Sumber foto: iStock

Gen Z Mulai Tinggalkan Smartphone! Fenomena 'Dumb Phone' Kembali Naik Daun

Tanggal: 5 Apr 2025 19:16 wib.
Di era digital yang semakin maju, smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, tren terbaru menunjukkan bahwa anak muda dari generasi Z mulai meninggalkan smartphone dan beralih ke ponsel jadul atau feature phone.

Fenomena ini diungkapkan oleh Jose Briones, seorang influencer yang aktif mempromosikan penggunaan 'dumb phone' atau ponsel klasik dengan fitur terbatas. "Beberapa kalangan Gen Z tampaknya mulai bosan dengan layar smartphone," ujar Briones dalam wawancara dengan CNBC International.

Tren ini sebenarnya sudah mulai terlihat di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, di mana anak muda beralih ke ponsel yang lebih sederhana. Perubahan kebiasaan ini bukan hanya tentang nostalgia, tetapi juga sebagai bentuk perlawanan terhadap ketergantungan digital yang semakin meningkat.

Kembalinya Feature Phone: Nokia Kembali Bersinar

Di tengah tren ini, salah satu perusahaan yang merasakan dampak positif adalah HMD Global, pemilik merek legendaris Nokia. Nokia dikenal sebagai merek yang pernah mendominasi pasar ponsel di awal 2000-an dengan produk-produk feature phone yang terkenal tangguh dan tahan lama.

Seiring dengan meningkatnya minat terhadap ponsel klasik, penjualan feature phone di Amerika Serikat mengalami lonjakan tajam. Pada tahun 2022, penjualannya mencapai puluhan ribu unit per bulan, meskipun secara global pasar ponsel mengalami penurunan.

Tidak hanya di Amerika Serikat, pasar utama feature phone masih didominasi oleh wilayah seperti Timur Tengah, Afrika, dan India. Berdasarkan laporan Counterpoint Research, pada tahun lalu sekitar 80% pangsa pasar feature phone berasal dari negara-negara tersebut.

Bagaimana Kondisi Pasar Smartphone di Indonesia?

Berbeda dengan tren di beberapa negara lain, pasar smartphone di Indonesia menghadapi tantangan tersendiri. Selama beberapa tahun terakhir, daya beli masyarakat mengalami penurunan yang berdampak langsung pada penjualan smartphone.

Menurut laporan IDC (International Data Corporation) dalam Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, pasar smartphone Indonesia mengalami penurunan 14,3% pada tahun 2023, dengan jumlah unit yang dikirim hanya mencapai 35 juta unit.

Namun, situasi ini mulai membaik pada tahun 2024. IDC mencatat bahwa pasar smartphone di Indonesia mengalami pertumbuhan positif sebesar 15,5% secara tahunan (YoY), dengan total pengiriman hampir 40 juta unit sepanjang tahun.

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh segmen ponsel ultra low-end, yakni smartphone dengan harga di bawah Rp 1,6 juta. Transsion menjadi merek yang memimpin kategori ini dengan penjualan yang kuat.

Selain itu, segmen ponsel kelas menengah (Rp 3,2 juta - Rp 9,8 juta) juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 24,9% YoY, dengan OPPO menjadi pemimpin pasar di kategori ini.

Smartphone Mahal Mulai Ditinggalkan?

Di sisi lain, smartphone kelas atas dengan harga di atas Rp 10 juta mengalami penurunan penjualan sebesar 9,2%. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pembatasan penjualan iPhone 16 pada kuartal keempat 2024.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas konsumen Indonesia lebih memilih ponsel dengan harga yang lebih terjangkau, dibandingkan dengan flagship premium yang semakin mahal.

Namun, meskipun smartphone mahal mulai mengalami penurunan permintaan, adopsi teknologi 5G justru mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Pada tahun 2024, pangsa pasar smartphone 5G meningkat menjadi 25,8% dari hanya 17,1% di tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh peluncuran berbagai model baru yang semakin terjangkau dan meningkatnya ketersediaan jaringan 5G di Indonesia.

Mengapa Gen Z Mulai Beralih ke Feature Phone?

Fenomena kembalinya feature phone di kalangan anak muda, khususnya Gen Z, bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tren ini semakin berkembang:



Bosan dengan Ketergantungan Digital
Banyak anak muda merasa bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu menatap layar smartphone. Dengan feature phone, mereka bisa lebih fokus pada kehidupan nyata tanpa gangguan media sosial dan notifikasi yang terus-menerus.


Mengurangi Gangguan dan Meningkatkan Produktivitas
Dengan ponsel jadul, pengguna hanya dapat melakukan aktivitas dasar seperti menelepon dan mengirim SMS. Hal ini membantu mereka untuk lebih produktif dan tidak terganggu oleh aplikasi yang membuat kecanduan.


Privasi dan Keamanan Data
Smartphone modern sering kali mengumpulkan data pengguna dalam jumlah besar. Feature phone memberikan alternatif yang lebih aman karena minim akses internet dan aplikasi pihak ketiga.


Baterai Tahan Lama dan Desain Tangguh
Salah satu keunggulan utama feature phone adalah daya tahan baterainya yang jauh lebih lama dibandingkan dengan smartphone modern. Selain itu, desainnya yang sederhana dan kokoh membuatnya lebih tahan banting.


Gaya Hidup Minimalis
Tren hidup minimalis semakin populer, dan menggunakan ponsel sederhana menjadi bagian dari gaya hidup ini. Banyak orang yang ingin mengurangi ketergantungan pada teknologi dan lebih menikmati kehidupan nyata.



Apakah Tren Ini Akan Bertahan Lama?

Meskipun smartphone tetap menjadi perangkat utama bagi sebagian besar orang, tren penggunaan feature phone di kalangan Gen Z menunjukkan adanya perubahan preferensi.

Beberapa brand besar mungkin akan mulai mengembangkan ponsel dengan fitur yang lebih sederhana untuk menarik pasar ini. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan ada inovasi baru yang menggabungkan fitur-fitur klasik dengan teknologi modern.

Bagi mereka yang merasa terlalu bergantung pada smartphone, beralih ke feature phone bisa menjadi langkah yang tepat untuk mendapatkan keseimbangan dalam hidup.

Apakah kamu tertarik mencoba tantangan hidup tanpa smartphone dan kembali ke ponsel klasik?
Copyright © Tampang.com
All rights reserved