Sumber foto: iStock

Huawei Tantang Dominasi AS dengan Rencana Produksi Massal Chip AI Ascend 910C pada 2025

Tanggal: 24 Nov 2024 10:08 wib.
Huawei, perusahaan teknologi raksasa asal China, telah secara aktif melakukan perlawanan terhadap sanksi dan pembatasan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). Bahkan, perusahaan ini semakin agresif dalam menghadapi dominasi teknologi AS.

Dari apa yang dikutip dari Reuters pada Jumat (22/11/2024), Huawei berencana untuk memulai produksi chip kecerdasan buatan (AI) secara massal di kuartal pertama tahun 2025 mendatang. Hal ini disampaikan oleh dua sumber yang familiar dengan rencana tersebut.

Keputusan Huawei untuk meningkatkan produksi chip tersebut cukup mengejutkan, mengingat perusahaan ini sebelumnya telah mengalami kesulitan untuk memproduksi chip karena adanya pembatasan dari AS. Namun, hal yang patut diapresiasi adalah semangat perusahaan untuk tetap bersaing dan berkembang di tengah kondisi yang sulit.

Dikabarkan bahwa Huawei telah mengirimkan sampel chip terbaru mereka, yaitu Ascend 910C, yang dirancang untuk bersaing dengan chip buatan Nvidia dari AS. Sampel tersebut telah dikirimkan kepada beberapa perusahaan teknologi, sementara sumber internal menyebutkan bahwa Huawei telah menerima pemesanan dari beberapa klien.

Kini, Huawei menjadi salah satu dari beberapa perusahaan teknologi China yang mendapat sanksi pemblokiran dari AS sejak tahun 2019. AS menyatakan bahwa kemajuan teknologi Huawei dan perusahaan asal China lainnya dapat mengancam keamanan nasional mereka. Namun, pandangan ini dibantah oleh Beijing, yang merupakan negara terbesar kedua di dunia dalam pengembangan semikonduktor canggih.

Proses produksi chip Ascend 910C sendiri melibatkan bantuan dari produsen chip asal China, yakni SMIC. Namun, masalah timbul ketika SMIC menghadapi kendala akibat pembatasan yang diberlakukan oleh AS, terutama terkait dengan ketiadaan alat litografi canggih. Hal ini menyebabkan produksi massal chip terhambat, mengganggu rencana Huawei untuk dapat memenuhi permintaan pasar teknologi.

ByteDance, sebagai induk dari platform media sosial TikTok, diketahui telah memesan lebih dari 100.000 chip Ascend 910B pada tahun ini. Namun, kabarnya mereka baru menerima 30.000 unit per Juli 2024.

Hal ini mencerminkan dampak dari pembatasan yang diberlakukan oleh AS terhadap perusahaan-perusahaan China, termasuk dampaknya pada pasokan chip yang kritis dalam industri teknologi.

Dalam situasi ini, perlawanan Huawei terhadap dominasi teknologi AS menjadi semakin tidak terelakkan. Upaya mereka untuk merintis produksi chip kecerdasan buatan secara massal menunjukkan tekad perusahaan untuk terus berkembang meskipun dihadapkan pada tantangan eksternal yang sulit.

Selain itu, kondisi ini juga menunjukkan bahwa China sebagai salah satu pemain besar dalam industri teknologi global telah berusaha untuk terus berinovasi meskipun dihadapkan pada berbagai hambatan. Kesungguhan Huawei dalam menghadapi pembatasan AS ini tentu menjadi contoh inspiratif bagi perusahaan-perusahaan teknologi lainnya di seluruhdunia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved