Sumber foto: Google

Internet Cepat Hanya di Kota, Ketimpangan Digital di Daerah Terpencil Makin Parah!

Tanggal: 15 Mei 2025 19:51 wib.
Tampang.com | Di era digital, akses internet menjadi kebutuhan mendasar, setara dengan akses listrik atau air bersih. Sayangnya, ketimpangan digital antara kota besar dan daerah terpencil di Indonesia masih sangat mencolok. Sinyal lemah, jaringan lambat, dan biaya tinggi masih menjadi keluhan umum di banyak pelosok negeri.

Data Kementerian Kominfo tahun 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 12.000 desa di Indonesia masih mengalami konektivitas terbatas, bahkan ada yang belum terjangkau jaringan 4G.

Pemerataan Masih Jauh dari Realita
Sementara warga perkotaan sudah menikmati layanan 5G dan internet rumah berkecepatan tinggi, banyak warga di daerah hanya bisa mengakses internet saat "naik ke bukit" atau menumpang WiFi di kantor desa.

“Anak saya harus jalan 2 kilometer ke balai desa tiap malam demi mengerjakan tugas sekolah online,” ungkap Lilis, warga Desa Lumbis, Kalimantan Utara.

Program Pemerintah Terhambat Akses dan Biaya
Pemerintah memang menggulirkan program pembangunan BTS (Base Transceiver Station) di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), namun banyak proyek terkendala infrastruktur jalan, pasokan listrik, hingga cuaca ekstrem.

“Pembangunan fisiknya bisa memakan waktu lebih dari setahun. Sementara kebutuhan akses digital itu mendesak, bukan masa depan jauh,” kata Raka Mulyawan, analis infrastruktur digital.

Ketimpangan Digital = Ketimpangan Sosial Baru
Ketidakmerataan akses internet berdampak langsung pada pendidikan, ekonomi, dan layanan publik. Anak sekolah tertinggal dalam pembelajaran, UMKM lokal kesulitan promosi daring, dan warga kesulitan mengakses layanan digital pemerintah.

Solusi: Kolaborasi Swasta dan Teknologi Alternatif
Para pakar menyarankan pemerintah mempercepat kerja sama dengan operator swasta serta mengembangkan teknologi alternatif seperti internet satelit, mesh network, atau perangkat hemat energi berbasis panel surya.

“Jangan tunggu semua rata dulu baru dimajukan. Justru pemerataan digital harus jadi fondasi pembangunan nasional,” tegas Raka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved