Internet Starlink Langsung ke HP: Apakah Ini Awal Runtuhnya Bisnis Operator Seluler?
Tanggal: 5 Mei 2025 20:40 wib.
Teknologi satelit terus bergerak maju, dan Starlink, layanan internet milik Elon Musk melalui perusahaannya SpaceX, kini mulai memperluas penetrasi layanannya ke pengguna ponsel secara langsung. Teknologi bernama direct-to-cell atau langsung ke ponsel ini perlahan-lahan mulai mengguncang peta persaingan industri telekomunikasi global. Terbaru, operator besar asal Amerika Serikat, T-Mobile, mulai menawarkan paket bundling layanan Starlink langsung ke pengguna.
Langkah ini menandai dimulainya era baru dalam industri telekomunikasi, di mana akses internet tidak lagi bergantung sepenuhnya pada infrastruktur darat seperti BTS atau fiber optik, melainkan langsung dari satelit ke perangkat ponsel.
Paket Bundling Starlink-T-Mobile, Apa Isinya?
Dalam email promosi yang dikirimkan kepada pelanggan, T-Mobile menawarkan program beta dari layanan internet Starlink. Dalam paket ini, pengguna akan mendapatkan akses gratis ke jaringan satelit Starlink, ditambah dengan akses penuh ke jaringan 5G tradisional milik T-Mobile.
Tak hanya itu, pelanggan juga akan menikmati pesan teks tak terbatas, yang akan tetap bisa digunakan bahkan ketika tidak ada jaringan darat. Artinya, fitur direct-to-cell ini memungkinkan komunikasi tetap berjalan meski di area terpencil, pegunungan, laut lepas, atau tempat tanpa sinyal seluler biasa.
Sebagai tambahan menarik, T-Mobile menyisipkan beragam keuntungan lainnya dalam bundling ini, seperti:
Tiket film seharga hanya US$5
Diskon 25% untuk tiket konser
Promo khusus untuk perjalanan dan belanja
T-Mobile Tuesday: program mingguan yang menawarkan barang dan diskon gratis
Diskon tambahan US$5 per bulan untuk pelanggan awal setelah masa beta selesai
Biasanya, pelanggan akan dikenakan biaya sebesar US$15 per bulan untuk layanan ini setelah masa uji coba selama 90 hari berakhir.
Ekspansi Starlink dan Uji Coba Global
Sejak akhir tahun lalu, Starlink mulai memperkenalkan teknologi direct-to-cell secara global. Tahun 2025 ini, mereka semakin agresif dalam menggaet mitra operator untuk memperluas jangkauan layanan satelit langsung ke ponsel.
T-Mobile bukan satu-satunya operator yang tertarik. Banyak operator lokal di berbagai negara mulai membuka diri terhadap kolaborasi ini, terutama untuk layanan pesan teks berbasis satelit. Sementara itu, fitur seperti panggilan suara dan akses data melalui satelit masih dalam tahap pengembangan dan akan diluncurkan di masa mendatang.
Kerja sama antara T-Mobile dan Starlink sendiri sebenarnya sudah dimulai beberapa waktu lalu dalam bentuk uji coba pesan teks melalui satelit. Hasil dari uji coba ini cukup menjanjikan, terutama untuk digunakan dalam situasi darurat atau di lokasi yang sulit dijangkau oleh jaringan seluler biasa.
Indonesia Belum Masuk Daftar
Meski ekspansi Starlink telah menjangkau banyak negara, sayangnya Indonesia belum termasuk dalam daftar negara yang dapat menikmati fitur direct-to-cell. Hal ini bukan karena teknologinya belum siap, melainkan karena regulasi dan izin operasional.
Saat ini, Starlink hanya mengantongi izin sebagai ISP dan penyedia Jaringan Tertutup (Jartup) VSAT di Indonesia. Artinya, mereka hanya boleh menyediakan internet berbasis satelit untuk wilayah terpencil atau kebutuhan tertentu, dan belum bisa memberikan layanan internet langsung ke ponsel seperti yang dilakukan di Amerika.
Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi otoritas dan operator seluler dalam negeri. Apabila layanan seperti direct-to-cell masuk ke Indonesia, maka peta persaingan bisa berubah secara drastis. Operator lokal bisa terancam jika tidak beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi baru ini.
Ancaman atau Peluang?
Munculnya internet satelit langsung ke HP dianggap berpotensi mengancam bisnis operator seluler yang sudah mapan. Pasalnya, teknologi ini memungkinkan pengguna mendapatkan koneksi internet dan komunikasi dasar tanpa harus bergantung pada menara BTS atau kabel serat optik.
Namun, di sisi lain, ini juga bisa menjadi peluang. Operator seperti T-Mobile memilih untuk berkolaborasi daripada bersaing langsung dengan Starlink. Mereka memahami bahwa membangun infrastruktur di semua titik geografis tidaklah mudah dan mahal, sementara Starlink bisa menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau.
Pendekatan ini bisa menjadi model kemitraan yang sehat antara teknologi satelit dan operator seluler, daripada bersikap defensif dan akhirnya tertinggal oleh perkembangan zaman.
Bagaimana Masa Depan Layanan Internet Global?
Dengan makin luasnya cakupan internet berbasis satelit langsung ke perangkat ponsel, dunia tampaknya mulai memasuki babak baru dalam konektivitas. Starlink menjadi pionir dalam perubahan ini, meski persaingan mulai berdatangan dari berbagai pihak. Beberapa perusahaan lain juga dikabarkan tengah mengembangkan teknologi serupa, dengan tujuan menghadirkan konektivitas global tanpa batas.
Meski demikian, masih ada banyak tantangan yang harus diatasi, mulai dari izin regulasi di masing-masing negara, kompatibilitas perangkat, hingga potensi gangguan spektrum frekuensi.
Namun yang jelas, pengguna akan sangat diuntungkan dari kemajuan teknologi ini. Tidak hanya akan ada lebih banyak pilihan, tetapi juga akses internet yang benar-benar global dan merata—sesuatu yang selama ini hanya bisa diimpikan.
Untuk sekarang, paket bundling T-Mobile dan Starlink mungkin hanya tersedia di AS. Namun, jika sukses dan mendapat respons positif, tidak menutup kemungkinan format serupa akan menyebar ke negara-negara lain, termasuk Indonesia, dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Kemitraan T-Mobile dan Starlink membuka mata dunia bahwa kolaborasi antara teknologi luar angkasa dan industri telekomunikasi darat bisa saling menguatkan. Pengguna diuntungkan, layanan makin luas, dan biaya bisa ditekan. Namun, ini juga menjadi peringatan bagi operator tradisional untuk berinovasi atau bersiap tergerus oleh gelombang teknologi baru.
Starlink dengan fitur direct-to-cell adalah sinyal jelas bahwa masa depan komunikasi bukan lagi soal kabel atau BTS, tapi soal konektivitas lintas batas yang benar-benar universal.