Google Berubah Total, Pemerintah Minta Jual Browser Chrome
Tanggal: 20 Nov 2024 09:59 wib.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) telah mengajukan permohonan kepada hakim untuk memaksa Google, yang dimiliki oleh Alphabet, untuk menjual bisnis browser internet Chrome. Laporan dari Bloomberg yang didasarkan pada sumber yang familiar dengan rencana tersebut menyatakan hal ini.
Selain itu, DOJ juga akan meminta kepada hakim yang memimpin sidang pada bulan Agustus lalu untuk mengambil tindakan terkait monopoli Google dalam teknologi kecerdasan buatan (AI), serta sistem operasi HP Android.
Google diyakini mengendalikan cara pengguna mengakses internet dan iklan yang muncul di perangkat mereka melalui browser Chrome yang umumnya menggunakan layanan mesin pencari Search sebagai default. Selain itu, Google juga mengumpulkan informasi penting dari bisnis iklan mereka. Diperkirakan, Google mendominasi sekitar dua per tiga pangsa pasar browser global.
Sementara DOJ menolak memberikan komentar mengenai masalah ini, pernyataan dari VP Regulatori Affairs Lee-Anne Mulholland mengungkapkan bahwa DOJ telah mendorong agenda yang dianggap radikal dan melebihi masalah hukum dalam kasus ini.
Ia juga menyatakan keprihatinannya bahwa tuntutan DOJ dapat membahayakan pengguna, seperti yang dikutip dari Reuters pada Selasa (19/11/2024).
Upaya yang dilakukan oleh DOJ merupakan langkah yang paling agresif dalam pemerintahan Joe Biden untuk membatasi monopoli raksasa teknologi.
Meskipun demikian, pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Donald Trump diprediksi akan memiliki dampak yang lebih besar terhadap kasus monopoli raksasa teknologi.
Dua bulan sebelum pemilu, Trump mengklaim akan menindak Google karena telah secara terang-terangan melawan dirinya. Namun, sebulan setelahnya, Trump mempertanyakan apakah merombak Google dengan memecah-belah perusahaan merupakan solusi terbaik.
Google dijadwalkan untuk memenuhi panggilan Hakim Distrik AS Amit Mehta dalam persidangan final pada Agustus 2025 mendatang.
Saat ini, terdapat beberapa opsi yang kemungkinan akan memengaruhi bisnis Google. Salah satunya adalah mengakhiri kontrak eksklusif dengan Apple senilai miliaran dolar AS setiap tahunnya untuk menjadikan Search sebagai layanan pencari default di iPhone, iPad, dan perangkat lainnya.
Opsi lainnya adalah Google harus melakukan divestasi atas beberapa unit bisnisnya, seperti Chrome dan Android. Pasar Chrome yang sangat besar menjadikan unit tersebut sebagai salah satu pendorong utama pendapatan Google. Ketika pengguna mendaftar Chrome dengan akun Google, perusahaan tersebut dapat menawarkan iklan pencarian yang ditargetkan secara lebih mudah.
Google membela dominasinya dalam layanan mesin pencari dengan alasan kualitas yang dimiliki. Perusahaan ini juga menyatakan bahwa mereka menghadapi persaingan sengit dengan Amazon dan layanan mesin pencari lainnya.
Perkembangan ini menandai dinamika yang signifikan dalam industri teknologi, khususnya mengenai peraturan monopoli dan pengawasan kartel. Ketegangan antara pemerintah dan perusahaan teknologi raksasa semakin menjadi sorotan publik, karena pemerintah berupaya untuk memastikan persaingan yang sehat di pasar dan melindungi kepentingan konsumen.