Sumber foto: iStock

Internet 100 Mbps Cuma Rp 100 Ribu? Ini Langkah Komdigi untuk Wujudkannya!

Tanggal: 6 Mar 2025 13:31 wib.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) saat ini tengah menggagas peluncuran program internet murah dengan kecepatan 100 Mbps yang ditawarkan seharga Rp 100 ribu per bulan. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas layanan internet di seluruh Indonesia. Dengan harga yang terjangkau, diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama di daerah yang sebelumnya terbatas dalam hal konektivitas digital.

Menanggapi rencana ambisius dari Komdigi ini, Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI), Merza Fachys, menyatakan bahwa mereka mendukung adanya inovasi yang bertujuan untuk mempercepat aksesibilitas internet bagi masyarakat. "Kami sangat terbuka dengan teknologi baru yang bisa menghadirkan internet lebih cepat dan terjangkau. Namun, kita masih perlu menunggu hasil konkret dari rencana ini," ujar Merza saat ditemui di Jakarta pada Rabu, 5 Maret 2025.

Ketika membahas tentang kecepatan yang ditawarkan dan harga yang ditetapkan, Merza menjelaskan bahwa angka tersebut memang mungkin terlihat masuk akal secara teoritis. Meski demikian, hal ini akan sangat bergantung pada berbagai faktor, seperti besarnya beban biaya hak pengelolaan (BHP), infrastruktur penggelaran yang diperlukan, serta komitmen dari berbagai pihak yang terlibat. "Jika tidak ada beban yang berat, hal ini mungkin saja bisa terwujud. Namun, jika ada banyak kendala, maka kita perlu lebih berhati-hati," tegasnya.

Komdigi memaparkan bahwa mereka memiliki strategi tertentu untuk dapat menyediakan program internet murah ini. Salah satunya adalah dengan memberikan akses frekuensi baru pada 1,4 GHz yang ditujukan untuk Broadband Wireless Access (BWA). Dengan frekuensi ini, diharapkan bisa menyediakan layanan internet dengan kecepatan yang kompetitif dan lebih menjangkau masyarakat luas.

Koordinator Kebijakan Penyelenggaraan Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Benny Elian, juga menjelaskan lebih lanjut tentang rencana tersebut. Menurutnya, di pasar layanan internet saat ini, harga untuk paket internet yang mencapai 100 Mbps berkisar antara Rp 400-500 ribu per bulan. Sebagai perbandingan, Benny menyebutkan bahwa ia saat ini berlangganan layanan internet dengan kecepatan 30 Mbps yang biayanya mencapai Rp 250 ribu per bulan. Ini menunjukkan adanya selisih yang cukup besar ketika membandingkan layanan yang lebih tinggi dengan harga yang lebih rendah yang ditawarkan oleh Komdigi.

"Kami memastikan bahwa upaya ini akan menghadirkan fixed broadband dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Kami ingin menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas," jelas Benny. Sesuai dengan tujuan Kementerian, pendekatan ini diharapkan akan membantu meningkatkan penetrasi internet di Indonesia, bukan hanya melalui fiber optic tetapi juga solusi akses lainnya yang lebih efisien.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pengembangan jaringan frekuensi 1,4 GHz diharapkan bisa memaksimalkan teknologi yang ada. Jaringan ini menggunakan teknologi yang serupa dengan yang digunakan oleh penyelenggara seluler, yaitu IMT (International Mobile Telecommunications), meskipun kali ini sasarannya dikhususkan untuk layanan Fixed Broadband. Dengan memanfaatkan teknologi ini, diharapkan bisa mendukung penyebaran internet yang lebih luas dan merata, khususnya untuk masyarakat yang selama ini terpinggirkan dalam akses digital.

Masyarakat yang berada pada rentang pengeluaran antara Rp 100-150 ribu per bulan diharapkan dapat turut menikmati layanan internet berkualitas, yang selama ini mungkin terasa sulit dijangkau. Dengan demikian, upaya pemerintah dalam memberikan kemudahan akses internet diharapkan bisa mempercepat transformasi digital di Indonesia. Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan teknologi tersebut dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, bisnis, hingga interaksi sosial.

Namun, tantangan tetap ada di depan mata. Komitmen dari semua pihak, baik pemerintah maupun operator telekomunikasi, sangat diperlukan untuk memastikan pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan baik. Selain itu, perhatian juga harus diberikan pada kualitas layanan agar masyarakat tidak hanya mendapatkan harga yang terjangkau, tetapi juga akses internet yang stabil dan cepat.

Dalam konteks ini, pengawasan dari pemerintah pun sangat penting untuk memastikan bahwa semua penyedia layanan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sebagai langkah awal, Komdigi dan ATSI akan bersama-sama penuh hati-hati dalam merumuskan kebijakan yang mendukung keinginan masyarakat untuk akses internet yang lebih baik tanpa mengesampingkan berbagai aspek teknis yang diperlukan dalam infrastruktur digital yang akan dibangun.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved