Honor Siap Comeback ke Indonesia: Fokus Produk Menengah-Atas dan Layar Lipat!

Honor, brand ponsel asal China, akan kembali ke Indonesia setelah sebelumnya menghilang pada tahun 2019. President of Honor South Pacific, Justin Li, menyatakan bahwa perusahaan akan fokus pada produk menengah-atas dan memberikan konsumen lebih banyak pilihan melalui teknologi dan pengalaman, termasuk melalui ponsel layar lipat.

Salah satu strategi utama Honor dalam menghadirkan keberadaannya kembali di Indonesia adalah dengan menawarkan lebih banyak produk kepada konsumen. Li menyebutkan bahwa Honor berencana menawarkan sekitar 30 produk, mulai dari ponsel hingga tablet, di Indonesia pada tahun ini.

Tak hanya itu, perusahaan juga akan menghadirkan produk ekosistem penuh yang mencakup tablet, komputer, perangkat wearable, dan lainnya.

Rencana Honor untuk mendominasi kembali pasar Indonesia tidak hanya berhenti pada pengembangan produk, melainkan juga melalui peningkatan penetrasi pasar dengan menjalin kerja sama strategis.

Salah satunya adalah kerja sama dengan raksasa ritel Indonesia, Erajaya, yang akan memungkinkan pembentukan zona Honor di toko-toko utama di kota-kota di Indonesia. Honor juga berencana membuka 10 toko pengalaman pada tahun ini, yang sekaligus akan mengoptimalkan pengalaman belanja online bagi konsumen menengah-atas.

Dalam hal kepatuhan terhadap regulasi di Indonesia, Li secara tegas menegaskan bahwa Honor akan sepenuhnya mematuhi standar TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang berlaku.

Hal ini ditunjukkan melalui kerja sama dengan pabrik-pabrik lokal di Indonesia untuk berkolaborasi dalam produksi perangkat keras lokal dan kerja sama perangkat lunak aplikasi lokal. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan produksi lokal pemerintah Indonesia.

Dari sisi rantai pasokan produk, Li menegaskan bahwa Honor akan terus mengeksplorasi tata letak lokalisasi yang lebih mendalam sesuai dengan permintaan pasar di Indonesia.

Dengan demikian, strategi ekspansi Honor di Indonesia tidak hanya berorientasi pada pengembangan produk, tetapi juga pada kemitraan strategis dengan pemain lokal serta komitmen untuk mematuhi regulasi dan standar lokal.