Sumber foto: iStock

GPS Kena Spoofing! FCC Siapkan Teknologi Baru untuk Navigasi Masa Depan

Tanggal: 16 Mar 2025 14:01 wib.
Tampang.com | Dalam era modern ini, teknologi Global Positioning System (GPS) telah menjadi salah satu inovasi yang sangat membantu dalam navigasi, baik untuk perjalanan darat maupun udara. Fitur GPS tidak hanya memberikan petunjuk arah bagi pengguna saat berkendara, tetapi juga memainkan peran penting dalam memastikan keselamatan penerbangan dengan membantu pilot melacak posisi pesawat secara akurat. 

Namun, seiring berjalannya waktu, muncul isu serius terkait garapan ini, yaitu fenomena spoofing. Sejak tahun 2023, terjadi peningkatan laporan gangguan GPS yang disebut sebagai spoofing, yang mana dapat mengubah atau mengacaukan sinyal GPS, sehingga berpotensi menimbulkan masalah besar, termasuk risiko kecelakaan pesawat.

Pamor GPS yang sudah menjadi tulang punggung sistem navigasi membuat masalah ini semakin mengkhawatirkan. Dengan adanya spoofing, pesawat bisa saja menyimpang dari jalur yang seharusnya diperuntukkan baginya. Beberapa laporan mengungkapkan bahwa pilot bisa jadi tidak menyadari bahwa mereka telah kecewa dari rute yang benar, yang tentu berisiko menambah kemungkinan terjadi kecelakaan. Hal ini memicu alarm tentang ketergantungan yang berlebihan kepada satu sistem navigasi yang sangat vital ini.

Dalam situasi yang semakin mengkhawatirkan ini, Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat merespons dengan merencanakan pemungutan suara untuk mencari alternatif bagi sistem GPS yang selama ini diandalkan. Ketua FCC, Brendan Carr, dalam beberapa kesempatan menegaskan pentingnya pengembangan teknologi baru yang mampu menggantikan atau melengkapi sistem GPS yang ada. 

Pernyataan Carr mencerminkan kekhawatiran yang melingkupi ketergantungan pada sistem tunggal yang dapat membuat bangsa rentan terhadap ancaman, baik di bidang ekonomi maupun keamanan nasional. Menurut Carr, gangguan pada GPS tidak hanya bisa menimbulkan kerugian besar dalam bidang ekonomi, tetapi juga dapat menciptakan risiko signifikan terhadap keamanan nasional.

Komisi tersebut berencana untuk melakukan pemungutan suara pada tanggal 27 Maret, yang akan membuka jalan bagi eksplorasi sistem Penentuan Posisi, Navigasi, dan Waktu (PNT) alternatif lainnya. Langkah ini diharapkan akan melibatkan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, dan ahli teknologi untuk mendorong pengembangan solusi PNT yang baru. 

Dalam konteks ini, sangat penting untuk mencari teknologi yang tidak hanya mampu memberikan solusi untuk menggantikan di mana GPS mengalami masalah, tetapi juga memberikan tingkat keandalan dan akurasi yang lebih tinggi.

GPS sendiri memainkan peran yang sangat fundamental dalam penerbangan modern. Sebelum kehadiran GPS, pesawat mengandalkan perangkat darat mahal yang memancarkan sinyal radio untuk membimbing mereka selama penerbangan hingga pendaratan. Dengan adanya teknologi GPS, proses tersebut menjadi lebih efisien dan ekonomis. 

Namun, hal ini tidak berarti bahwa GPS bebas risiko. Ketergantungan yang tinggi terhadap sinyal satelit yang dipancarkan dari orbit Bumi menengah membuat sistem ini rentan terhadap beberapa gangguan, termasuk yang bersumber dari aktivitas manusia, seperti spoofing.

Kekhawatiran ini tidak hanya datang dari FCC tetapi juga telah disuarakan oleh sejumlah tokoh penting, termasuk mantan Presiden Donald Trump. Selama beberapa tahun, ada seruan dari anggota parlemen bipartisan untuk tindakan lebih lanjut guna mengatasi potensi ancaman yang muncul dari gangguan GPS. Tindakan ini sangat penting mengingat dunia semakin mengandalkan teknologi dalam aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam sektor penerbangan yang sangat sensitif dan berisiko.

Para ahli juga menunjukkan bahwa perlunya pengembangan sistem alternatif tidak hanya berpijak pada potensi risiko di dunia penerbangan, namun juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap berbagai sektor lain, seperti logistik, pertanian, dan sektor transportasi umum. Dalam hal ini, melibatkan kekuatan kolaborasi antar disiplin menjadi kunci untuk menciptakan solusi inovatif yang berkelanjutan.

Dengan pertimbangan yang mendalam, FCC dan para pemangku kepentingan diharapkan mampu merumuskan langkah strategis yang bisa membawa inovasi baru di bidang navigasi dan teknologi penentuan posisi. 

Mencari alternatif selain GPS adalah langkah cerdas yang bukan hanya berorientasi pada penyelesaian isu mendesak, tetapi juga untuk memastikan bahwa negara tetap memiliki kapasitas yang kuat dalam menghadapi tantangan yang datang. Peningkatan kemampuan dan ketahanan sistem navigasi pada akhirnya akan menguntungkan berbagai aspek kehidupan dan meningkatkan keamanan secara keseluruhan. 

Dalam pandangan jangka panjang, menjadikan sistem navigasi lebih beragam dengan adanya teknologi baru tidak hanya penting untuk sektor penerbangan, tetapi juga untuk menciptakan ketahanan yang lebih baik di tengah perubahan dan ancaman global yang terus berkembang. Hal ini mencerminkan bahwa inovasi dalam teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat diabaikan dan harus terus diperbaharui guna menjaga keselamatan dan efisiensi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved