Sumber foto: iStock

Google Wacanakan Pakai Tenaga Nuklir Sebagai Energi Pusat Data

Tanggal: 8 Okt 2024 22:23 wib.
Google tengah menjalankan kolaborasi dengan perusahaan listrik di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain guna meneliti pemanfaatan tenaga nuklir sebagai sumber energi yang potensial untuk mendukung operasional pusat data perusahaannya. Upaya ini menunjukkan minat yang meningkat terhadap energi nuklir dalam mendukung perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Dalam konteks pasar AS yang sangat teregulasi di mana Google tidak bisa membeli listrik secara langsung, perusahaan ini bekerja sama dengan mitra utilitas dan penghasil listrik untuk mencari solusi bagaimana teknologi baru seperti nuklir dapat diintegrasikan ke dalam jaringan. Amanda Peterson Corio, kepala global energi pusat data di Google milik Alphabet Inc., menyatakan bahwa penggunaan energi nuklir dapat menjadi pilihan, terutama di negara-negara seperti Jepang.

Langkah serupa juga telah diambil oleh perusahaan teknologi lainnya, seperti Microsoft Corp dan Amazon.com Inc, yang telah menginvestasikan dalam penggunaan energi nuklir sebagai sumber tenaga rendah karbon yang stabil guna memenuhi tingginya permintaan listrik dari pusat data mereka serta meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi.

Microsoft, secara khusus, telah sepakat untuk membeli listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island yang sudah tutup di Pennsylvania, sementara Amazon baru-baru ini memperoleh pusat data bertenaga nuklir di negara bagian AS yang sama. Untuk Google, memiliki sumber energi yang berkelanjutan dan tidak terputus menjadi hal sangat vital dalam merencanakan pertumbuhan jangka panjang.

Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan energi nuklir dalam operasional pusat data telah menjadi perhatian serius bagi perusahaan teknologi besar. Selain mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar fosil, energi nuklir juga memberikan kestabilan pasokan energi yang sangat diinginkan oleh perusahaan seperti Google, Microsoft, dan Amazon.

Menilik manfaat yang ditawarkan, pemakaian energi nuklir dalam operasional pusat data memiliki potensi untuk menjadi model yang bisa diadopsi oleh perusahaan lain di sektor teknologi. Keterlibatan perusahaan-perusahaan teknologi besar dalam memanfaatkan energi nuklir juga dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan citra energi nuklir sebagai sumber energi yang aman dan berkelanjutan.

Dalam konteks Indonesia, pemanfaatan energi nuklir dalam operasional pusat data juga dapat dijadikan sebagai topik yang menarik. Dengan tingginya pertumbuhan industri digital di tanah air, pemakaian energi nuklir sebagai sumber energi untuk pusat data mungkin menjadi pilihan yang layak untuk dipertimbangkan di masa depan.

Dalam hal ini, pembentukan kebijakan yang mendukung penggunaan energi nuklir dalam industri pusat data perlu dipertimbangkan dengan cermat. Selain pendekatan peraturan, keterlibatan aktif pemerintah dalam memfasilitasi pengembangan teknologi nuklir yang aman dan ramah lingkungan menjadi hal penting untuk mendorong pemanfaatan sumber energi ini dalam operasional pusat data di Indonesia.

Selain itu, edukasi masyarakat tentang manfaat energi nuklir sebagai sumber energi yang berkelanjutan juga perlu ditingkatkan agar pemahaman yang lebih baik dapat dihasilkan, sehingga upaya untuk memanfaatkan energi nuklir dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Berdasarkan perkembangan ini, investasi dalam pengembangan teknologi nuklir yang aman dan ramah lingkungan dapat menjadi langkah penting dalam mendukung pertumbuhan industri pusat data di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan potensi energi nuklir sebagai sumber energi yang berkelanjutan dan stabil untuk mendukung keberlanjutan industri teknologi informasi dan komunikasi di tanah air.

Dalam perkembangan industri teknologi global yang semakin maju, penggunaan energi nuklir sebagai sumber energi untuk pusat data perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan Amazon menjadi sebuah inovasi yang menjanjikan. Upaya-upaya ini tidak hanya mendukung pertumbuhan industri teknologi, namun juga memiliki dampak positif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Pemanfaatan energi nuklir dalam pusat data menjadi penting untuk memastikan kelangsungan operasional serta pertumbuhan jangka panjang dari perusahaan teknologi. Sejalan dengan tuntutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketidakpastian pasokan listrik dari sumber energi lainnya, energi nuklir muncul sebagai pilihan yang menarik dan berpotensi dalam menyokong keberlanjutan operasional pusat data perusahaan teknologi.

Oleh karena itu, kolaborasi antara perusahaan teknologi dan industri nuklir guna memanfaatkan energi nuklir dalam operasional pusat data menjadi hal yang wajar. Keberlangsungan industri teknologi dan respons terhadap isu perubahan iklim menjadi alasan utama mengapa penggunaan energi nuklir perlu diperhitungkan secara serius dalam renacana pengembangan pusat data di masa depan.

Dalam konteks global, peran negara-negara dalam mendukung pengembangan energi nuklir yang aman dan berkelanjutan juga menjadi kunci dalam menghadirkan solusi energi yang baru dan inovatif. Upaya kolaborasi yang melibatkan perusahaan teknologi, pemerintah, dan industri nuklir menjadi kritis dalam memastikan bahwa pemanfaatan energi nuklir dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kemajuan teknologi dan keberlanjutan lingkungan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved