Instagram Luncurkan Teknologi AI Baru: Akun Palsu Usia Kini Tak Bisa Lolos Lagi!
Tanggal: 27 Apr 2025 15:24 wib.
Instagram kembali mengambil langkah tegas dalam menjaga keamanan penggunanya, khususnya yang masih berusia muda. Platform media sosial milik Meta ini baru saja memperkenalkan sistem baru yang dirancang untuk mencegah manipulasi usia pengguna. Dengan sistem ini, pengguna tak lagi bisa memalsukan umur mereka atau membuat akun yang tidak sesuai dengan usia aslinya.
Sebelumnya, banyak pengguna yang dengan mudah mengatur ulang usia mereka agar bisa mengakses fitur atau konten tertentu di Instagram. Namun kini, berkat pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI), praktik tersebut akan menjadi semakin sulit dilakukan. Sistem baru ini akan mendeteksi usia pengguna secara lebih akurat dan membongkar upaya penyamaran umur yang sering dilakukan.
Menurut laporan dari Zdnet yang dikutip pada Jumat (25/4/2025), jika sistem mendeteksi adanya ketidaksesuaian usia, akun tersebut secara otomatis akan dikategorikan sebagai akun remaja. Ini berarti pengguna yang berusaha memalsukan usia mereka akan langsung dikenai batasan layaknya akun remaja.
Instagram sebelumnya sudah meluncurkan jenis akun remaja yang memiliki berbagai pengaturan khusus. Akun ini membatasi sejumlah interaksi, seperti membatasi pesan yang bisa diterima dari orang asing dan mengontrol konten apa saja yang bisa dilihat. Langkah ini diambil untuk menciptakan lingkungan online yang lebih aman bagi pengguna muda, sekaligus mencegah mereka dari paparan konten negatif atau berbahaya.
Sistem baru ini memperlihatkan keseriusan Meta dalam melindungi pengguna muda dari risiko dunia maya. Tidak hanya mengandalkan data yang diberikan pengguna, teknologi AI yang digunakan juga memantau aktivitas serta interaksi di dalam platform untuk mengidentifikasi usia yang sebenarnya.
Meta menggunakan pendekatan berbasis "pola interaksi sosial" untuk mendeteksi usia pengguna. Umumnya, pengguna cenderung berinteraksi dengan konten dan akun yang relevan dengan kelompok usia mereka sendiri. Jika ditemukan anomali—seperti seorang pengguna yang mengaku dewasa namun lebih sering berinteraksi dengan konten remaja—sistem akan menandai akun tersebut untuk ditinjau lebih lanjut.
Selain itu, Meta juga memperhatikan "sinyal usia yang kuat" dalam mendeteksi manipulasi. Salah satunya adalah dengan menganalisis pesan-pesan yang dikirimkan antar pengguna. Pola bahasa, topik obrolan, hingga jenis interaksi akan dijadikan indikator untuk menentukan kelompok usia yang lebih sesuai.
Meski teknologi ini dirancang dengan canggih, Meta mengakui kemungkinan adanya kesalahan dalam proses pendeteksian. Tidak menutup kemungkinan, sistem akan secara tidak sengaja mengkategorikan akun dewasa sebagai akun remaja. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Instagram menyediakan opsi verifikasi usia bagi pengguna yang merasa kategorisasi yang dilakukan tidak sesuai.
Melalui verifikasi ini, pengguna dapat membuktikan usia mereka yang sebenarnya dan mendapatkan kembali akses penuh ke fitur-fitur yang tersedia untuk akun dewasa. Ini menunjukkan bahwa Instagram tetap mengedepankan prinsip keadilan dengan memberi ruang koreksi bagi pengguna yang terdampak kesalahan sistem.
Implementasi sistem ini menunjukkan perubahan besar dalam pendekatan Meta terhadap keamanan daring, terutama di kalangan remaja. Dalam beberapa tahun terakhir, tekanan terhadap perusahaan teknologi besar semakin meningkat, khususnya terkait perlindungan anak di platform digital. Regulasi di berbagai negara juga mulai menuntut perusahaan teknologi untuk mengambil langkah nyata dalam menjaga keselamatan pengguna muda.
Dengan langkah inovatif ini, Instagram tidak hanya mencoba mematuhi regulasi, tetapi juga memperkuat citra mereka sebagai platform yang aman dan bertanggung jawab. Meskipun tantangan teknis dan operasional tentu ada, upaya ini patut diapresiasi sebagai bentuk adaptasi terhadap tuntutan zaman.
Perkembangan ini juga menjadi sinyal bagi platform lain bahwa penggunaan AI untuk deteksi usia pengguna bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan mendesak. Keamanan dunia maya, terutama bagi generasi muda, kini menjadi prioritas utama di era digital yang semakin kompleks ini.
Di tengah upaya memperketat pengawasan usia, muncul pertanyaan besar: bagaimana dengan data privasi? Meta mengklaim bahwa seluruh proses pemantauan dilakukan dengan memperhatikan aspek privasi pengguna. Data yang digunakan untuk mendeteksi usia diproses secara internal dan tidak dibagikan kepada pihak ketiga.
Dengan sistem baru ini, diharapkan pengalaman pengguna remaja di Instagram akan menjadi lebih aman, lebih sehat, dan lebih sesuai dengan usia perkembangan mereka. Dunia digital memang menawarkan banyak peluang, namun juga penuh risiko—dan langkah seperti ini adalah bagian dari upaya kolektif untuk menciptakan ekosistem internet yang lebih bertanggung jawab.
Seiring berjalannya waktu, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana sistem ini diadopsi lebih luas dan bagaimana pengguna meresponsnya. Apakah langkah ini cukup untuk menekan kasus manipulasi usia di Instagram? Atau justru akan memunculkan tantangan baru dalam dunia keamanan digital?
Yang jelas, langkah berani Instagram ini menandai era baru di mana teknologi canggih, seperti AI, menjadi ujung tombak dalam menjaga keamanan dunia maya.