Sumber foto: iStock

Industri Smartphone Global Bangkit: Tren, Pemimpin Pasar, dan Perkembangan Teknologi di 2024

Tanggal: 14 Jan 2025 05:36 wib.
Industri smartphone global berhasil menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan sepanjang 2024. Firma riset Counterpoint mencatat bahwa penjualan smartphone secara global meningkat sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Tren positif ini tidak terlepas dari membaiknya kondisi makroekonomi yang mulai terasa stabil.

Sebagai informasi, tahun 2023 tercatat sebagai masa yang paling suram bagi industri smartphone dalam satu dekade terakhir. Direktur Riset Counterpoint, Tarun Pathak, menyebutkan bahwa 2024 menjadi momen pemulihan sekaligus transisi menuju normalisasi setelah tekanan berat di tahun sebelumnya.

"Smartphone tetap menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan masyarakat. Ketika kondisi ekonomi global perlahan membaik, pasar mulai menunjukkan pemulihan sejak kuartal keempat 2023. Kini, tren positif tersebut terus berlanjut selama lima kuartal berturut-turut," ungkap Pathak melalui laman resmi Counterpoint, Senin (13/1/2025).

Pemulihan pasar ini terlihat hampir merata di berbagai wilayah dunia, dengan Eropa, China, dan Amerika Latin sebagai kawasan dengan pertumbuhan paling menonjol.

Samsung Tetap Memimpin Pasar

Sepanjang 2024, Samsung kembali menjadi pemimpin pasar smartphone global. Dengan pangsa pasar sebesar 19%, Samsung berhasil mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 1% YoY. Kesuksesan ini didorong oleh popularitas tinggi dari lini flagship Galaxy S24 dan seri menengah Galaxy A.

"Galaxy S24 menjadi ponsel pertama Samsung yang mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai fitur utama, melampaui pencapaian seri sebelumnya. Performa penjualannya sangat kuat, terutama di pasar Eropa Barat dan Amerika Serikat," demikian laporan Counterpoint.

Apple di Posisi Kedua

Di bawah Samsung, Apple menempati posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 18%. Meskipun demikian, pertumbuhan tahunan perusahaan asal Cupertino ini mengalami penurunan sebesar 2% YoY.

Respons pasar terhadap seri iPhone 16 terbilang beragam, sebagian besar karena fitur andalan "Apple Intelligence" belum tersedia saat peluncuran awal. Namun, Apple tetap menunjukkan kemajuan di beberapa pasar non-inti, seperti Amerika Latin, Afrika, dan kawasan Asia Pasifik.

Xiaomi: Pertumbuhan Tertinggi

Xiaomi menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar 14% dan mencatatkan pertumbuhan paling signifikan sebesar 12% YoY. Kinerja positif Xiaomi didukung oleh penyesuaian portofolio produk, strategi pemasaran agresif, dan fokus pada segmen premium.

Oppo dan Vivo

Oppo menduduki peringkat keempat dengan penurunan penjualan cukup tajam sebesar 8% YoY. Sebaliknya, Vivo berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 9%, dengan pangsa pasar sebesar 8% YoY, membuatnya berada di peringkat kelima.

Meski posisi lima besar masih didominasi oleh merek-merek lama, persaingan semakin ketat. Beberapa produsen Android lainnya, seperti Huawei, Honor, dan Motorola, juga menunjukkan performa signifikan.

Performa Merek Lainnya

Dalam laporan Counterpoint, kategori "Others" yang mencakup merek-merek selain lima besar menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Gabungan pangsa pasar merek-merek ini tumbuh sebesar 8% YoY, dengan total pangsa pasar mencapai 33%.

GenAI: Tren Revolusioner di Dunia Smartphone

Tahun 2024 juga menjadi titik awal integrasi teknologi kecerdasan buatan generatif (Generative AI/GenAI) ke dalam perangkat smartphone. Teknologi ini dinilai memiliki potensi besar untuk merevolusi cara pengguna memanfaatkan ponsel pintar mereka.

Saat ini, smartphone dengan kemampuan GenAI masih terbatas pada segmen premium. Namun, Counterpoint memperkirakan teknologi ini akan menjadi standar pada perangkat kelas menengah dalam beberapa tahun mendatang. Pada 2028, diprediksi bahwa 90% smartphone dengan harga di atas $250 (sekitar Rp 4 juta) akan memiliki fitur GenAI.

Pertumbuhan Segmen Ultra-Premium

Penjualan smartphone ultra-premium, dengan harga di atas $1000 (sekitar Rp 16 juta), menunjukkan pertumbuhan paling pesat sepanjang 2024. Hal ini mencerminkan preferensi konsumen untuk berinvestasi lebih besar pada smartphone berkualitas tinggi.

Counterpoint memprediksi bahwa tren ini akan terus berlanjut hingga 2025, di mana pertumbuhan pendapatan industri smartphone diperkirakan mencapai 8% YoY, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan volume sebesar 4% YoY.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved