Google Ungkap Pusat AI RI di Sumatra dan Kalimatan
Tanggal: 8 Nov 2024 19:07 wib.
Indonesia telah memasuki era kecerdasan buatan (artificial intelligence) bersama dengan banyak masyarakat dunia. Kehadiran teknologi AI mulai merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Dalam Laporan e-Conomy SEA 2024 yang diterbitkan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, terungkap bahwa beberapa daerah di Indonesia menjadi pusat minat dan permintaan terhadap AI.
Volume pencarian terkait AI diukur dalam laporan ini, yang disusun berdasarkan populasi internet setiap pasar. Hal ini menunjukkan bahwa minat dan permintaan AI tidak terbatas hanya di Pulau Jawa, tetapi juga tersebar di daerah-daerah lain di Indonesia.
Jakarta, sebagai pusat ekonomi dan teknologi di Indonesia, menjadi salah satu daerah yang memimpin dalam minat terhadap AI. Sementara di luar Jakarta, terdapat dua daerah lain yang menonjol, yaitu Kepulauan Riau dan Kalimantan Timur.
Selain itu, laporan juga mencantumkan industri-industri yang memiliki minat paling tinggi terhadap AI. Posisi teratas ditempati oleh industri pemasaran (marketing), diikuti oleh industri permainan (gaming) dan industri pendidikan. Data dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa minat terhadap AI tercermin dari topik pencarian yang relevan dengan setiap industri.
Selain itu, perkembangan AI juga telah merambah ke berbagai aplikasi. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa terdapat tiga aplikasi yang memiliki fitur AI di dalamnya, yakni terkait kreasi konten, efek foto, dan edit video. Sementara penggunaan fitur AI dalam kreasi konten dan efek foto masing-masing mencapai 9%, penggunaan dalam edit video sebesar 7%. Serta masih terdapat 69% aplikasi lain yang juga telah mengintegrasikan fitur AI di dalamnya.
Laporan ini tidak hanya membahas mengenai teknologi AI, tetapi juga menyentuh aspek ekonomi digital di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi digital diproyeksikan mencapai US$90 miliar pada tahun ini.
Selain itu, laporan juga mengungkapkan bahwa konsumen dan kreator di Indonesia cenderung menggunakan bahasa lokal dalam kegiatan online mereka. Sebanyak 88% kreator di Indonesia diketahui lebih suka untuk membuat konten dalam bahasa Indonesia.
Data dari laporan ini menjadi bukti bahwa kecerdasan buatan (AI) telah merasuki berbagai sektor di Indonesia, dan bukan hanya selbatas tren di pasar metropolitan seperti Jakarta. Perkembangan AI yang menyebar ke daerah-daerah lain di Indonesia menandakan bahwa teknologi ini memiliki potensi besar dalam mendukung perkembangan ekonomi digital di berbagai wilayah di Indonesia.
Kehadiran pusat AI di Sumatra dan Kalimantan yang diungkapkan oleh Google menunjukkan bahwa perusahaan teknologi raksasa tersebut telah mengakui potensi besar dari kedua pulau tersebut dalam mengembangkan teknologi AI. Diharapkan, dengan fokus pada Sumatra dan Kalimantan, perkembangan dan penerapan teknologi AI dapat semakin merata di berbagai daerah di Indonesia.
Hal ini akan membawa dampak positif dalam mengakselerasi transformasi digital di tanah air, serta membuka peluang bagi pengembangan ekosistem teknologi dan inovasi di wilayah-wilayah tersebut.
Dengan demikian, langkah-langkah implementasi AI di daerah-daerah terpencil dan berkembang di Indonesia dapat menjadi salah satu upaya strategis dalam mendukung inklusi digital dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.