Investasi Raksasa Texas Instruments: AS Bangun Kekaisaran Chip Rp978 Triliun, Siap Hadapi Gempuran Global
Tanggal: 23 Jun 2025 11:48 wib.
Texas Instruments (TI), perusahaan semikonduktor terkemuka asal Amerika Serikat, resmi mengumumkan rencana investasi masif senilai lebih dari US$60 miliar atau setara dengan Rp978 triliun untuk memperkuat fasilitas produksi chip mereka di dalam negeri. Investasi ini menjadi salah satu langkah paling signifikan dalam sejarah industri semikonduktor AS dan mencerminkan arah kebijakan strategis baru: membawa kembali rantai pasok chip ke tanah air di tengah meningkatnya tekanan geopolitik dan persaingan global.
Langkah besar ini menandai upaya TI dalam menanggapi dorongan kuat dari pemerintahan Donald Trump untuk meningkatkan kemandirian Amerika dalam produksi semikonduktor, terutama di tengah ketegangan perdagangan dan teknologi yang terus meningkat antara AS dan negara-negara lain, termasuk China.
Dalam keterangannya, pihak TI menyebut dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan dan ekspansi tujuh fasilitas produksi chip yang tersebar di dua negara bagian: Texas dan Utah. Termasuk di antaranya adalah pembangunan dua pabrik baru di Sherman, Texas, yang diyakini akan menjadi pusat penting dalam ekosistem produksi chip analog ke depan.
Investasi Terbesar Sepanjang Sejarah Chip AS
Texas Instruments menyatakan bahwa proyek ini merupakan investasi manufaktur chip terbesar dalam sejarah Amerika. Tak hanya akan memperkuat kedaulatan teknologi nasional, investasi ini juga diharapkan menciptakan sekitar 60.000 lapangan kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung, di sektor teknologi dan industri pendukungnya.
Langkah ini menyusul pemberian subsidi sebesar US$1,61 miliar dari pemerintahan Presiden Joe Biden pada Desember 2024 lalu. Dana tersebut merupakan bagian dari CHIPS and Science Act—sebuah paket stimulus senilai US$52,7 miliar yang digagas untuk mendorong produksi chip domestik dan menekan ketergantungan terhadap impor.
Berdasarkan pernyataan resmi perusahaan, dari total investasi yang direncanakan, sekitar US$46 miliar akan difokuskan untuk fasilitas di Texas, sedangkan sekitar US$15 miliar dialokasikan ke Utah. TI belum mengumumkan jadwal pasti pembangunan seluruh fasilitas tersebut, namun menegaskan bahwa komitmen belanja modal jangka panjang akan terus berjalan sesuai rencana.
Berbeda dari Nvidia dan AMD, Fokus Chip Analog
Berbeda dengan produsen seperti Nvidia atau AMD yang fokus pada chip kecerdasan buatan dan pemrosesan grafis canggih, TI dikenal sebagai pemimpin dalam produksi chip analog. Chip jenis ini banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik sehari-hari, mulai dari ponsel pintar, perangkat medis, hingga sistem otomotif.
Dengan jenis chip yang digunakan secara luas di berbagai industri, TI memiliki basis klien global yang kuat, termasuk perusahaan ternama seperti Apple, SpaceX, dan Ford Motor. Hal ini menjadikan perusahaan tersebut sebagai salah satu tulang punggung stabilitas teknologi di banyak sektor.
Mengikuti Jejak Raksasa Lain di Industri Chip
Langkah ekspansi besar-besaran Texas Instruments juga tampaknya mengikuti jejak sejumlah pemain besar lain di sektor semikonduktor. Baru-baru ini, Micron Technology mengumumkan tambahan investasi sebesar US$30 miliar, menjadikan total rencana belanja mereka di AS mencapai angka fantastis US$200 miliar.
Gelombang investasi ini dipandang oleh para analis sebagai strategi pencegahan menghadapi potensi perubahan kebijakan dari Donald Trump, yang kembali mencalonkan diri dalam pemilu presiden 2024. Trump sebelumnya menyatakan secara terbuka keinginannya untuk mencabut CHIPS Act dan memberlakukan tarif impor baru untuk chip asing, yang bisa mengguncang ekosistem industri semikonduktor global.
Dukungan Pemerintah: Prioritas Nasional
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyambut baik rencana Texas Instruments dan menyatakan bahwa langkah ini akan menjadi fondasi utama dalam memperkuat ketahanan chip nasional. Menurutnya, chip analog adalah bagian vital dari hampir semua perangkat digital modern, sehingga ketersediaan lokal sangat krusial untuk mengamankan kepentingan teknologi jangka panjang.
“Kemitraan dengan TI akan memperkuat produksi dalam negeri dan menciptakan landasan yang kokoh bagi masa depan elektronik Amerika,” ungkap Lutnick seperti dikutip dari Reuters.
Sebagian dari anggaran investasi yang diumumkan TI juga mencakup dana yang sudah dialokasikan sebelumnya untuk pembangunan atau peningkatan kapasitas pabrik-pabrik yang saat ini masih dalam tahap konstruksi. Namun, TI menegaskan bahwa pengumuman kali ini adalah bukti dari komitmen jangka panjang mereka terhadap produksi dalam negeri.
Strategi Masa Depan dalam Persaingan Global
Investasi besar-besaran ini menjadi lebih penting dalam konteks global di mana persaingan teknologi semakin tajam. Ketersediaan chip telah menjadi isu strategis nasional, terutama pasca pandemi Covid-19 yang memperlihatkan betapa rentannya rantai pasok global terhadap gangguan.
Dengan memperkuat posisi di dalam negeri, Texas Instruments tidak hanya melindungi pasokan mereka sendiri, tetapi juga membantu Amerika Serikat menegaskan posisinya sebagai pemimpin utama dalam industri semikonduktor dunia.
Langkah strategis Texas Instruments untuk menggelontorkan Rp978 triliun dalam penguatan fasilitas produksi chip dalam negeri merupakan sinyal kuat bahwa masa depan semikonduktor AS kini diarahkan kembali ke dalam negeri. Di tengah tekanan geopolitik dan kompetisi teknologi global, investasi ini tidak hanya akan memperkuat industri chip nasional, tetapi juga membuka puluhan ribu lapangan kerja dan memperkuat ketahanan ekonomi digital negara Paman Sam.