapi bisa jadi sedang dibangun saat ini di balik pintu-pintu tertutup laboratorium Apple dan perusahaan teknologi lainnya.

Pada akhirnya, apakah iPhone benar-benar akan ditinggalkan? Hanya waktu yang bisa menjawab. Tapi yang pasti, pernyataan Cue telah mengubah cara kita memandang masa depan teknologi dan menegaskan satu hal penting: bahkan produk paling ikonik sekalipun, tak ada yang abadi dalam dunia inovasi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved