Gemini 2.0 Flash AI Google Bisa Hapus Watermark, Picu Kontroversi
Tanggal: 22 Mar 2025 14:24 wib.
Tampang.com | Google kembali menjadi sorotan setelah model AI terbarunya, Gemini 2.0 Flash (versi eksperimental), diketahui memiliki kemampuan untuk menghapus watermark (tanda air) dari gambar berhak cipta. Fitur ini menuai kritik karena berpotensi mempermudah pelanggaran hak cipta.
Gemini 2.0 Flash Bisa Hapus Watermark dengan Mudah
Beberapa pengguna internet menemukan bahwa Gemini 2.0 Flash dapat menghapus watermark dari gambar yang berasal dari situs stok foto seperti Getty Images dan Shutterstock. Pengguna hanya perlu memberikan perintah sederhana seperti:
"Hapus tanda air Shutterstock dari gambar ini."
"Hilangkan semua tanda dan teks dari gambar ini."
Tanpa peringatan atau konfirmasi, AI langsung memproses permintaan dan menampilkan gambar tanpa watermark. Proses ini bahkan dilakukan dengan sangat rapi, di mana AI mampu mengisi celah kosong yang ditinggalkan oleh watermark sehingga gambar tetap terlihat alami.
Google Tambahkan Watermark SynthID Setelah Penghapusan
Menariknya, setelah menghapus watermark asli, Gemini 2.0 Flash otomatis menambahkan tanda air baru bernama SynthID. Teknologi ini dikembangkan oleh Google DeepMind untuk menyematkan watermark digital tak kasat mata pada gambar yang dibuat atau diedit oleh AI. SynthID bertujuan untuk membantu identifikasi apakah suatu gambar telah dihasilkan atau dimodifikasi oleh kecerdasan buatan.
Meski begitu, langkah ini tetap menuai kritik tajam karena watermark asli milik pemegang hak cipta dihapus, sedangkan watermark buatan Google malah ditambahkan.
Dikritik karena Berpotensi Melanggar Hak Cipta
Banyak pihak menilai fitur ini berpotensi melanggar hak cipta. Watermark digunakan oleh fotografer, ilustrator, dan perusahaan media untuk melindungi karya mereka dari pencurian dan penggunaan tanpa izin.
Menurut laporan TechCrunch, menghapus watermark tanpa izin pemiliknya adalah ilegal berdasarkan hukum hak cipta di Amerika Serikat. Dengan skenario ini, pemegang hak cipta kemungkinan akan menuntut pembatasan lebih ketat terhadap penggunaan Gemini 2.0 Flash.
Sebagai perbandingan, Claude 3.7 Sonnet dari Anthropic dan GPT-4o dari OpenAI secara eksplisit menolak untuk menghapus watermark dari gambar. Bahkan, Claude secara tegas menyatakan bahwa tindakan tersebut “tidak etis dan berpotensi ilegal”.
Respons Google terhadap Kontroversi Ini
Google akhirnya buka suara mengenai kontroversi ini. Seorang juru bicara Google menyatakan bahwa menggunakan AI generatif mereka untuk menghindari hak cipta adalah pelanggaran ketentuan layanan Google Gemini.
Google juga menambahkan bahwa mereka memantau penggunaan AI ini dengan ketat dan terbuka terhadap masukan dari pengembang. Namun, hingga saat ini, Google belum mengonfirmasi apakah akan menghapus atau membatasi fitur ini dalam versi final Gemini 2.0 Flash.
Kesimpulan
Kemampuan Gemini 2.0 Flash dalam menghapus watermark dari gambar berhak cipta memicu kontroversi besar. Meskipun Google telah menambahkan teknologi SynthID sebagai watermark digital AI, tetap saja fitur ini berisiko disalahgunakan untuk pencurian konten visual.
Apakah Google akan membatasi fitur ini di versi mendatang? Ataukah fitur ini akan tetap tersedia dengan batasan tertentu? Hal ini masih menjadi tanda tanya besar dalam perkembangan teknologi AI generatif ke depan.