Sumber foto: LinkedIn.com

Indodax Alami Peretasan Pada Sistem Transaksi Aset Kripto, CFX Minta Pemenuhan Standar Keamanan

Tanggal: 17 Sep 2024 10:32 wib.
Bursa kripto resmi Indonesia CFX menegaskan bahwa platform kripto Indodax belum terdaftar sebagai anggota bursa CFX karena belum memenuhi persyaratan. Belakangan, CFX diketahui mengalami peretasan pada sistem transaksi aset kripto.

Menurut Direktur Utama CFX, Subani, insiden yang melibatkan salah satu pedagang aset kripto lokal telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna dan masyarakat terkait keamanan platform kripto di Indonesia. Ia pun menegaskan pentingnya penerapan standar keamanan yang ketat di seluruh industri.

Subani juga menegaskan bahwa kewaspadaan dalam mengelola risiko keamanan siber sangatlah penting. Hal ini menjadi pemahaman penting bagi para pelaku industri kripto mengingat pentingnya keamanan dalam ekosistem tersebut.

Terkait dengan kejadian peretasan yang memengaruhi Indodax, CFX sedang memantau proses investigasi yang sedang dilakukan terkait insiden tersebut. Bursa kripto tersebut juga akan membantu Indodax agar memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh Bappebti. Langkah ini diharapkan dapat memungkinkan Indodax untuk bergabung sebagai anggota resmi CFX di masa depan.

Lebih lanjut, CFX berkomitmen untuk terus memperketat standar keamanan melalui proses akreditasi dan pemantauan terhadap semua platform yang menjadi anggota CFX. Hal ini dilakukan untuk memperkuat perlindungan bagi nasabah dan menjaga kepercayaan terhadap ekosistem aset kripto di Indonesia. 

Subani juga menegaskan bahwa keamanan merupakan prioritas utama di industri kripto. Pihaknya berjanji untuk meningkatkan serta memperketat persyaratan dan proses keanggotaan bursa sambil berkoordinasi dengan SRO terkait dengan penyimpanan aset nasabah.

Sebelumnya, Indodax mengalami serangkaian transaksi mencurigakan yang diduga merupakan aksi peretasan pada Rabu (11/9/2024). Hal ini diungkap oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts. CEO Indodax, Oscar Darmawan, membenarkan bahwa pihaknya diduga mengalami peretasan.

Menurut informasi dari Cyvers Alerts, terdapat alamat yang dilaporkan menampung aset senilai sekitar US$ 14,4 juta (sekitar Rp 221 miliar) yang kemudian ditukarkan menjadi Ether.

Oscar Darmawan mengkonfirmasi bahwa sistem transaksi Indodax diduga mengalami peretasan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada. Selama proses ini, platform web dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses. Namun, dia mengonfirmasi bahwa saldo pelanggan akan aman, baik dalam bentuk kripto maupun rupiah.

Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan dalam industri kripto, terutama dalam struktur perlindungan data dan keamanan transaksi. Peretasan seperti ini memberikan peringatan bagi semua layanan kripto untuk lebih berhati-hati dalam mengelola risiko keamanan siber.

Pentingnya penerapan standar keamanan yang ketat menjadi isu utama dalam pengembangan industri kripto di Indonesia. Dalam rangka memperkuat keamanan, berbagai pihak terkait, baik lembaga pengatur maupun perusahaan kripto, perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa ekosistem tersebut terlindungi dari serangan peretasan yang merugikan.

Dalam hal ini, CFX telah menunjukkan komitmennya untuk memperkuat standar keamanan dan mendorong pemenuhan persyaratan keanggotaan. Seluruh pemangku kepentingan dalam industri kripto juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian dalam menghadapi potensi ancaman keamanan siber.

Saat ini, industri kripto di Indonesia tengah menghadapi dinamika yang semakin kompleks dan tantangan yang semakin beragam, termasuk dalam hal keamanan sistem. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan proaktif mutlak diperlukan untuk memastikan keamanan ekosistem kripto dan membangun kepercayaan publik terhadap industri ini.

Keseluruhan industri kripto, baik penyelenggara ataupun regulator diharapkan dapat bekerja sama untuk memperkuat keamanan dan mencegah insiden serupa di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved