Sumber foto: iStock

Google Hadirkan Senjata Rahasia Lawan Penipu Telepon: Fitur Deteksi Canggih Ini Bisa Selamatkan Rekening Anda!

Tanggal: 28 Mei 2025 11:26 wib.
Penipuan melalui sambungan telepon atau pesan kini menjadi salah satu modus paling sering digunakan oleh pelaku kejahatan digital untuk menguras isi rekening korban. Fenomena ini telah menyebabkan kerugian finansial besar dan membuat banyak orang kehilangan tabungan yang telah dikumpulkan bertahun-tahun. Menghadapi ancaman yang terus berkembang ini, Google mengambil langkah strategis dengan memperkenalkan fitur canggih yang bertujuan melindungi para pengguna dari jebakan para penipu.

Fitur ini pertama kali diperkenalkan pada gelaran Google I/O 2024 lalu dan langsung mencuri perhatian. Fungsinya cukup revolusioner: mendeteksi kemungkinan penipuan saat sedang berlangsungnya percakapan melalui telepon. Google melengkapi perangkatnya dengan teknologi pintar yang dapat mendengarkan dan menganalisis pola bahasa dalam panggilan suara. Jika sistem mendeteksi percakapan yang mengarah pada tindakan penipuan, maka peringatan visual akan langsung muncul di layar ponsel pengguna.

Contoh peringatan yang ditampilkan bisa berupa notifikasi seperti: “Aktivitas mencurigakan terdeteksi untuk panggilan ini.” Selain itu, pengguna juga diberikan opsi berupa tombol “Akhiri Panggilan” atau fitur untuk menandai panggilan tersebut sebagai “Bukan Penipuan.” Ini memberikan kontrol penuh kepada pengguna dalam mengambil tindakan cepat sebelum mereka jatuh ke dalam perangkap.

Fitur mutakhir ini sementara dirilis khusus untuk pengguna ponsel Google Pixel, mulai dari seri Pixel 6 hingga Pixel 8a, dan tentunya sudah tertanam secara penuh pada Pixel 9. Kehebatan fitur ini didukung oleh teknologi Gemini Nano, yakni model kecerdasan buatan (AI) berukuran kecil namun sangat canggih yang dirancang oleh Google sendiri.

Teknologi ini tidak bekerja secara sembarangan. Google menekankan bahwa model pembelajaran mesin yang digunakan memiliki kemampuan untuk membedakan antara percakapan normal dengan pola yang biasanya ditemukan dalam praktik penipuan. Misalnya, jika seorang penelepon mencoba mendapatkan informasi pribadi seperti nomor rekening, OTP, atau PIN, sistem akan langsung merespons dengan sinyal peringatan.

Yang menarik, Google juga memberi perhatian serius pada aspek privasi pengguna. Mereka menegaskan bahwa percakapan yang dianalisis oleh sistem tidak disimpan secara lokal di perangkat, dan juga tidak dikirim ke server Google dalam bentuk audio mentah atau transkrip penuh. Semua proses analisis dilakukan secara lokal, sehingga pengguna tetap bisa merasa aman bahwa data pribadinya tidak disalahgunakan atau diakses oleh pihak lain.

Namun, pengguna tetap perlu mengaktifkan fitur ini secara manual. Cara mengaktifkannya pun cukup mudah: buka aplikasi Telepon Google, masuk ke menu Setelan, lalu pilih opsi Deteksi Penipuan. Di sana, pengguna bisa memilih untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur ini, bahkan menyesuaikannya untuk hanya bekerja pada panggilan tertentu. Fleksibilitas ini membuat fitur deteksi penipuan terasa personal dan tidak mengganggu pengalaman bertelepon secara umum.

Fitur ini akan diluncurkan secara bertahap ke lebih banyak pengguna Android dalam waktu dekat. Meskipun saat ini masih terbatas untuk perangkat Pixel, langkah ini menunjukkan arah masa depan teknologi keamanan yang lebih proaktif dan adaptif terhadap ancaman digital yang terus berubah.

Keberadaan fitur ini jelas merupakan angin segar di tengah maraknya penipuan online. Dengan berbagai modus baru yang kian licik, dari penipuan investasi, hadiah palsu, hingga penyamaran sebagai petugas resmi bank atau pemerintah, pengguna ponsel pintar kini memiliki perlindungan ekstra yang bisa mengurangi risiko kehilangan uang.

Penipuan digital bukan lagi sekadar ancaman kecil, tapi telah menjadi bentuk kejahatan siber yang terorganisir dan seringkali melibatkan jaringan internasional. Maka, kehadiran teknologi seperti ini sangat diperlukan, terutama di tengah masyarakat yang semakin bergantung pada layanan digital dan komunikasi daring.

Langkah Google dalam mengintegrasikan AI untuk deteksi penipuan juga bisa menjadi inspirasi bagi penyedia layanan lain untuk ikut serta membangun ekosistem digital yang lebih aman. Dengan menggabungkan inovasi dan perlindungan privasi yang seimbang, perusahaan teknologi dapat membantu mengurangi tingkat kejahatan digital secara signifikan.

Namun demikian, peran pengguna tetap menjadi yang utama. Teknologi secanggih apa pun tetap memerlukan kesadaran dari pengguna untuk tetap waspada, tidak sembarangan memberikan data pribadi, dan selalu berhati-hati dalam menerima panggilan atau pesan dari nomor tak dikenal.

Kesimpulannya, fitur deteksi penipuan milik Google adalah bentuk inovasi yang sangat relevan dan tepat waktu. Ia tidak hanya memberikan rasa aman tambahan, tapi juga membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi sekutu terbaik manusia dalam menghadapi kejahatan modern. Semoga ke depannya, fitur seperti ini bisa dinikmati lebih luas dan menjadi standar perlindungan di setiap perangkat digital.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved