Sumber foto: iStock

Google Ungkap Fenomena Bahasa Indonesia sebagai Kunci Sukses Aplikasi di Indonesia

Tanggal: 8 Nov 2024 19:09 wib.
Google baru-baru ini mengungkap hasil menarik melalui laporan e-Conomy SEA 2024, yang menyatakan bahwa konsumen internet dan pengguna aplikasi digital di Indonesia lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dalam berinteraksi dengan aplikasi dan konten digital. Temuan ini menjadi sorotan penting dalam memahami pola perilaku pengguna digital di Indonesia.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, diketahui bahwa pengguna aplikasi di Indonesia cenderung menghindari penggunaan bahasa asing. Bahasa Indonesia menjadi pilihan utama dalam berbagai aktivitas digital, mulai dari pencarian informasi hingga berbelanja online. 

Salah satu temuan menarik dalam laporan tersebut adalah dominasi penggunaan bahasa Indonesia di berbagai platform e-commerce. Sekitar 80 persen konsumen e-commerce lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia dalam bertransaksi online. Hal ini menunjukkan tingginya preferensi konsumen untuk berinteraksi dengan aplikasi dan situs web e-commerce dalam bahasa ibu mereka.

Tak hanya di sektor e-commerce, bahasa Indonesia juga mendominasi penggunaan di platform makanan dan transportasi, mencapai 77% penggunaan dibandingkan dengan 22% dalam bahasa Inggris. Begitu juga dalam sektor perjalanan online dan keuangan digital, dimana penggunaan bahasa Indonesia masing-masing mencapai 69% dan 72%. Fenomena ini menggambarkan kedekatan pengguna Indonesia terhadap konten digital yang disajikan dalam bahasa yang mereka pahami dengan baik.

Penggunaan bahasa Indonesia juga terlihat pada aktivitas streaming video, dimana mencapai 75% dibandingkan dengan bahasa Inggris yang mencapai 24%, dan bahasa lainnya hanya 1%. Hal ini menunjukkan bahwa konten video dalam bahasa Indonesia lebih diminati oleh pengguna di Indonesia.

Selain itu, tren penggunaan bahasa Indonesia juga terlihat dalam pembuatan konten video oleh para kreator. Sebanyak 88% kreator cenderung lebih memilih untuk membuat konten dalam bahasa Indonesia, memperkuat pola perilaku pengguna terhadap konten digital berbahasa Indonesia.

Laporan e-Conomy SEA 2024 juga mengungkapkan fakta menarik terkait pertumbuhan kategori kreasi konten video di Indonesia. Dari laporan tersebut, dapat diketahui bahwa kategori game masih mendominasi, diikuti oleh kategori makanan dan minuman, serta mode dan gaya. Pertumbuhan influencer video rata-rata mencapai 7%, menyoroti potensi yang terus berkembang di sektor kreator konten digital di Indonesia.

Selain itu, laporan juga mencatat nilai transaksi digital sepanjang tahun 2024 yang diperkirakan mencapai US$90 miliar. Terjadi peningkatan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 13% dari tahun sebelumnya, dengan proyeksi akan terus meningkat hingga mencapai US$200-300 miliar pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan potensi pasar digital Indonesia yang terus berkembang.

Hasil laporan e-Conomy SEA 2024 ini memberikan gambaran yang jelas tentang pola perilaku pengguna digital di Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai pilihan utama untuk berinteraksi dengan aplikasi dan konten digital merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh para pelaku industri digital dalam menyajikan layanan dan konten yang relevan bagi pengguna di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved