Google Calendar Hapus Sejumlah Hari Libur di 2025, Apa Alasannya?
Tanggal: 18 Feb 2025 08:25 wib.
Google Calendar. Keputusan ini disebut sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi secara global, tetapi banyak pengguna yang merasa kecewa.
Lantas, hari libur apa saja yang dihapus? Mengapa Google mengambil langkah ini? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Google Calendar Hapus Beberapa Peringatan, Ini Daftarnya
Mulai tahun 2025, sejumlah hari peringatan yang sebelumnya tercantum di Google Calendar tidak akan lagi ditampilkan secara otomatis. Beberapa di antaranya adalah:
Black History Month (Februari)
Pride Month (Juni)
Keputusan ini menuai reaksi dari berbagai pihak, terutama karena peringatan tersebut memiliki nilai historis dan sosial yang cukup besar.
Menurut laporan dari The Verge, langkah ini bukan tanpa alasan. Google menyatakan bahwa perubahan ini terjadi setelah perusahaan mengalihkan sumber informasi hari libur ke situs timeanddate.com, yang secara otomatis mencantumkan hari libur resmi di berbagai negara.
Mengapa Google Menghapus Hari Peringatan Tertentu?
Juru bicara Google, Madison Cushman Veld, mengungkapkan bahwa sebelumnya Google Calendar menambahkan berbagai peringatan secara manual berdasarkan permintaan dari berbagai negara. Namun, sistem ini dianggap tidak efisien dan sulit dikelola secara global.
"Kami menerima masukan bahwa beberapa perayaan dan peringatan hilang di beberapa negara. Untuk mengatasinya, kami secara manual menambahkan ratusan momen penting. Namun, dalam skala global, hal ini tidak dapat dipertahankan atau diukur secara efektif," jelas Veld.
Sebagai solusinya, sejak pertengahan 2024, Google hanya akan menampilkan hari libur nasional dan peringatan resmi yang tercatat di timeanddate.com. Sementara itu, pengguna yang ingin tetap memperingati hari-hari tertentu bisa menambahkannya secara manual di Google Calendar mereka masing-masing.
Reaksi Pengguna: Kecewa dan Frustrasi
Keputusan ini memicu reaksi keras dari pengguna media sosial. Banyak yang menyatakan kekecewaan karena peringatan penting seperti Black History Month dan Pride Month kini harus ditambahkan sendiri secara manual.
Beberapa pengguna juga mempertanyakan apakah langkah ini merupakan bagian dari strategi Google untuk mengurangi dukungan terhadap keberagaman dan inklusivitas.
Sebelumnya, Google memang sempat mengubah kebijakan terkait keberagaman di lingkungan kerja. Perusahaan ini dikabarkan mencabut inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) setelah adanya perintah dari pemerintahan Amerika Serikat yang membatasi program tersebut.
Google Juga Lakukan Perubahan Lain, Ini Daftarnya
Selain menghapus beberapa peringatan di Google Calendar, perusahaan juga melakukan perubahan lain yang cukup kontroversial, antara lain:
Mengubah nama "Teluk Meksiko" menjadi "Teluk Amerika"
Mengubah nama "Gunung McKinley" untuk gunung di Alaska
Langkah-langkah ini semakin memperkuat spekulasi bahwa Google mungkin sedang menyesuaikan kebijakan mereka dengan dinamika politik di Amerika Serikat.
Bagaimana Pengguna Bisa Menyesuaikan Google Calendar?
Bagi pengguna yang masih ingin mencatat peringatan tertentu di Google Calendar, berikut adalah cara mudah untuk menambahkannya secara manual:
Buka Google Calendar di perangkat Anda
Klik "Buat Acara" atau "Add Event"
Masukkan nama peringatan, misalnya "Pride Month" atau "Black History Month"
Atur tanggal berulang jika ingin menjadikannya sebagai pengingat tahunan
Simpan perubahan dan pastikan sinkronisasi berjalan dengan baik
Dengan cara ini, pengguna masih bisa mempertahankan peringatan penting tanpa harus bergantung pada daftar otomatis dari Google.
Kesimpulan
Google Calendar kini hanya akan menampilkan hari libur nasional dan peringatan resmi yang terdaftar di timeanddate.com. Keputusan ini diambil karena sistem sebelumnya dianggap tidak berkelanjutan dalam skala global.
Namun, keputusan ini juga memicu kontroversi karena beberapa peringatan penting seperti Black History Month dan Pride Month harus ditambahkan secara manual oleh pengguna.
Apakah langkah ini memang murni untuk meningkatkan efisiensi atau ada alasan lain di baliknya? Bagaimana menurut Anda?