Harga Xbox Tiba-Tiba Melonjak! Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Kenaikan Ini?
Tanggal: 4 Mei 2025 19:01 wib.
Harga berbagai seri konsol Xbox mengalami lonjakan yang cukup drastis. Microsoft secara resmi menaikkan harga jual untuk konsol dan aksesori Xbox di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan tarif bea masuk terbaru yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada bulan lalu.
Menurut laporan dari The Verge, Xbox Series X yang sebelumnya dipasarkan dengan harga lebih rendah, kini dijual hingga US$599,99 atau setara dengan Rp9,8 juta. Sementara itu, versi digitalnya, Xbox Series X Digital Edition, kini dipatok pada harga US$549,99 atau sekitar Rp9 juta.
Untuk Xbox Series S yang memiliki kapasitas 512 GB, harga naik dari US$299,99 (sekitar Rp4,9 juta) menjadi US$379,99 (sekitar Rp6,2 juta). Adapun versi 1 TB dari konsol ini kini dibanderol dengan harga US$429,99 atau sekitar Rp7 juta. Microsoft juga meluncurkan edisi khusus Xbox Series X berwarna Galaxy Black dengan kapasitas penyimpanan 2 TB, yang dijual pada harga mencengangkan, yaitu US$729,99 atau kurang lebih Rp12 juta.
Harga Aksesori Ikut Naik, Game Tak Ketinggalan
Kenaikan harga tak hanya terjadi pada perangkat konsol, tetapi juga pada berbagai aksesori resmi Xbox. Controller standar Xbox kini dijual seharga US$64,99 (sekitar Rp1,07 juta), sedangkan headset wireless resmi naik menjadi US$119,99 (sekitar Rp1,9 juta). Harga beberapa game eksklusif Xbox pun dilaporkan naik hingga menyentuh angka US$79,99 atau Rp1,3 juta per judul.
Meski demikian, layanan berlangganan Xbox Game Pass diketahui belum mengalami kenaikan harga sejauh ini. Namun, melihat pola kenaikan harga yang sedang terjadi, para penggemar Xbox dan gamer di seluruh dunia perlu bersiap untuk kemungkinan kenaikan harga layanan di masa mendatang.
Kenaikan Harga Tak Hanya Terjadi di AS
Fenomena kenaikan harga ini tidak hanya berdampak pada pasar Amerika Serikat. Konsumen di berbagai negara lain juga turut merasakan dampaknya. Negara-negara di kawasan Eropa dan Inggris, misalnya, mengalami peningkatan harga yang signifikan.
Xbox Series S (512 GB) di Eropa sekarang dihargai €349,99 (sekitar Rp6,5 juta), dan di Inggris sebesar £299,99. Untuk Xbox Series X (1 TB), harga naik menjadi €599,99 atau £499,99, yang jika dikonversikan ke rupiah mencapai sekitar Rp11 juta.
Australia dan wilayah Asia-Pasifik lainnya pun ikut terdampak, meskipun data spesifik mengenai kenaikan harga di kawasan tersebut belum dirinci secara lengkap. Namun, berdasarkan tren global, lonjakan harga ini tampaknya terjadi secara serempak.
Mengapa Harga Xbox Naik?
Kebijakan kenaikan harga ini diyakini dipicu oleh perubahan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintah AS. Presiden Donald Trump dalam kebijakan terbarunya telah mengumumkan tarif tambahan terhadap sejumlah produk impor, termasuk perangkat elektronik. Langkah ini diyakini bertujuan untuk memperkuat industri dalam negeri dan menekan ketergantungan pada produk luar negeri, terutama dari Tiongkok.
Namun, kebijakan ini memberikan efek domino terhadap harga jual perangkat digital, termasuk konsol game seperti Xbox. Produsen terpaksa menyesuaikan harga agar tetap mendapatkan margin keuntungan yang seimbang di tengah tekanan biaya produksi dan distribusi yang meningkat.
Kebijakan tarif ini pun dianggap memiliki implikasi global, karena Microsoft adalah perusahaan multinasional yang mendistribusikan produknya ke hampir seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, dampak dari kebijakan bea masuk AS pun dirasakan oleh konsumen di Eropa, Inggris, dan bahkan Asia.
Bukan Kenaikan Pertama dari Microsoft
Menariknya, ini bukan kali pertama Microsoft menaikkan harga produknya. Pada tahun 2023 lalu, perusahaan ini sempat melakukan penyesuaian harga yang mempengaruhi layanan Xbox Game Pass dan beberapa model perangkat Xbox. Saat itu, alasan utama yang dikemukakan adalah adanya peningkatan biaya operasional dan produksi global pasca-pandemi.
Kenaikan harga pada 2024 pun terjadi pada layanan berlangganan, meski tidak sebanyak sekarang. Perusahaan tampaknya mengikuti tren harga pasar dan menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi global yang terus berubah.
Bagaimana Dampaknya terhadap Gamer?
Kenaikan harga ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar Xbox. Banyak gamer merasa keberatan dengan lonjakan harga yang cukup tajam, terlebih bagi mereka yang tinggal di negara dengan nilai tukar mata uang yang tidak stabil.
Bagi para calon pembeli, ini bisa menjadi momen yang membingungkan—antara harus membeli sekarang sebelum harga naik lebih tinggi, atau menunggu kemungkinan diskon di masa depan yang belum tentu datang. Beberapa komunitas gamer menyebutkan bahwa kenaikan ini dapat mendorong konsumen untuk lebih memilih konsol alternatif seperti PlayStation atau bahkan Nintendo Switch yang saat ini masih menawarkan harga lebih bersaing di beberapa wilayah.
Selain itu, naiknya harga perangkat keras dan game bisa mengubah perilaku konsumen yang sebelumnya gemar membeli fisik menjadi lebih selektif, atau bahkan beralih ke layanan berlangganan cloud gaming dan digital-only platform demi menghemat pengeluaran.
Strategi Bisnis atau Risiko Loyalitas Konsumen?
Langkah Microsoft menaikkan harga konsol dan aksesori Xbox merupakan respons terhadap tekanan global, khususnya kebijakan ekonomi AS yang sangat memengaruhi industri teknologi. Namun, keputusan ini tentu menyimpan konsekuensi terhadap loyalitas konsumen.
Di satu sisi, Microsoft mungkin mampu mempertahankan marjin keuntungan dan memastikan kelangsungan produksi di tengah ketidakpastian global. Namun di sisi lain, harga yang semakin mahal bisa memicu migrasi pengguna ke konsol pesaing, terutama di pasar-pasar yang sensitif terhadap harga.
Bagi pengguna dan calon pembeli, penting untuk menyadari tren pasar yang tengah terjadi serta mempertimbangkan matang-matang sebelum membeli konsol baru. Dunia gaming kini tidak hanya bicara soal hiburan, tetapi juga strategi ekonomi global yang penuh dinamika.