Google Makin Ditinggal, Gen Z Kini Pindah ke Penggantinya
Tanggal: 14 Sep 2024 05:26 wib.
Istilah "Googling" yang biasanya merujuk pada kegiatan mencari informasi di internet menggunakan mesin pencarian Google, kini mulai kehilangan popularitasnya di kalangan generasi muda. Penelitian telah menunjukkan bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, tidak lagi menggunakan Google sebagai mesin pencari utama ketika mencari informasi online.
Gen Z merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini merupakan generasi pertama yang tumbuh dengan internet sepanjang masa hidup mereka. Mark Shmulik, seorang analis internet dari Bernstein Research, menyatakan bahwa Gen Z sudah mulai beralih ke platform lain untuk mencari informasi. Hal ini terlihat dari minimnya penggunaan kata "Google" sebagai kata kerja, yang menandakan bahwa cara mereka berinteraksi dengan internet telah mengalami perubahan.
Menurut Shmulik, analisis menunjukkan bahwa Gen Z lebih sering menggunakan aplikasi TikTok daripada Google ketika mencari rekomendasi restoran dan hotel. Mereka juga cenderung mencari rekomendasi produk yang ingin mereka beli di platform e-commerce seperti Amazon melalui kreator konten. Gen Z juga sering menggunakan kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT untuk menyelesaikan tugas-tugas rumah mereka.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor dan Talker Research terhadap 2.000 warga Amerika pada April 2024, Bernstein menyimpulkan bahwa 45% Gen Z lebih memilih melakukan "pencarian sosial" melalui platform seperti TikTok dan Instagram daripada menggunakan Google. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan generasi milenial (35%), Gen X (20%), dan yang paling rendah adalah pada generasi Boomer (kurang dari 10%).
Tidak hanya itu, seiring bertambahnya usia Gen Z, mereka semakin mengandalkan media sosial sebagai mesin pencari utama mereka. Menurut Shmulik, hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Gen Z tumbuh di era internet yang sudah matang, di mana mereka terbiasa untuk langsung mengakses informasi dari sumbernya.
Data dari GWI Core menunjukkan bahwa sekitar 40% Gen Z menggunakan media sosial sebagai mesin pencari utama untuk merek, produk, dan layanan pada tahun 2016, dan angka ini meningkat hingga hampir 52% pada tahun 2023.
Selain itu, platform media sosial seperti Instagram dan TikTok juga menyediakan berbagai fitur e-commerce dan iklan yang disesuaikan untuk menarik para generasi muda. Bahkan pada tahun 2023, pendapatan iklan dari anak-anak di bawah umur di Amerika Serikat mencapai US$11 miliar.
Perubahan perilaku ini juga dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam merancang strategi pemasaran, terutama dalam hal penggunaan platform dan cara berinteraksi dengan konsumen Gen Z. Trend ini menunjukkan pergeseran cara konsumen, terutama yang berasal dari Gen Z, melakukan pencarian dan berinteraksi dengan informasi di dunia online. Mereka lebih cenderung mengandalkan media sosial daripada mesin pencarian konvensional seperti Google.