Sumber foto: iStock

Harga HP di Indonesia Terancam Melambung Tinggi, Ini Tanggapan Poco

Tanggal: 5 Jul 2024 10:39 wib.
Poco Indonesia telah mengungkapkan hasil riset yang menyatakan bahwa harga ponsel pintar (smartphone) berpotensi melonjak tinggi akibat pelemahan nilai rupiah di Indonesia, Kamis (4/7/2024). Andi Renreng, Kepala Pemasaran Poco Indonesia, menjelaskan bahwa fenomena kenaikan harga smartphone disebabkan oleh pelemahan nilai rupiah bukanlah hal yang mustahil. Menurutnya, hal ini juga tergantung pada strategi masing-masing merek (brand).

Menurut Andi, dalam bisnis, fenomena ini memang dapat terjadi dan perlu penyesuaian, namun hal ini sangat tergantung pada strategi setiap merek. Ia menjelaskan bahwa beberapa tahun lalu, hal ini sudah sering terjadi dan menjadi fenomena yang umum. Andi menambahkan bahwa fluktuasi naik turunnya harga tetap terjadi, namun pihaknya akan terus memantau seberapa besar kenaikannya. Jika diperlukan, maka penyesuaian akan dilakukan.

Poco tetap berkomitmen untuk memberikan harga terbaik bagi seluruh kalangan pengguna, meskipun rupiah mengalami pelemahan. Andi menyatakan bahwa komitmen ini tetap dijaga, dan mereka berusaha untuk tidak menaikkan harga produk mereka sebagai akibat pelemahan nilai rupiah.

Beliau menjelaskan bahwa Poco telah melakukan adaptasi dengan kebutuhan masyarakat dengan menghadirkan berbagai produk dari kategori yang berbeda, mulai dari kelas entry level, mid-range, high-end, hingga flagship. Andi menegaskan bahwa Poco menawarkan banyak opsi di setiap lini produknya, termasuk produk-produk dengan rentang harga yang lebih terjangkau, seperti seri low-end dan entry level.

Sebelumnya, Aryo Meidianto, seorang Analis Pasar Smartphone & Konsultan Senior di SEQARA Communications, menyatakan bahwa pelemahan rupiah dapat berdampak pada kenaikan harga smartphone, terutama pada beberapa komponen yang masih menggunakan skema impor. Aryo juga mengungkapkan bahwa hasil riset dari Reasense, divisi riset dari SEQARA Communications, menunjukkan bahwa sebanyak 78,6 persen masyarakat mengaku khawatir dengan kenaikan harga smartphone saat ini.

Menurut Aryo, saat ini konsumen lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang untuk membeli smartphone baru. Sebanyak 44 persen responden dari survei yang sama mengaku berencana untuk membeli perangkat baru, 30 persen akan tetap menggunakan perangkat smartphone yang dimiliki sekarang, dan sisanya 26 persen tidak memiliki rencana sama sekali untuk membeli perangkat baru.

Dalam menghadapi situasi ini, Aryo menyarankan bahwa vendor smartphone perlu lebih kreatif dalam memasarkan produknya, termasuk dengan menawarkan promosi dan diskon yang menarik serta memanfaatkan berbagai saluran komunikasi, termasuk media.

Dengan adanya potensi kenaikan harga smartphone akibat pelemahan nilai rupiah, konsumen di Indonesia dapat merasa tertekan, terutama bagi mereka yang berencana untuk membeli perangkat baru. Situasi ini juga dapat mempengaruhi daya beli konsumen secara umum. Oleh karena itu, sangat penting bagi produsen smartphone untuk mempertimbangkan strategi harga yang dapat menjaga daya beli konsumen dan tetap bersaing di pasar yang semakin ketat.

Melihat dari sisi positif, produsen smartphone juga dapat melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk lebih memahami kebutuhan konsumen dan menyesuaikan produk serta strategi pemasaran mereka. Dengan demikian, diharapkan bahwa produsen smartphone dapat tetap memberikan nilai yang optimal bagi konsumen, tanpa harus menambah beban finansial yang berlebihan bagi mereka. Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang fluktuatif, produsen perangkat elektronik harus tetap sensitif terhadap kebutuhan pasar dan mampu berinovasi dalam strategi pemasaran dan pricing untuk tetap bersaing dan mengakomodasi kebutuhan konsumen.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved