Sumber foto: iStock

Heboh! Hacker Bjorka Klaim Retas Data Nasabah BCA, Benarkah?

Tanggal: 8 Feb 2025 17:21 wib.
Tampang.com | Kabar mengejutkan datang dari dunia perbankan! PT Bank Central Asia Tbk (BCA) diklaim telah diretas oleh seorang peretas terkenal, Bjorka. Informasi ini pertama kali muncul melalui akun X (sebelumnya Twitter) @bjorkanesiaaa, yang dikenal sering membocorkan data sensitif.

Dalam unggahannya, Bjorka membagikan tangkapan layar yang diduga merupakan akses ke database BCA Mobile. Data tersebut mencakup informasi pribadi nasabah, seperti nama, nomor rekening, riwayat transaksi, hingga saldo rekening.

"Kami telah berhasil meretas rekening bank BCA Anda. Anda harus terus memperbarui sistem Anda! Ini hanya sebagai pengingat agar Anda tetap aman dan menjaga privasi pengguna di negara Anda," tulis Bjorka dalam unggahannya pada Kamis (6/2/2025).

BCA Bantah Kebocoran Data Nasabah
Menanggapi klaim tersebut, pihak BCA dengan tegas membantah adanya kebocoran data nasabah yang beredar di media sosial.

"Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar," ujar EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.

Lebih lanjut, BCA memastikan bahwa sistem keamanan mereka tetap terjaga, dan data nasabah dalam kondisi aman.

Waspada Penipuan yang Mengatasnamakan BCA
Dalam menghadapi situasi seperti ini, BCA mengimbau para nasabahnya untuk selalu waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mungkin muncul. Kejahatan siber semakin canggih, dan banyak oknum yang mengatasnamakan bank untuk mencuri informasi pribadi nasabah.

Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menjaga keamanan rekening antara lain:


Jangan pernah membagikan data pribadi, seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), dan Personal Identification Number (PIN) kepada siapapun, termasuk pihak yang mengaku dari bank.
Waspada terhadap email atau pesan mencurigakan yang meminta informasi pribadi atau mengarahkan ke tautan tidak dikenal.
Rutin mengganti PIN dan password secara berkala untuk mengurangi risiko kebocoran data.
Gunakan fitur keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor jika tersedia.


Serangan siber yang menargetkan lembaga keuangan bukanlah hal baru. Oleh karena itu, baik perbankan maupun nasabah perlu selalu meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat sistem keamanan agar terhindar dari potensi ancaman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved