Inti Bumi Berhenti Berputar dan Berbalik Arah
Tanggal: 22 Jul 2024 18:37 wib.
Inti Bumi, yang selama ini dianggap stabil dan tidak berubah-ubah, kini menggemparkan dunia ilmiah. Ilmuwan melaporkan adanya fenomena yang menunjukkan bahwa inti Bumi sempat berhenti berputar, dan setelah beberapa waktu, arah rotasinya berbalik ke arah sebaliknya. Tentu hal ini menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?
Fenomena yang mengejutkan ini diungkapkan dalam jurnal Nature Geoscience, sebuah terbitan yang mengungkapkan keanehan pada inti Bumi. Tim dari Universitas Peking China mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan adanya perubahan rotasi dalam skala dekadel. Hal ini tentu saja memicu ketertarikan besar dalam kalangan ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia.
Menariknya, temuan ini juga dianggap mampu membantu dalam memahami lebih dalam tentang proses yang terjadi di bagian dalam Bumi, dan bagaimana hal tersebut pada akhirnya dapat memengaruhi kondisi permukaan Bumi. Hal ini sejalan dengan apa yang dikutip oleh Popsci, yang menegaskan pentingnya penemuan tersebut dalam pemahaman matahari bumi.
Inti Bumi terdiri dari dua lapisan utama, yaitu inti luar cair dan inti dalam yang padat. Inti dalam ini terutama terdiri dari besi yang berputar. Seismolog Yi Yang dan Xiaodong Song, kedua penulis penelitian ini, melakukan pengamatan gelombang seismik yang merambat di dalam Bumi. Mereka menganalisis perbedaan pada pola gelombang dan waktu tempuh saat terjadinya gempa bumi sejak tahun 1960-an.
Penelitian ini juga melibatkan data gempa yang terjadi mulai dari tahun 1995 hingga 2021. Sebelum tahun 2009, rotasi inti Bumi ternyata sedikit lebih cepat dibandingkan dengan rotasi permukaan dan mantel Bumi. Namun, kemudian rotasi inti Bumi melambat dan bahkan berhenti sekitar tahun tersebut.
Menariknya, tim peneliti percaya bahwa fenomena ini dapat dikaitkan dengan pembalikan rotasi inti yang terjadi dalam skala tujuh dekade. Hal ini diketahui terjadi pada awal tahun 1970-an, sebagaimana ungkap oleh para peneliti.
Selain itu, para peneliti juga menjelaskan bahwa variasi rotasi inti ini berhubungan dengan perubahan kecil pada fenomena geofisika di permukaan Bumi, seperti perubahan panjang hari atau medan magnet. Volatilitas dalam rotasi inti Bumi ini juga berpengaruh pada variasi waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk berotasi pada sumbunya, yang pada akhirnya juga memengaruhi pengalaman manusia di permukaan Bumi terkait dengan perubahan panjang hari.
Berdasarkan hasil penelitian yang mereka lakukan, para penulis studi menyimpulkan bahwa fluktuasi rotasi inti Bumi ini sejalan dengan sejumlah perubahan periodik yang menunjukkan adanya interaksi antara lapisan-lapisan yang berbeda di dalam Bumi. Informasi ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dinamika yang terjadi di dalam inti Bumi, dan tentunya menjadi bahan penelitian yang menarik bagi ilmuwan di bidang geologi dan seismologi.