Heboh! Situs PeduliLindungi Disusupi Konten Judi Online: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Tanggal: 25 Mei 2025 21:36 wib.
Sebuah insiden digital mengejutkan publik tanah air ketika situs web PeduliLindungi.id menampilkan konten judi online. Kejadian ini memicu kekhawatiran luas, mengingat situs tersebut sebelumnya digunakan untuk pelacakan dan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Untungnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) segera bertindak cepat untuk menanggulangi masalah ini.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu malam, 21 Mei 2025. Komdigi langsung melakukan pemutusan akses (take down) terhadap situs PeduliLindungi.id setelah menerima laporan bahwa halaman web tersebut telah diretas dan diisi dengan konten perjudian. Aksi defacement ini secara langsung melanggar prinsip keamanan digital nasional dan berpotensi membahayakan pengguna internet di Indonesia.
Tindakan Cepat Komdigi: Perlindungan Digital Prioritas Utama
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, menyampaikan bahwa keputusan pemblokiran ini diambil sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjaga ruang digital yang aman dan bebas dari unsur ilegal, termasuk perjudian online. Menurutnya, pemutusan akses dilakukan tak lama setelah pihaknya menerima laporan masyarakat yang menyertakan tautan dan bukti tangkapan layar dari tampilan konten ilegal di situs tersebut.
Alexander menjelaskan bahwa tim Komdigi langsung melakukan verifikasi terhadap laporan yang masuk, dan hasilnya menunjukkan bahwa situs PeduliLindungi.id telah mengalami serangan siber berupa penggantian tampilan (defacement). Pelaku peretasan mengganti konten asli situs dengan materi promosi perjudian online. Tentu saja, ini bertentangan dengan norma serta ketentuan perlindungan data dan keamanan siber di Indonesia.
PeduliLindungi Sudah Tak Digunakan Sejak 2023
Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana situs penting seperti PeduliLindungi bisa diretas? Rupanya, situs tersebut sudah tidak aktif secara operasional sejak tahun 2023. Setelah masa pandemi mereda, sistem PeduliLindungi telah sepenuhnya terintegrasi ke dalam platform digital kesehatan nasional bernama SatuSehat, yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Alexander menjelaskan bahwa meskipun domain pedulilindungi.id masih aktif secara teknis, namun tidak lagi berada di bawah pengelolaan resmi Kemenkes. Semua layanan dan data yang sebelumnya ada dalam platform tersebut telah dipindahkan dan dioperasikan melalui domain baru, yaitu satusehat.kemkes.go.id, serta aplikasi mobile resmi SatuSehat Mobile yang tersedia di App Store dan Google Play Store.
Oleh karena itu, situs lama yang terbengkalai tersebut menjadi target empuk bagi para pelaku kejahatan siber, khususnya yang ingin menyebarkan konten ilegal seperti perjudian online.
Keamanan Siber dan Peran Masyarakat
Kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa pengelolaan domain digital harus tetap diawasi meskipun sudah tidak digunakan secara aktif. Domain yang terbengkalai tanpa pengawasan bisa menjadi pintu masuk bagi berbagai bentuk pelanggaran, mulai dari penyebaran hoaks hingga konten ilegal.
Komdigi pun mengimbau masyarakat agar turut serta dalam menjaga kebersihan ruang digital dengan aktif melaporkan aktivitas mencurigakan. Laporan dapat disampaikan melalui situs resmi aduankonten.id, sebuah kanal pengaduan yang disediakan pemerintah untuk menangani penyalahgunaan konten digital secara cepat dan tepat.
"Kami terus berkomitmen menjaga ruang digital nasional yang aman, sehat, dan terpercaya bagi seluruh lapisan masyarakat," tegas Alexander dalam konferensi pers di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat.
Situs Sudah Pulih, Namun Waspada Tetap Perlu
Setelah dilakukan penanganan teknis secara intensif, situs PeduliLindungi.id akhirnya kembali normal pada Kamis pagi, 22 Mei 2025. Namun masyarakat tetap diimbau untuk tidak menggunakan domain tersebut lagi, dan beralih sepenuhnya ke domain dan aplikasi resmi SatuSehat, yang telah menjadi standar baru pelayanan kesehatan digital di Indonesia.
Kejadian ini juga memberikan pelajaran penting bagi instansi pemerintah dan swasta bahwa aset digital—termasuk domain dan website lama—tetap harus dikelola dengan baik meskipun sudah tidak digunakan. Pengabaian terhadap aset digital berisiko tinggi terhadap keamanan data dan citra kelembagaan.
Pentingnya Literasi Digital dan Edukasi Keamanan Siber
Lebih dari sekadar insiden peretasan, kasus ini juga mencerminkan pentingnya peningkatan literasi digital di tengah masyarakat dan lembaga pemerintah. Dalam era serba digital seperti sekarang, keterampilan dasar seperti pengamanan situs, penggunaan sertifikat SSL, dan pengelolaan domain yang aman harus menjadi prioritas.
Selain itu, masyarakat perlu lebih jeli dalam mengakses informasi digital. Selalu pastikan alamat situs resmi ketika mengakses layanan publik, dan jangan mudah tertipu dengan tampilan website yang menyerupai layanan pemerintah.