Google "Bersih-Bersih" Play Store, Jutaan Aplikasi Dihapus demi Kualitas
Tanggal: 5 Mei 2025 10:53 wib.
Tampang.com | Jumlah aplikasi di Google Play Store menyusut drastis dalam satu tahun terakhir. Langkah tegas Google ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan ekosistem Android, sekaligus menekan penyebaran aplikasi spam dan tidak berguna.
Jumlah Aplikasi Turun Hampir Setengah
Data dari Appfigures yang dilaporkan TechCrunch mengungkap bahwa total aplikasi Android di Play Store anjlok dari 3,4 juta menjadi hanya 1,8 juta dalam kurun waktu setahun. Ini berarti Google telah menghapus sekitar 1,6 juta aplikasi, atau mengalami penurunan sebesar 47 persen.
Standar Kualitas Baru Jadi Pemicu
Penyebab utama hilangnya jutaan aplikasi ini adalah kebijakan baru Google yang diterapkan sejak Juli 2024. Kebijakan ini memperketat standar kualitas untuk aplikasi yang boleh beredar di Play Store. Google kini tidak hanya menindak aplikasi yang rusak atau gagal dibuka, tetapi juga:
Aplikasi satu fungsi seperti hanya menampilkan wallpaper
Aplikasi statis yang sekadar memuat file PDF
Aplikasi yang tak memiliki nilai tambah atau fungsi yang jelas
Langkah ini diambil agar pengguna tidak lagi kewalahan dengan banyaknya aplikasi "sampah" dan bisa lebih mudah menemukan aplikasi yang benar-benar berguna.
Langkah Serius Google Perangi Aplikasi Berbahaya
Selain kebijakan ketat soal fungsionalitas, Google juga memperketat proses verifikasi developer, menerapkan uji coba wajib untuk akun baru, serta peninjauan manual terhadap aplikasi oleh tim manusia. Hal ini melengkapi sistem moderasi otomatis yang sebelumnya menjadi tulang punggung Play Store.
Sepanjang 2024, Google telah:
Memblokir 2,36 juta aplikasi yang melanggar kebijakan sebelum sempat dipublikasikan
Menangguhkan lebih dari 158.000 akun developer yang dicurigai berbahaya
Langkah-langkah ini juga didukung dengan penggunaan AI pendeteksi ancaman, peningkatan privasi pengguna, serta tools baru bagi pengembang.
Regulasi Uni Eropa Juga Punya Dampak
Meskipun bukan penyebab utama, aturan baru dari Uni Eropa yang mewajibkan pengembang mencantumkan nama dan alamat mereka juga menyebabkan sebagian aplikasi ditarik dari Play Store, khususnya di wilayah Eropa. Namun, efeknya tidak sebesar pengaruh kebijakan Google sendiri, karena App Store Apple juga tunduk pada regulasi yang sama namun tidak mengalami penurunan signifikan.
Jumlah Aplikasi Turun, Tapi Inovasi Tetap Jalan
Meski Play Store mengalami penyusutan besar, ekosistem Android tetap dinamis. Google melaporkan adanya peningkatan sebesar 7,1 persen dalam jumlah aplikasi baru yang dirilis sepanjang tahun ini. Artinya, pengembang masih aktif dan berinovasi, hanya saja dalam ekosistem yang kini lebih terkontrol dan berkualitas.
Dampak Positif Bagi Pengguna
Bagi pengguna Android, langkah ini bisa menjadi kabar baik. Dengan berkurangnya aplikasi spam dan berkualitas rendah, pengalaman menjelajah Play Store akan lebih aman dan menyenangkan. Pengguna juga akan lebih mudah menemukan aplikasi yang benar-benar bermanfaat, tanpa harus memilah ratusan aplikasi abal-abal.
Langkah berani Google ini menjadi sinyal bahwa perusahaan mulai menempatkan kualitas dan keamanan sebagai prioritas utama di platform digitalnya.