Google Memecat Seorang Engineer (insinyur) Cloud setelah Protes Soal Genosida di Konferensi Israel

Tanggal: 13 Mar 2024 23:39 wib.
Kejadian kontroversial baru-baru ini melibatkan pemecatan seorang insinyur Cloud oleh Google setelah ia menginterupsi pidato Barak Regev, Direktur Pelaksana Bisnis Google di Israel, dalam sebuah acara teknologi di New York. Keputusan keras ini diambil setelah insinyur tersebut menyampaikan penolakan terhadap pembangunan teknologi yang mendukung genosida atau pengawasan.

Menurut laporan CNBC global, insinyur Google yang tak disebutkan namanya itu dengan lantang menyatakan, "Saya seorang insinyur perangkat lunak Google dan saya menolak membangun teknologi yang mendukung genosida atau pengawasan." Video insiden ini menjadi viral di media sosial, terunggah oleh jurnalis lepas Caroline Haskins, menunjukkan insinyur tersebut berteriak dengan penuh emosi.

Keputusan ini muncul dalam konteks kontrak senilai USD 1,2 miliar yang dikenal sebagai Proyek Nimbus. Kontrak ini dimenangkan oleh Google dan Amazon untuk menyediakan kebutuhan militer Israel, termasuk penyediaan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi canggih lainnya.

Proyek Nimbus telah menjadi sumber kontroversi sebelumnya, terutama setelah sekelompok karyawan Google menerbitkan surat terbuka tahun lalu. Surat tersebut mendesak perusahaan untuk membatalkan proyek ini, sekaligus menyerukan penolakan terhadap "kebencian, pelecehan, dan pembalasan" yang dialami pekerja Arab, Muslim, dan Palestina di dalam perusahaan.

Ketegangan dan perpecahan pandangan di dalam Google terkait proyek militer Israel mencerminkan kompleksitas etika dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh sebagian besar karyawan. Pemecatan insinyur tersebut mungkin menunjukkan bahwa Google berusaha mempertahankan kebijakannya dan menekankan pentingnya menjaga integritas dan nilai-nilai perusahaan di tengah isu-isu kontroversial yang melibatkan proyek-proyek militer di seluruh dunia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved