Google Ditinggal, 300 Juta Orang Sudah Kecanduan ChatGPT
Tanggal: 9 Des 2024 10:52 wib.
OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan yang terkenal karena ChatGPT, telah mencapai tonggak sejarah baru. CEO mereka, Sam Altman, mengumumkan bahwa platform mereka kini memiliki 300 juta pengguna aktif mingguan.
Menurut CNBC Internasional, perusahaan ini menargetkan memperoleh 1 miliar pengguna aktif di tahun mendatang. Rencana pertumbuhan masa depan OpenAI ini menandai kemajuan yang signifikan setelah popularitas yang meledak dua tahun lalu.
Selain pertumbuhan dalam jumlah pengguna, valuasi perusahaan juga melonjak sebesar US$157 miliar selama periode tersebut. Bahkan Microsoft memberikan investasi sebesar US$13 miliar kepada OpenAI. Namun, popularitas ini juga membawa persaingan yang cukup sengit dari perusahaan teknologi lain yang mulai mengembangkan chatbot dan alat kecerdasan buatan mereka sendiri.
Para pesaing utama OpenAI di pasar kecerdasan buatan ini antara lain Anthropic oleh Amazon, xAI milik Elon Musk, serta produk-produk dari Google, Meta, dan Microsoft. Segmen ini semakin ramai dengan banyak pemain baru yang berlomba-lomba menawarkan inovasi AI generatif.
Dalam upaya untuk terus mengembangkan perusahaan, OpenAI bahkan merekrut kepala pemasaran pertamanya. Kate Rouch yang sebelumnya bekerja di Coinbase ditunjuk untuk menduduki posisi tersebut. Langkah ini memberikan pertanda bahwa OpenAI akan meningkatkan fokus pada pemasaran demi mengembangkan basis pengguna platform mereka.
Sementara itu, inovasi terbaru yang dilakukan OpenAI adalah meluncurkan fitur pencarian dalam ChatGPT, menantang dominasi Google dalam industri mesin pencarian. Fitur ini memberikan informasi skor pertandingan olahraga, harga saham, berita, dan lainnya dalam hitungan menit. SearchGPT, begitu fitur ini disebut, merupakan hasil kerja sama OpenAI dengan perusahaan berita dan data.
Pengumuman ini membuat investor Google khawatir akan dampak teknologi ChatGPT terhadap pangsa pasar Google Search. Sejak peluncurannya pada November 2022, ChatGPT dinilai mampu memberikan alternatif sumber informasi online bagi pengguna yang selama ini mengandalkan Google Search.
Menariknya, kehadiran SearchGPT juga membuat OpenAI bersaing dengan salah satu investor terbesarnya, yaitu Microsoft yang memiliki platform pencarian Bing dan fitur Copilot yang tertanam di Windows. CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa fitur pencarian adalah favorit mereka sejak peluncuran ChatGPT.
Teknologi di balik fitur ini menggunakan model kecerdasan buatan terbaru yang diberi nama GPT-4o. OpenAI menegaskan bahwa fitur pencarian mereka memberikan cara mencari informasi yang lebih alami dan intuitif serta memberikan jawaban yang mirip dengan percakapan dengan manusia.
Fitur pencarian ChatGPT membantu pengguna mencari informasi dari mesin pencarian pihak ketiga dan mitra perusahaan berita. CEO Sam Altman mengatakan bahwa ia melihat fitur pencarian ini memberikan kemudahan dalam mencari informasi, terutama untuk pertanyaan yang membutuhkan riset kompleks. Dia juga berencana untuk terus memperbarui fitur ini agar dapat memberikan respons berupa halaman web khusus sesuai kebutuhan pengguna.
Untuk menjaga keaslian informasi, ChatGPT juga memberikan link sumber artikel dan blok dalam jawabannya. Beberapa perusahaan berita mitra OpenAI antara lain Associated Press, Reuters, Axel Springer, Conde Nast, Hearst, Dotdash Meredith, Financial Times, News Corp., Le Monde, The Atlantic, Time, dan Vox Media.
Kehadiran SearchGPT diharapkan tidak hanya membantu OpenAI untuk bersaing di pasar mesin pencarian, tetapi juga untuk memperkuat dominasinya di industri kecerdasan buatan. Dengan pertumbuhan pengguna yang terus meningkat, serta inovasi-inovasi baru yang mereka tawarkan, tampaknya OpenAI masih memiliki potensi besar untuk mencapai tujuan ambisiusnya.
Dengan perkembangan yang begitu pesat, kita dapat menyaksikan dinamika persaingan di industri kecerdasan buatan dan mesin pencarian yang semakin menarik untuk diikuti. Sementara itu, bagi pengguna, hadirnya SearchGPT dapat menjadi alternatif yang menarik dalam mencari informasi, memberikan pengalaman pencarian yang lebih personal dan intuitif.
Di sisi lain, kompetisi yang semakin sengit ini juga dapat memicu inovasi baru dari para pemain utama di industri teknologi. Terlepas dari persaingan yang ada, hal ini tentunya juga akan memberikan dampak positif bagi pengembangan teknologi kecerdasan buatan secara keseluruhan.