Google Beri Alarm Besar, Penipuan Email Makin Pintar Berkat AI — Bagaimana Cara Melindungi Akun Gmail Anda?
Tanggal: 25 Mei 2025 01:00 wib.
Google baru-baru ini mengeluarkan peringatan penting bagi jutaan pengguna Gmail terkait peningkatan kasus penipuan melalui email yang semakin marak dan berbahaya. Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) ternyata turut dimanfaatkan oleh para pelaku penipuan untuk menciptakan modus-modus baru yang lebih canggih, sehingga risiko keamanan bagi pengguna pun meningkat signifikan.
Menurut Google, sistem keamanan Gmail sudah berhasil memblokir lebih dari 99,9% email berisi phishing dan malware. Meski begitu, kejahatan siber ini terus berkembang dengan metode yang semakin sulit dideteksi, sehingga tetap mengancam sekitar 2,5 juta pengguna Gmail. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sistem pertahanan canggih sudah diterapkan, ancaman keamanan tetap harus diwaspadai secara serius.
Google mengungkapkan mereka tengah mengembangkan dan menyebarkan model AI generasi terbaru yang menggunakan teknologi bahasa besar (Large Language Models/LLM). Model AI ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan Gmail dalam mendeteksi phishing, malware, dan spam. Teknologi ini diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih efektif terhadap berbagai serangan siber yang semakin canggih.
Namun, menurut pakar keamanan dari McAfee, kemajuan AI bukan hanya membawa dampak positif. AI bekerja dua arah: selain digunakan oleh Google untuk memperkuat keamanan, penipu juga memakai AI untuk merancang serangan yang jauh lebih meyakinkan dan terpersonalisasi. Hal ini membuat deteksi penipuan semakin sulit karena pesan yang dikirim terasa autentik dan disesuaikan dengan korban.
Fenomena ini tercermin dari data terbaru Mailmodo yang menunjukkan bahwa hampir 47% dari seluruh lalu lintas email adalah pesan spam. Angka yang sangat tinggi ini mendorong banyak perusahaan mencari alternatif komunikasi yang lebih aman di lingkungan kerja, seperti menggunakan aplikasi kolaborasi Teams, Slack, atau bahkan aplikasi pesan singkat populer seperti WhatsApp dan Telegram.
Solusi Melindungi Email: Membuat Alamat Email Alias
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penipuan adalah dengan menyembunyikan alamat email asli agar tidak mudah diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun, hal ini tidak mudah karena alamat email sering kali diperlukan untuk berbagai proses verifikasi, mulai dari pendaftaran akun hingga berlangganan newsletter.
Untuk mengatasi masalah ini, Apple memperkenalkan fitur bernama Hide My Email yang memungkinkan pengguna membuat alamat email sementara atau alias. Alamat email ini bisa digunakan saat mengisi formulir online atau mendaftar di situs tertentu tanpa perlu memberikan alamat email utama. Semua pesan yang masuk ke alamat alias ini nantinya akan diteruskan secara otomatis ke akun email asli pengguna. Dengan demikian, identitas email utama tetap terlindungi.
Google juga mengembangkan fitur serupa yang dinamakan Shielded Email untuk Gmail. Fitur ini ditemukan di pembaruan terbaru aplikasi Gmail dan sudah mulai diluncurkan ke beberapa pengguna. Shielded Email memungkinkan pembuatan alamat email alias yang hanya digunakan sekali atau dalam waktu terbatas. Pesan yang masuk ke alamat ini kemudian diteruskan ke email utama pengguna, sehingga mereka tidak perlu membagikan alamat email asli mereka secara langsung.
Bagi pengguna Apple yang sudah memiliki fitur Hide My Email, sangat disarankan untuk segera mengaktifkannya demi meningkatkan keamanan dari berbagai bentuk penipuan yang kian kompleks. Apple menjelaskan bahwa dengan fitur ini, pengguna dapat membuat alamat email palsu sebanyak mungkin tanpa harus memeriksanya satu per satu. Pengguna juga dapat dengan mudah menonaktifkan alias ini tanpa mempengaruhi email utama, sehingga mengurangi risiko penyebaran spam dan penipuan.
Tantangan dan Cara Menghadapi Penipuan Email
Meskipun Google dengan teknologi LLM-nya berhasil meningkatkan kemampuan deteksi spam hingga 20% lebih baik dan mampu memproses laporan spam hingga seribu kali lipat lebih banyak per hari, hal ini tetap belum cukup untuk sepenuhnya melindungi pengguna. Oleh karena itu, langkah-langkah tambahan sangat diperlukan.
Salah satunya adalah penambahan label pada email yang diduga berbahaya, seperti ‘spam’ atau ‘berbahaya’, sehingga pengguna bisa lebih waspada saat menerima pesan yang mencurigakan. Pengguna juga harus aktif menggunakan fitur perlindungan seperti Hide My Email dari Apple atau Shielded Email dari Google untuk mengurangi risiko terkena serangan phishing.
Untuk tingkat keamanan yang lebih tinggi, disarankan agar pengguna membuat alamat email baru yang khusus dipakai untuk keperluan publik atau verifikasi, dan tidak menghubungkannya dengan akun-akun penting lain. Selain itu, pengguna juga bisa membuat alamat email utama yang tidak dibagikan secara luas agar risiko terekspos ke penipu bisa diminimalisir.
Hal paling sederhana dan efektif untuk menghindari risiko dari email penipuan adalah tidak mengklik link yang mencurigakan di inbox, bahkan jika email tersebut tampak berasal dari institusi resmi. Kebiasaan ini sangat membantu mengurangi peluang perangkat terinfeksi malware atau data dicuri oleh pihak tidak bertanggung jawab.