Sumber foto: Bankrate

Guncangan Besar! 6 Tanda Elon Musk Sedang Menuju Kehancuran

Tanggal: 15 Mar 2025 13:38 wib.
Tampang.com | Elon Musk, yang dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dan kontroversial di dunia, tampaknya sedang menghadapi masa-masa sulit dalam perjalanan bisnisnya. Sejak bergabung dengan pemerintahan Donald Trump sebagai pemimpin Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE), berbagai tanda kehancuran mulai bermunculan dalam kerajaan bisnisnya yang selama ini berjaya.

Di hadapan publik, Musk memegang gergaji mesin dengan penuh percaya diri di Konferensi Aksi Politik Konservatif yang diadakan di National Harbor, Maryland pada Februari 2025. Namun, di balik wajah optimisnya, situasi perusahaan-perusahaan yang dia pimpin, terutama Tesla, mulai memburuk secara drastis.

Melalui DOGE, Musk diharapkan dapat memangkas birokrasi yang berlebihan dan melakukan efisiensi anggaran. Namun, langkah ini malah berujung pada penurunan yang tajam dalam penjualan mobil listrik Tesla. Sejak Musk mulai berperan aktif di pemerintahan, saham Tesla mengalami penurunan signifikan.

Saham Tesla telah merosot lebih dari 10% dalam waktu tujuh minggu, dengan penutupan harga akhir pekan lalu di angka $270,48. Sebagai perbandingan, pada titik tertingginya, saham Tesla pernah tercatat mencapai $480 pada Desember 2024. Dalam waktu singkat, nilai kapitalisasi pasar Tesla jatuh lebih dari $800 miliar, menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan investor.

Fenomena menarik lainnya adalah munculnya gerakan anti-Elon Musk, terutama di kalangan pemilik Tesla yang merasa dikhianati. Banyak dari mereka mulai memasang stiker yang menghujat Musk di kendaraan mereka, sehingga penjualan stiker dengan tulisan "Elon Killed My Resale Value" meningkat signifikan. Ini menunjukkan betapa frustrasinya para pengguna yang merasa terjebak dengan mobil mereka yang nilainya anjlok, membuatnya sulit untuk dijual.

Tidak hanya itu, performa SpaceX juga ikut tersandung dengan dua kecelakaan roket Starship yang meledak dalam waktu berdekatan. Roket yang didesain untuk menjelajahi Mars tersebut mengalami kegagalan teknis yang memalukan, terutama setelah mengalami dua kebangkitan yang harapannya tinggi.

Kejadian ini sangat kontras dengan misi-misi sebelumnya yang lebih sukses, membuat banyak orang bertanya-tanya tentang masa depan proyek ambisius ini. Juru bicara SpaceX menyatakan bahwa mereka telah melakukan pelatihan tambahan setelah insiden tersebut, namun situasi ini menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi Musk tidak semakin mudah.

Selain penurunan saham dan kecelakaan roket, proyek Starlink juga menghadapi ancaman serius dengan datangnya rival baru, SpaceSail dari China. SpaceSail berambisi untuk mendominasi pasar internet satelit berkecepatan tinggi dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah China untuk memperkuat posisinya di pasar global.

Dengan lebih dari 30 negara sedang dalam pembicaraan untuk menggunakan layanan mereka, Starlink akan menghadapi pertarungan yang ketat untuk mempertahankan dominasi pasarnya. Mengingat bahwa Starlink telah meluncurkan ribuan satelit ke orbit rendah Bumi sejak 2020, tambahan pesaing yang agresif dapat mengancam pangsa pasar yang selama ini mereka nikmati.

Lebih parah lagi, pengenalan Cybertruck yang dinanti-nanti telah berujung pada telepon kesuksesan yang jauh dari harapan. Setelah debutnya pada 2019, Cybertruck mulai dipasarkan pada akhir 2023, dan Musk mengharapkan penjualan tahunan sebanyak 250.000 unit.

Namun, analisis menunjukkan bahwa prediksi penjualan sebenarnya hanya berkisar sekitar 48.500 unit, sangat kontras dengan ekspektasi awal yang tinggi. Selain itu, Cybertruck menghadapi masalah serius, mulai dari isu keamanan hingga masalah teknis yang menyebabkan penarikan kembali produk dari pasar. Keadaan ini semakin memperburuk citra evolusi teknologi Tesla.

Kekhawatiran investor dan pengguna semakin intensif mengingat bahwa beberapa insiden terkait Cybertruck mulai muncul secara berkala. Kasus-kasus seperti kebocoran minyak dan kegagalan sistem menjadi berita yang mengganggu citra produk yang harusnya inovatif ini. Berbagai keluhan tentang kinerja mobil juga berdampak negatif pada reputasi Musk dan produk-produk yang dia luncurkan, memudarkan harapan dan keyakinan yang sempat dipegang banyak orang.

Seluruh kejadian ini menunjukkan betapa kompleksnya perjalanan bisnis Elon Musk. Dari investor yang mulai ragu hingga pengguna yang kehilangan kepercayaan, perubahan nasib dan tanda-tanda kehancuran ini membawa pertanyaan besar mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kehidupan dan bisnis Elon Musk.

Dalam dunia teknologi yang bergerak cepat ini, penting untuk mengikuti perkembangan selanjutnya untuk memahami dampak dari semua perubahan ini pada kekayaan dan karier Elon Musk.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved