Sumber foto: google image

Inovasi Hilirisasi Pangan, Solusi Cerdas Olah Limbah Raih Nilai Tambah

Tanggal: 27 Okt 2025 09:24 wib.
Kemendiktisaintek Dorong Hilirisasi Pangan untuk Masa DepanKementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) secara serius menyoroti pentingnya inovasi teknologi hilirisasi. Ini adalah kunci utama untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia di masa depan. Fokus utamanya mencakup pengolahan pangan tingkat lanjut, biokonversi, serta penerapan konsep tanpa limbah.Pendekatan ini tidak hanya tentang produksi, tetapi juga peningkatan nilai tambah. Sesi paralel di Sasana Budaya Ganesa pada tanggal 9 Agustus lalu menjadi platform penting untuk memaparkan teknologi ini. Tujuannya jelas: mengubah limbah pangan menjadi produk bernilai tinggi, serta mendorong konsep zero waste atau ekonomi sirkular.Konsep Zero Waste dalam Pemanfaatan Limbah PanganPemanfaatan limbah pangan menjadi produk bernilai tinggi melalui konsep zero waste atau ekonomi sirkular adalah langkah revolusioner. Inovasi teknologi dan kolaborasi lintas sektor menjadi tulang punggung upaya ini. Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan potensi besar ini.Berbagai teknologi telah berhasil dikembangkan. Contohnya adalah:Pewarna alami dari kulit buah naga menggunakan spray dryer.Gelatin yang dihasilkan dari limbah tulang dan kulit ikan.Pemanis sehat, seperti xilitol, dari tandan kosong kelapa sawit.Made Tri menegaskan, "Inovasi ini mengubah limbah menjadi sumber pendapatan. Hilirisasi produk pangan adalah masa depan pangan Indonesia." Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah melalui insentif. Kolaborasi antara akademisi, industri, dan petani juga krusial untuk keberhasilan konsep ini.Inovasi Biokonversi Kopi untuk Profil Rasa PremiumPengembangan biokonversi juga merambah industri kopi, menawarkan profil rasa premium yang unik. Wildan Mustofa, pemilik Java Frinsa Estate, memaparkan bagaimana teknologi ini diterapkan. Ia memanfaatkan mikroba lokal dalam proses fermentasi kopi.Penerapan biokonversi fermentasi kopi menggunakan mikroba lokal ini sangat menarik. Misalnya, penggunaan probiotik Lactobacillus yang berasal dari luwak. Adapula ragi tempe dan ragi tape yang digunakan untuk fermentasi biji kopi. Hasilnya adalah penciptaan profil rasa yang khas dan berbeda. Kopi hasil fermentasi ragi tape, misalnya, sering menghasilkan rasa yang paling "bright" atau kuat. Inovasi ini membuka peluang baru di pasar kopi spesial.Teknologi Pengeringan Efisien Berbasis Pompa PanasSalah satu tantangan dalam pengolahan pangan adalah pengeringan yang efisien tanpa mengurangi kualitas produk. Eddy Kemenady dari PT FITS Mandiri memperkenalkan solusi inovatif. Yaitu teknologi pengeringan efisien menggunakan dehidrator sistem tertutup berbasis pompa panas.Dehidrator closed-loop heat pump ini menawarkan berbagai manfaat utama. Di antaranya adalah:Menghemat energi hingga 70% dibandingkan metode pengeringan konvensional.Menjaga produk tetap higienis selama proses pengeringan.Memungkinkan pengaturan suhu yang sangat presisi sesuai kebutuhan produk.Teknologi ini penting untuk mempertahankan nutrisi dan rasa. Ini juga mengurangi biaya operasional bagi para produsen pangan.Memperluas Cakupan Hilirisasi: Komoditas Pangan LainnyaPotensi hilirisasi pangan tidak terbatas pada beberapa komoditas saja. Berbagai akademisi turut memaparkan potensi besar komoditas pangan lain. Semua ini dilakukan melalui inovasi teknologi untuk memperpanjang umur simpan, menciptakan pangan fungsional, dan meningkatkan nilai tambah.Beberapa contoh penting meliputi:Eko Hari Purnomo dari IPB University yang membahas teknologi pengawetan pangan. Teknologi ini bertujuan memperpanjang umur simpan berbagai produk.Asmi Citra Malina dari Universitas Hasanuddin mengulas potensi besar hilirisasi rumput laut. Rumput laut dapat diolah menjadi pangan fungsional bernilai tinggi.Sri Rahayoe dari Universitas Gadjah Mada memaparkan teknologi pengolahan porang. Komoditas ekspor ini dapat menjadi tepung glukomanan berkualitas tinggi.Inisiatif ini menunjukkan komitmen Kemendiktisaintek. Mereka berupaya mendorong inovasi holistik di sektor pangan Indonesia. Tujuannya adalah untuk mencapai kemandirian dan daya saing global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved